Pengertian Atribut Produk, Unsur-Unsur, Dan Contohnya

PENGERTIAN ATRIBUT PRODUK

Atribut produk adalah unsur yang sangat penting dalam sebuah produk, dimana hal ini sanggup menjadi materi pertimbangan konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Menurut Tjiptono (2007) atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dianggap penting oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen. Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2003), atribut produk ialah pengembangan atas suatu produk yang melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan.

{|CATATAN| Adalah penting untuk tidak melewatkan 4 artikel yang sangat bekerjasama dengan pembahasan ini dalam artikel berikut ini: 1. Pengertian Produk, Konsep, Level, dan Tingkatan Produk | 2. 8 Dimensi Kualitas Produk Menurut Garvin dan Tjiptono | 3. Klasifikasi Produk dan Klasifikasi Barang Konsumen | 4. Klasifikasi Produk Retail | 5. Klasifikasi Barang Industri dan Contohnya}

UNSUR-UNSUR DAN CONTOH ATRIBUT PRODUK


 unsur yang sangat penting dalam sebuah produk Pengertian Atribut Produk, Unsur-Unsur, dan Contohnya

Unsur-unsur atribut produk meliputi merek, kemasan, label, garansi, pelayanan, dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:

A.     Merek

Merek ialah sebuah nama, simbol, istilah, tanda, lambang, warna, desain, atau kombinasi atribut produk lain yang dibutuhkan sanggup memperlihatkan identitas dan diferensiasi dari produk pesaing. Pada hakikatnya sebuah merek juga merupakan sebuah kesepakatan dari penjual untuk secara konsisten memberikan serangkaian manfaat, ciri-ciri, dan jasa tertentu kepada konsumen. Merek yang elok juga turut memberikan jaminan tambahan berupa jaminan kualitas kepada konsumennya. Merek dibentuk bertujuan untuk:
1.      Sebagai identitas suatu produk, yang bermanfaat dalam diferensiasi atau pembeda dari produk suatu perusahaan dengan produk perusahaan lain. Hal ini sanggup memudahkan konsumen dalam mengenali suatu produk pada ketika berbelanja dan melaksanakan pembelian ulang.
2.      Sebagai alat promosi, yakni sebagai daya tarik sebuah produk.
3.      Sebagai pembina citra, yakni dengan memperlihatkan keyakinan, jaminan kualitas, dan sebuah prestise tertentu pada konsumen.
4.      Sebagai pengendali pasar.

Merek memegang peran yang sangat penting dalam pemasaran. Ada perbedaan yang tidak mengecewakan besar antara merek dan produk. Produk ialah sesuatu yang dihasilkan oleh pabrik. Sementara merek ialah sesuatu yang dibeli konsumen. Jika produk sanggup dengan gampang ditiru oleh pesaing, maka merek akan selalu memiliki keunikan yang relatif sulit untuk ditiru. Merek bekerjasama akrab dengan persepsi, sehingga bahwasanya persaingan yang terjadi antar perusahaan ialah merupakan pertarungan persepsi, bukan hanya sekedar pertarungan produk.

B.     Kemasan

Pengemasan (packaging) adalah sebuah proses yang bekerjasama dengan perancangan dan pembuatan container (wadah) atau wrapper (pembungkus) untuk suatu produk. Tujuan pemakaian kemasan antara lain sebagai berikut:
1.      Sebagai protection (pelindung), dari kerusakan, perubahan isi, kehilangan, berkurangnya kadar atau isi, dan sebagainya.
2.      Memberikan kemudahan dalam operating (penggunaan), menyerupai contohnya supaya tidak tumpah, gampang menyemprotkan (seperti parfum, obat nyamuk), dan sebagainya.
3.      Bermanfaat dalam penggunaan ulang (reusable), menyerupai untuk diisi kembali atau untuk dijadikan wadah lain.
4.      Memberikan daya tarik (promotion), berupa aspek artistik, bentuk, warna, desain, dan sebagainya.
5.      Sebagai identitas (image) produk, contohnya sanggup membeikan kesan mewah, kokoh, awet, lembut, dan sebagainya.
6.      Distribusi (shipping), contohnya gampang dihitung, disusun, ditangani dan sebagainya.
7.      Informasi (labelling), yakni bekerjasama dengan cara pemakaian, isi, kualitas, dan sebagainya.
8.      Sebagai cermin penemuan produk, bekerjasama dengan kemajuan teknologi dan daur ulang.

