Proses Komersialisasi Produk

Proses Komersialisasi Produk

Komersialisasi Produk - Tahap komersialisasi produk berafiliasi dengan perencanaan dan pelaksanaan launching strategy (strategi peluncuran) produk gres ke pasar. Pada prinsipnya, terdapat 3 komponen seni administrasi peluncuran produk baru, yakni sebagai berikut:

{|CATATAN| Proses komersialisasi produk merupakan belahan dari tahapan proses pengembangan produk gres yang mencakup beberapa tahap, untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi 5 artikel berikut: 1. Proses Pengembangan Produk Baru | 2. Proses Pencarian Ide dalam Produk Baru | 3. Proses Penyaringan Ide Produk Baru | 4. Proses Pengujian Produk Baru | 5. 6 Tahapan dalam Perencanaan Strategi Produk}

1.      Penentuan Timing Introduksi Produk Baru

Timing peluncuran produk gres ialah aspek krusial, baik dari sisi ajakan konsumen maupun kompetisi. Dalam hal ajakan konsumen, menyerupai contohnya seasonality (tingkat musiman) tertentu dalam kategori produk spesifik. Contohnya, penjualan baju koko cenderung mencapai puncaknya pada ketika menjelang Lebaran. Lalu penjualan alat tulis biasanya akan sangat tinggi pada awal tahun anutan gres dan menjelang ujian sekolah. Oleh sebab itu, sebaiknya produk gres diperkenalkan kepada publik menjelang periode ajakan puncak berlangsung. Bintang film, sutradara, sekaligus produser Jackie Chan biasanya meluncurkan film terbarunya ketika menjelang tahun gres imlek, sebab pada ketika tersebut penonton bioskop dikalangan etnis Tionghoa cenderung sangat besar. Sementara dilain sisi, dalam perspektif kompetisi jikalau diferensiasi produk relatif sangat rendah, maka keputusan untuk secepatnya memasuki pasar ialah pilihan strategik. Pionir cenderung mendapat keunggulan dalam hal pangsa pasar dan consumer awareness dalam kasus tersebut.

2.      Pemilihan Branding Strategy (Strategi Merek)

Persepsi konsumen terhadap produk gres sangat dipengaruhi oleh gambaran merek. Jika perusahaan memiliki nama merek yang memiliki ekuitas merek tinggi, maka biaya peluncuran produk gres perusahaan tersebut cenderung akan lebih rendah. Citra merek sanggup menekan persepsi konsumen terhadap risiko mencoba produk yang bersangkutan. Lagipula, gambaran merek sanggup pula meningkatkan ekspektasi biro terhadap kesuksesan item produk baru. Konsekuensinya, upaya pemasaran yang diharapkan tidak terlalu besar dalam mendorong pencobaan produk dan memperoleh daerah dirak pajang distributor, dan perusahaan sanggup memperluas ekuitas merek yang sudah ada. Alternatif atas seni administrasi merek yang ada diantaranya ialah sebagai berikut:

a.       Brand extension, yakni menggunakan nama merek yang sudah mapan dan populer untuk kategori produk baru. Seperti contohnya produk Nike memproduksi topi, pakaian, dan tas.
b.      Line extension, yakni menggunakan nama merek yang sudah mapan dan populer untuk produk gres dalam lini produk atau kategori yang sama. Seperti contohnya kendaraan beroda empat BMW dengan tipe berbeda menyerupai BMW 500, BMW 300, dan BMW 700.
c.       New brand, yaitu menggunakan nama merek gres untuk produk gres yang diluncurkan.

3.      Koordinasi Program-Program Pemasaran

Yaitu koordinasi program-program yang sanggup mendukung introduksi produk baru, menyerupai promosi, agenda harga, dan distribusi. Efektivitas koordinasi dan keselarasan diantara agenda pemasaran akan memilih keberhasilan sebuah agenda peluncuran produk baru.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Proses Komersialisasi Produk"

Posting Komentar