Soal-Soal Perihal Sikap Organisasi

Soal-soal sikap organisasi (TAKE HOME)

SOAL  I     :

1.    Jelaskan pengertian Perilaku Organisasi ?
Jawaban :
Perilaku Organisasi yaitu suatu disiplin ilmu yang mempelajari perihal sikap tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi).

2.    Ada beberapa bidang ilmu yang ikut memperlihatkan konstribusinya dalam perkembangan dari ilmu sikap keorganisasian  ! Jelaskan ?
Jawaban:
    Psikologi
Psikologi yaitu ilmu yang berkenaan dengan perjuangan untuk mengukur, menjelaskan dan kadang kala mengubah sikap manusia.
    Sosiologi
Pusat perhatian sosiologi mempelajari sistem sosial dimana para individu memainkan peranannya. sosiologi tersebut mempelajari insan dalam hubungannya dengan insan lain.
    Psikologi Sosial
Ilmu psikologi sosial mempelajari sikap antar pribadi dalam arti berusaha mencari penjelasan perihal bagaimana dan mengapa para individu berperilaku tertentu dalam kegiatan kelompoknya.
      Antropologi
Antropologi mempelajari masyarakat untuk mengetahui seluk beluk insan dan aktivitasnya
    Ilmu Politik
Para ilmuwan politik mempelajari sikap individu dan kelompok dalam suatu lingkungan politik.

3.    Jelaskan tingkatan analisis atas insiden organisasi ?
Jawaban:
Kejadian-kejadian atau permasalahan yang terjadi dalam organisasi sanggup dianalisis dari tiga tingkatan analisis, yaitu : tingkat individu, kelompok dan organisasi.
a.    pada tingkat individu, insiden yang terjadi dalam organisasi dianalisis dalam hubungannya dengan sikap seseorang dan interaksi kepribadian dalam suatu situasi. Masing-masing orang dalam organisasi mempunyai sikap, kepribadian, nilai dan pengalaman yang berbeda bedayang mempengaruhinya dalam berperilaku.
b.    Pada tingkat kelompok, sikap anggota kelompok dipengaruhi oleh dinamika anggota kelompok, aturan kelompok, aturan kelompok dan nilai-nilai yang dianut oleh kelompok.
c.    Pada tingkat organisasi, kejadian-kejadian yang terjadi dalam kontek struktur organisasi, struktur dan posisi seseorang dalam organisasi membawa efek pada setiap interaksi sosial dalam organisasi.


.
4.    Pengertian organisasi dan unsur-unsur organisasi ?
Jawaban :
a)    Pengertian organisasi yaitu sebuah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi biasanya memanfaatkan suatu sumber daya tertentu contohnya lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya lain dalam rangka mencapai tujuan oraganisasi tersebut.
b)    Unsur – Unsur Organisasi Secara sederhana organisasi mempunyai tiga unsur, yaitu ada orang, ada kerjasama, dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak bangun sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berafiliasi sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh. Adapun unsur-unsur organisasi secara terperinci yaitu :
a.    Man
     Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel.
b.    Kerjasama.
     Kerjasama merupakan suatu perbuatan bahwasanya akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bahu-membahu untuk mencapai tujuan bersama.
c.    Tujuan Bersama
     Tujuan merupakan arah atau target yang dicapai. Tujuan menggambarkan perihal apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik tamat perihal apa yang harus dikerjakan.

5.    Sebutkan dan jelaskan karakteristik-karakteristik Perilaku Keorganisasian ?
Jawaban :
a.    Perilaku, fokus dari sikap keeorganisasian yaitu sikap individu dalam organisasi, oleh karenanya harus bisa memahami sikap banyak sekali individu dan organisasi.
b.     Struktur, Struktur berkaitan dengan kekerabatan yang bersifat tetap dalam organisasi, bagaimana pekerjaan dalam organisasi dirancang, dan bagaimana pekerjaan diatur. Struktur Organisasi kuat besar terhadap sikap individu atau orang dalam organisasi serta efektifitas organisasi.
c.    Proses, proses organisasi berkaitan dengan interaksi yang terjadi antara anggota organisasi. Proses organisasi mencakup : komunikasi, kepemimpinan, proses pengambilan keputusan dan kekuasaan. Salah satu pertimbangan utama dalam merancang struktur organisasi yaitu semoga banyak sekali proses tersebut sanggup berjalan secara efektif dan efisien.