C.     Label (Labeling)

Labeling bekerjasama akrab dengan pengemasan. Label ialah bab dari suatu produk yang sanggup memberikan sebuah informasi wacana produk dan penjual. Sebuah label sanggup merupakan bab dari kemasan, atau sanggup juga merupakan etiket (tanda pengenal) yang ditempelkan pada produk.

Secara umum terdapat tiga macam label, yaitu sebagai berikut:
1.      Brand label, ialah nama merek yang diberikan pada sebuah produk atau dicantumkan dalam kemasan produk.
2.      Descriptive label, ialah label yang memperlihatkan informasi obyektif wacana cara pemakaian, pembuatan, perawatan, perhatian, kinerja produk, dan karakteristik lainnya yang berkaitan dengan produk.
3.      Grade label, ialah label yang mengidentifikasi evaluasi kualitas produk (product's judged quality) dengan suatu angka, huruf, atau kata. Seperti contohnya di Amerika, buah persik dalam kaleng akan diberi label kualitas A, B, dan C, sedangkan pada jagung dan gandum diberi label 1 dan 2.

D.     Layanan Pelengkap (Supplementary Services)

Sekarang sebuah produk tidak terlepas dari unsur jasa atau layanan, baik itu jasa sebagai produk inti (jasa murni) ataupun jasa sebagai pelengkap. Produk inti pada umumnya sangat bervariasi antara tipe bisnis yang satu dengan tipe bisnis yang lain, namun layanan pelengkapnya memiliki kesamaan. Layanan embel-embel diklasifikasikan menjadi 8 kelompok, yaitu sebagai berikut:
1.      Informasi, contohnya harga, jalan atau arah menuju kawasan produsen, jadwal penyampaian produk, petunjuk penggunaan produk, peringatan, kondisi layanan, pemberitahuan perubahan, konfirmasi reservasi, dokumentasi, rekapitulasi rekening, tiket, dan tanda terima.
2.      Konsultasi, menyerupai contohnya pinjaman saran, konseling pribadi, auditing, dan konsultasi administrasi atau teknis.
3.      Order taking, meliputi aplikasi (keanggotaan di klub atau kegiatan tertentu, jasa berbasis kualifikasi contohnya akademi linggi, jasa langganan), order entry, dan reservasi (meja, kawasan duduk, ruang, professional appointments, admisi).
4.      Hospitality, contohnya sambutan, food and beverages, toilet, perlengkapan kamar mandi, kemudahan menunggu (koran, majalah, hiburan, ruang tunggu), transportasi, dan keamanan.
5.      Caretak ing, terdiri atas perhatian dan proteksi barang milik konsumen yang dibawa (parkir kendaraan, penanganan bagasi, titipan tas, dan sebagainya), serta perhatian dan proteksi barang yang dibeli konsumen (pengemasan, pengantaran, transportasi, instalasi, pembersihan, diagnosis, inspeksi, pemeliharaan preventif, inovasi, dan upgrades).
6.      Exceptions, meliputi ajakan khusus, penyampaian produk menangani  komplain atau saran, pemecahan problem (jaminan atas kegagalan pemakaian produk, kesulitan yang muncul dari pemakaian produk, termasuk problem dengan stafate konsumen lainnya), dan restitusi (kompensasi, pengembalian uang, dan sebagainya).
7.      Billing, meliputi laporan rekening periodik, laporan lisan mengenai jumlah rekening, faktur untuk transaksi individual, mesin yang memperlihatkan jumlah rekening, dan self-billing.
8.      Pembayaran, berupa pelanggan berinteraksi dengan personil perusahaan yang mendapatkan pembayaran, kontrol dan verifikasi, serta pengurangan otomatis atas rekening nasabah.

E.      Jaminan (Garansi)

Jaminan ialah sebiah kesepakatan yang merupakan kewajiban produsen terhadap produknya kepada konsumen, dimana konsumen akan diberikan ganti rugi jikalau produk ternyata tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Jaminan sanggup meliputi reparasi, kualitas produk, ganti rugi (produk ditukar atau uang kembali), dan sebagainya. Jaminan ada yang bersifat tertulis dan ada juga yang tidak tertulis. Sekarang ini jaminan sering dimanfaatkan sebagai aspek promosi, terutama pada produk-produk yang tahan lama.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian Atribut Produk, Unsur-Unsur, Dan Contohnya"

Posting Komentar