Pengertian Dan 9 Fungsi Wholesale

Pengertian dan 9 Fungsi Wholesale


A. PENGERTIAN WHOLESALE

Wholesale atau wholesaling adalah segala kegiatan menjual produk dalam kuantitas yang besar kepada pembeli non-konsumen simpulan untuk tujuan dijual kembali atau dipakai untuk keperluan bisnis. Perusahaan yang melaksanakan kegiatan wholesaling disebut juga wholesaler (distributor, jobber). Meskipun begitu produsen yang melaksanakan kegiatan wholesaling tidak serta merta sanggup disebut sebagai wholesaler. Namun apabila branch warehouse didirikan dilokasi-lokasi terpisah, maka sanggup diklasifikasikan sebagai wholesaler.

Dewasa ini pedagang grosir (wholesaler) masih penting keberadaannya bagi produsen alasannya beberapa alasan. Alasan tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Para produsen kecil yang sumber keuangannya terbatas tidak bisa untuk menyebarkan organisasi penjualan langsung.
2.      Produsen yang cukup mampupun juga lebih suka memakai modalnya untuk keperluan memperluas produksi daripada melaksanakan kegiatan penjualan partai besar.
3.      Operasi pedagang grosir lebih efisien alasannya skala operasi mereka, luasnya kekerabatan mereka dengan pelanggannya, serta keahlian khusus mereka.
4.      Pengecer yang menjual banyak lini produk lebih suka membeli banyak sekali macam produk melalui pedagang grosir daripada membeli melalui produsennya langsung.


B. FUNGSI WHOLESALE

Biasanya produsen memakai pedagang grosir (wholesaler) apabila mereka efisien dalam menjalankan fungsi-fungsi berikut ini:

1.      Selling and Promoting

Pedagang grosir menyediakan wiraniaga bagi produsen untuk mencapai dan melayani konsumen dengan biaya rendah.

2.      Bulk Breaking

Pedagang grosir membeli produk dari produsen dalam partai besar, kemudian kemudian memecahnya dalam unit-unit yang lebih kecil.

3.      Buying and Assortment Building

Pedagang grosir bisa menentukan serta menentukan keanekaragaman item produk yang diharapkan oleh konsumen.

4.      Warehousing

Pedagang grosir menyimpan persediaan sehingga mengurangi biaya persediaan dan risiko pemasok serta konsumen.

5.      Financing

Pedagang grosir membantu keuangan konsumen dan pemasok dengan menjual secara kredit, memesan barang lebih awal, serta membayar sempurna waktu.

6.      Transportation

Pedagang grosir sanggup menyalurkan barang dengan lebih cepat daripada produsen alasannya mereka lebih bersahabat dengan konsumen.

7.      Market Information

Pedagang grosir menyajikan gosip bagi pemasok dan konsumennya mengenai acara pesaing, produk baru, perkembangan harga, dan lain sebagainya.

8.      Risk Bearing

Pedagang grosir menanggung risiko-risiko menyerupai kerusakan, kecurian, kadaluarsa, dan kerugian-kerugian lainnya yang berafiliasi dengan kepemilikan barang.

9.      Management Service and Counseling

Pedagang grosir sering membantu para pengecer, contohnya dengan melatih para wiraniaganya, menata etalase dan layout toko, serta menciptakan sistem akuntansi serta pengawasan persediaan. Selain itu, pedagang grosir juga membantu pelanggan industrinya dengan memperlihatkan pembinaan dan jasa-jasa teknis.

Berbeda halnya dengan pengecer, pedagang grosir (wholesaler) pada umumnya tidak terlibat aktif dalam promosi produk atau memikirkan lokasi outlet dan asesori outlet untuk memikat konsumen. Pedagang grosir (wholesaler) biasanya juga mempunyai kawasan operasi yang lebih luas serta transaksi barang yang lebih besar. Selain itu juga dari segi regulasi dan pajak, pemerintah membedakan pedagang grosir dan pengecer.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian Dan 9 Fungsi Wholesale"

Posting Komentar