6.    Jelaskan Orientasi situasional sikap Keorganisasian ?
Jawaban :
Sumbangan yang penting dari para manajer dan ilmuwan dalam bidang sikap organisasi yaitu munculnya konsep yang dikenal dengan nama pendekatan kontingensi dan pendekatan situasional. Pendekatan ini diarahkan kepada pengembangan pada tingkat manajer.Yang paling sesuai dengan situasi tertentu dan karakteristik dari orang-orang yang terlibat di dalamnya.

SOAL  II    :
1.    Jelaskan apa yang anda ketahui perihal teori motivasi ?
Jawaban :
    Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)

Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada pada dasarnya berkisar pada pendapat bahwa insan mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan.
    Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)
Dari McClelland dikenal perihal teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan  kebutuhan seseorang akan prestasi.
    Teori Victor H. Vroom (Teori Harapan )
Teori cita-cita berkata bahwa jikalau seseorang menginginkan sesuatu dan cita-cita untuk memperoleh sesuatu itu cukup besar, yang bersangkutan akan sangat terdorong untuk memperoleh hal yang diinginkannya itu.
    Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)
Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional yaitu hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan yaitu faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan sikap seseorang dalam kehidupan seseorang.
    Teori Clyton Alderfer (Teori “ERG)
     Teori Alderfer dikenal dengan kependekan “ERG” . Akronim “ERG” dalam teori Alderfer merupakan huruf-huruf pertama dari tiga istilah yaitu : E = Existence (kebutuhan akan eksistensi), R = Relatedness (kebutuhanuntuk berafiliasi dengan pihak lain, dan G = Growth (kebutuhan akan pertumbuhan).
    Teori Keadilan
Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa insan terdorong untuk menghilangkan kesenjangan antara perjuangan yang dibuat bagi kepentingan organisasi dengan imbalan yang diterima.
    Teori penetapan tujuan (goal setting theory)
Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan mempunyai empat macam mekanisme motivasional yakni : (a) tujuan-tujuan mengarahkan perhatian; (b) tujuan-tujuan mengatur upaya; (c) tujuan-tujuan meningkatkan persistensi; dan (d) tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan. Bagan berikut ini menyajikan perihal model instruktif perihal penetapan tujuan.
    Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku
Berbagai teori atau model motivasi yang telah dibahas di muka sanggup digolongkan sebagai model kognitif motivasi lantaran didasarkan pada kebutuhan seseorang berdasarkan persepsi orang yang bersangkutan berarti sifatnya sangat subyektif. Perilakunya pun ditentukan oleh persepsi tersebut.
2.    Jelaskan pengertian-pengertian dibawah ini :
Jawaban :
a.    Organisasi
Organisasi yaitu sebuah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi biasanya memanfaatkan suatu sumber daya tertentu contohnya lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya lain dalam rangka mencapai tujuan oraganisasi tersebut.
b.    Kepribadian
Kepribadian yaitu keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
c.    Sikap (Attitude)
Sikap yaitu suatu bentuk penilaian / reaksi terhadap suatu obyek, memihak / tidak memihak yang merupakan keteraturan tertentu dalam hal perasaan  (afeksi), pemikiran  (kognisi) dan predisposisi tindakan  (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya.
d.    Motivasi
Motivasi yaitu suatu sugesti atau dorongan yang muncul lantaran diberikan oleh seseorang kepada orang lain atau dari diri sendiri, dorongan tersebut bermaksud semoga orang tersebut menjadi orang yang lebih baik dari yang sebelumnya. Motivasi juga bisa diartikan sebagai sebuah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang.
e.    Persepsi
Persepsi yaitu proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. Persepsi merupakan keadaan integrated dari individu terhadap stimulus yang diterimanya.

3.    Jelaskan  pula kesalahan persepsi yang biasa terjadi  dalam mempersepsikan orang lain. Berikan contohnya ?
Jawaban :
Ada sejumlah kesalahan persepsi yang sering terjadi dalam mempersepsikan suatu stimulus / obyek tertentu. kesalahan persepsi tersebut antara lain: stereotyping, hallo effect, dan projection. Stereotyping yaitu mengkatagorikan atau menilai seseorang hanya atas dasar satu atau beberapa sifat dari kelompoknya. Stereotip sering kali didasarkan atas jenis kelamin, keturunan, umur, agama, kebangsaan, kedudukan atau jabatan. Hallo effect yaitu kecenderungan menilai seseorang hanya atas dasar salah satu sifatnya.
Contohnya : Anak yang lincah / banyak bermain dianggap lebih gampang terkena penyakit dari pada anak yang lebih banyak membisu atau santai. Padahal tidak ada hubungannya antara kelincahan dengan suatu penyakit. Kesalahan berikutnya yaitu projection. Projection merupakan kecenderungan seseorang untuk menilai orang lain atas dasar perasaan atau sifatnya. Oleh karenanya projection berfungsi sebagai suatu mekanisme pertahanan dari konsep diri seseorang sehingga lebih bisa menghadapi yang dilihatnya tidak wajar.

4.    Jelaskan pula teori-teori dibawah ini :
Jawaban :
a.    Teori psikoanalitis (psychoanalytic Theory)>menurut Sigmund Frued tokoh  dari teori psikoanalitik. Berdasarkan beberapa penelitiannya, ia menyimpulkan bahwa diri insan dalam membentuk kepribadianya terdiri atas 3 komponen utama yaitu id, ego, super ego.

b.    Teori Pemenuhan (Fulfillment Theory)> teori pemenuhan yang didasarkan pada premis bahwa insan hanya mempunyai satu dasar kekuatan yang secara terus menerus mendorong kearah pemenuhan akan aktualisasi diri.

c.    teori konsistensi> teori yang menganggap bahwa tidak adanya sifat bawahan lahir dari manusia.

5.    Konsep psikoanalitis perihal kepribadian terdiri atas 3 hal ? jelaskan?
Jawaban :
a.     ID >sistem kepribadian yang orisinil atau sistem kepribadian yang paling dasar, sistem yang di dalamnya terdapat naluri bawaan
b.    Ego >sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengarah individu kepada objek dari kenyataan, dan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan
c.    Super Ego >bagian dari jiwa insan yang dihasilkan dalam menanggapi efek orangtua, guru, dan figur-figur otoritas lainnya pada masa anak-anak.

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses  perhatian  terhadap stimulus lingkungan ?
Jawaban :
1. Ukuran : semakin besar ukuran suatu obyek fisik, semakin besar obyek tersebut dipersepsikan.
2. intensitan : semakin besar intensitas suatu stimulus, maka semakin besar kemungkinan diperhatikan
3. Frekuensi : semakin sering frekuensi suatu stimulus disampaikan,semakin besar kemungkinan stimulus tersebut diperhatikan
4. kontras : stimulus yang kontras atau mencolok dengan lingkungan sekelilingnya kemungkinan dipilih untuk diperhatikan  semakin besar.
5. gerakan : stimulus yang bergerak lebih diperhatikan daripada stimulus yang tetap
6. perubahan : suatu stimulus lebih diperhatikan jikalau dalam bentuk yang berubah-ubah.
7. gres : suatu stimulus gres dan unik lebih cepat diperhatikan

7.  Jelaskan pengertian motivasi dan proses timbulnya motivasi seseorang ?
Jawaban :
Motivasi yaitu Motivasi sanggup diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang sanggup menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan.
Proses Terbentuknya motivasi berasal dari dua jenis, yaitu berasal dari diri sendiri (internal) dan juga berasal dari lingkungan. Motivasi internal yaitu motivasi yang muncul dari dalam diri sendiri tanpa ada faktor luar yang mempengaruhi.sedangkan motivasi eksternal yaitu motivasi yang muncul lantaran dorongan dari luar baik itu berupa hal yang positif menyerupai imbalan, reward, hadiah, penghargaan dan lain-lain maupun hal yang negatif seperti, hukuman, paksaan dll.


8.  Jelaskan teori motivasi ERG dan teori hirarki kebutuhan (MASLOW) ?
Jawaban :
    Teori Clyton Alderfer (Teori “ERG)
Teori Alderfer dikenal dengan kependekan “ERG” . Akronim “ERG” dalam teori Alderfer merupakan huruf-huruf pertama dari tiga istilah yaitu : E = Existence (kebutuhan akan eksistensi), R = Relatedness (kebutuhanuntuk berafiliasi dengan pihak lain, dan G = Growth (kebutuhan akan pertumbuhan)
Jika makna tiga istilah tersebut didalami akan tampak dua hal penting. Pertama, secara konseptual terdapat persamaan antara teori atau model yang dikembangkan oleh Maslow dan Alderfer. Karena “Existence” sanggup dikatakan identik dengan hierarki pertama dan kedua dalam teori Maslow; “ Relatedness” senada dengan hierarki kebutuhan ketiga dan keempat berdasarkan konsep Maslow dan “Growth” mengandung makna sama dengan “self actualization” berdasarkan Maslow. Kedua, teori Alderfer menekankan bahwa banyak sekali jenis kebutuhan insan itu diusahakan pemuasannya secara serentak. Apabila teori Alderfer disimak lebih lanjut akan tampak bahwa :
•    Makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin besar pula keinginan untuk memuaskannya;
•    Kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan yang “lebih tinggi” semakin besar apabila kebutuhan yang lebih rendah telah dipuaskan;
•    Sebaliknya, semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi, semakin besar keinginan untuk memuasakan kebutuhan yang lebih mendasar.
Tampaknya pandangan ini didasarkan kepada sifat pragmatisme oleh manusia. Artinya, lantaran menyadari keterbatasannya, seseorang sanggup mengikuti keadaan pada kondisi obyektif yang dihadapinya dengan antara lain memusatkan perhatiannya kepada hal-hal yang mungkin dicapainya.
    Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)

Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada pada dasarnya berkisar pada pendapat bahwa insan mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan.

SOAL  III :
1.    Jelaskan pengertian kelompok dan jenis-jenis kelompok ?
Jawaban :
kelompok yaitu dua orang atau lebih berkumpul dan berinteraksi serta saling tergantung untuk mencapai tujuan tertentu.
Secara garis besar kelompok itu hanya terbagi menjadi 2 saja, yaitu kelompok formal dan kelompok informal.
a.    Kelompok Formal
Kelompok formal (formal group) yaitu suatu sub unit organisasi yang resmi yang didirikan dengan anggaran dasar organisasi atau dengan surat keputusan manajer. Tujuan kelompok formal: peraturan-peraturan, keanggotaan, pemilihan pemimpin biasanya ditentukan oleh organisasi dalam ketentuan-ketentuan atau perintah organisasi ini.
b.    Kelompok Informal
Kelompok informal (informal group) juga sanggup ditemukan dalam setiap organisasi. Kelompok-kelompok ini berkembang menyimpang dari rancangan organisasi yang ditetapkan secara resmi dan kelompok informal hidup sebagai subkultur yang relatif berkuasa atau mayoritas dalam organisasi.


2.    Jelaskan alasan-alasan terbentuknya kelompok ?
Jawaban :
Alasan-alasan yang mengakibatkan terjadinya kelompok, antara lain : (1)Adanya interaksi antar orang-orang yang ada di dalam kumpulan atau suatu kerumunan, (2)Ikatan emosional sebagai pernyataan kebersamaan, (3)Tujuan atau kepentingan bersama yang ingin dicapai, (4)Kepemimpinan yang dipatuhi dalam rangka mencapai tujuan atau kepentingan bersama, dan (5)Norma yang diakui dan diikuti oleh mereka yang terlibat di dalamnya.

Kelompok biasanya berkembang melalui sebuah urutan terstandar dalam evolusi mereka. Kita menyebut model ini model lima tahap perkembangan kelompok. Meskipun riset mengindikasikan bahwa tidak semua kelompok mengikuti pola ini, model tersebut yaitu sebuah kerangka kerja yang berkhasiat untuk memahami perkembangan kelompok. Dalam potongan ini, kita mendeskripsikan model umum yang terdiri atas lima tahap tersebut dan sebuah model alternatid untuk kelompok – kelompok sementara dengan tenggar waktu.


3.    Jelaskan tahap-tahap yang terjadi dalam perkembangan kelompok ?
Jawaban :
tahap perkembangan kelompok (five – stage – group – development – model) menyebutkan karakteristik perkembangan kelompok dalam lima tahap yang berbeda pembentukan, timbulnya konflik, normalisasi, hasil berupa kinerja, dan pembubarannya
     Tahap Pembentukan (forming)
Memiliki karakteristik besarnya ketidakpastian atas tujuan, struktur, dan kepemimpinan kelmpok tersebut. Para anggotanya “menguji kedalam air” untuk menentukan jenis – jenis sikap yang sanggup diterima. Tahap ini selesai saat para anggotanya mulai menganggap diri mereka sebagai potongan dari kelompok.

4.    Jelaskan faktor-faktor eksternal yang menentukan prestasi kelompok ?
Jawaban :
Faktor-Faktor Eksternal yang Menentukan Prestasi Kelompok
Faktor-faktor eksternal ikut kuat terhadap prestasi suatu kelompok menyerupai taktik organisasi, struktur wewenang, peraturan, sumber-sumber organisasi, proses seleksi, sistem imbalan, budaya organisasi, dan lingkungan fisik.
a.    Strategi Organisasi
            Strategi organisasi ditentukan oleh administrasi tingkat puncak, dan sering kali juga ditetapkan bahu-membahu dengan administrasi tingkat menengah. Strategi merumuskan target yang hendak dicapai organisasi dan cara-cara mencapai target tersebut. Strategi yang ditetapkan organisasi mempengaruhi sikap kelompok yang ada dalam organisasi tersebut. Kelompok akan berperilaku sesuai dengan taktik yang ditetapkan organisasi.
b.     Struktur Wewenang
            Organisasi mempunyai struktur wewenang yang menentukan kepada siapa seseorang melapor, siapa yang membuat keputusan, dan bagaimana wewenang yang diberikan kepada kelompok dalam mengambil suatu keputusan. Struktur ini menentukan dimana posisi suatu kelompok tertentu dalam hirarkhi organisasi, pimpinan kelompok formal dari kelompok, dan kekerabatan formal di antara kelompok.
c.     Peraturan
            Organisasi membuat peraturan, prosedur, kebijaksanaan, dan banyak sekali bentuk peraturan lainnya yang menentukan standar sikap dari perkerja. Keleluasaan dan kebebasan dari kelompok untuk menentukan standar perilakunya sangat dibatasi. Semakin banyak peraturan formal yang diterapkan organisasi pada semua pekerjanya, maka sikap kelompok akan semakin konsisten dan sanggup diramalkan.
d.    Sumber-Sumber Organisasi
            Organisasi ada yang skala usahanya besar dan ada pula yang kecil. Organisasi yang besar tentu sumber-sumber yang dimiliki juga besar. Pekerja akan dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang canggih untuk melaksanakan tugasnya. Sedangkan organisasi yang relatif kecil akan melengkapi pekerjaannya dengan peralatan-peralatan yang sederhana untuk menuntaskan tugasnya. Besar atau kecilnya sumberdaya yang lainnya yang diberikan organisasi kepada kelompok akan mempengaruhi sikap dan prestasi kelompok.
e.    Proses Seleksi
            Kriteria dalam proses seleksi tenaga kerja akan menentukan tenaga kerja yang akan diterima yang merupakan kelompok kerja dalam organisasi. Proses seleksi menjadi faktor penting dalam menyaring orang-orang yang berkualitas dan sesuai dengan tuntutan kiprah dalam suatu organisasi. Kualitas dari calon pekerja tersebut nantinya akan menjadi kelompok kiprah sangat menentukan sikap dan prestasi kelompok tersebut.
f.     Penilaian Prestasi dan Sistem Imbalan
            Kelompok merupakan potongan dari sistem organisasi, dimana sikap kelompok akan dipengaruhi oleh bagaimana organisasi dalam menilai prestasi kelompok yang ada dalam organisasi dan bagaimana sistem imbalan yang diterapkan terhadap kelompok-kelompok yang ada dalam organisasi. Adanya sistem imbalan yang mengkaitkannya dengan prestasi dari kelompok kerja akan mempengaruhi sikap kelompok tersebut.
g.    Budaya Organisasi
            Organisasi pada umumnya mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang tidak tertulis yang menentukan sikap yang boleh dan dilarang dilakukan para pekerja. Sementara organisasi tertentu mempunyai subkultur yang berlaku pada kelompok tertentu yang merupakan suplemen atau modifikasi standar sikap yang boleh atau dilarang dilakukan. Kultur organisasi dan subkultur tersebut akan menentukan sikap kelompok dalam organisasi tersebut.
h.    Faktor Lingkungan Fisik
            Faktor lingkungan fisik juga kuat terhadap sikap dan prestasi kelompok. Ruangan yang tertata dengan baik contohnya kawasan duduk melingkar akan memudahkan komunikasi antar anggota kelompok. Demikian juga kenyamanan dari suhu dan udara dalam ruangan akan mengakibatkan daya tahan dari anggota kelompok dalam melaksanakan tugasnya akan lebih baik.
5.    Jelaskan sumber-sumber intern anggota kelompok ?
Jawaban :
Sumber-sumber Intern Anggota Kelompok
Selain faktor-faktor eksternal, prestasi dan sikap kelompok juga ditentukan oleh faktor internal itu sendiri. Dua sumber utama yaitu kemampuan dan karakteristik kepribadiannya.
a.    Kemampuan
            Prestasi kelompok mempunyai kemampuan fisik dan kemampuan intelektual yang relevan dengan kiprah dari anggota kelompok. Prestasi kelompok bukan sekedar penjumlahan dari kemampuan anggotanya. Akan tetapi kemampuan ini sebagai parameter perihal apa yang sanggup dilakukan dan seberapa efektif mereka melakukannya dalam kelompok. Ada suatu kecenderungan bahwa seseorang yang mempunyai kemampuan yang menentukan dalam mencapai kiprah kelompok cenderung lebih aktif terlibat dalam kiprah kelompok, dan umumnya muncul sebagai pemimpin kelompok.
b.    Karakteristik Kepribadian
            Sifat-sifat kepribadian para anggota kelompok mempunyai imbas terhadap prestasi kelompok oleh efek kuat perihal bagaimana anggota kelompok berinteraksi dengan para anggota kelompok yang lain. Karakteristik kepribadian para anggota kelompok menentukan sikap kelompok tersebut.


6.    Sebutkan dan jelaskan pengertian kelompok formal dan informal serta jenis-jenis dari masing-masing kelompok tersebut dan berikan pula contohnya ?
Jawaban :

Kelompok  di bagi menjadi dua jenis yaitu, kelompok Formal dan Informal.
a.    Kelompok Formal
Kelompok Formal yaitu kelompok yang dibuat atau disusun secara resmi oleh manajer dimana kelompok tersebut diberikan kiprah dan pekerjaan yang terkait dengan pencapaiantujuan organisasi pola kelompok formal ialah; organisasi badan-badan pemerintah yaitu, Organisasi Badan Pengatur Penyediaaan dan Pendistribusian BBM
b.    Kelompok Informal yaitu kelompok yang disusun atau tersusun dengan sendirinya saat beberapa anggota dari organisasi yang kegiatannya biasanya tidak terkait mlangsung dengan rencana-rencanarutin dari organisasi, namun secara tidak eksklusif akan mempengaruhi kinerja dari orang-orang dalam organisasi pola kelompok formal ialah; kelompok yang dimiliki user dalam situs jejaring sosial menyerupai facebook.

7.    Jelaskan factor-faktor yang sanggup meningkatkan/menurunkan kohesivitas dalam kelompok ?
Jawaban :
Faktor-faktor yang menurunkan kohesivitas kelompok
     Ketidaksepakatan kelompok yaitu dimana di dalam para anggota kelompok tidak mempunyai ketidaksepakatan di dalam memperlihatkan suatu pendapat yang akan menimbulkan menurunnya kohesivitas suatu kelompok.
     Jumlah anggota yang besar yaitu sanggup menimbulkan menurunnya kohesivitas kelompok dikarenakan banyaknya pendapat-pendapat dari para anggota kelompok yang sulit untuk desepakati menjadi satu tujuan bersama.
     Pengalaman tidak menyenangkan yaitu dimana dari salah satu anggota kelompok mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan yang berupa suatu konflik antar anggota kelompok yang mengakibatkan menurunnya kohesivitas di suatu kelompok.
     D;ominasi oleh salah satu anggota yaitu dimana didalam kelompok ada salah satu anggota yang terlalu mendominasi yang mengakibatkan iri di antara anggota kelompok yang sanggup menimbulkan perpecahan di dalam kelompok.
     Kompetisi antar anggota kelompok yaitu dimana di dalam suatu anggota kelompok terjadi kompetisi yang bertujuan untuk membuktikan siapa yang paling hebat di dalam kelompok yang sanggup menimbulkan konflik juga di dalam kelompok.



SOAL  IV :
1.    Uraikan definisi konflik dan perubahan pandangan terhadap konflik ?
Jawaban :
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Menurut Joyce Hocker dan William wilmot, ada banyak sekali pandangan perihal konflik, diantaranya sebagai berikut :
•    Konflik merupakan hal yang abnormal lantaran hal yang normal yaitu keselarasan. Artinya    konflik hanyalah merupakan gagasan stabilitas. Karena di lihat sebagai gangguan maka harus di selasaikan secepat – cepatnya apapun penyebabnya.
•    Konflik sebenarnya hanyalah suatu perbedaan atau salah paham. Dengan kata lain konflik di    nilai sebagai hal yang terlalu serius. Bahkan penyebab konflik hanyalah kegagalan berkomunikasi dengan baik, sehingga pihak lain tidak sanggup memahami maksud seseorang dengan baik.
•     Konflik yaitu gangguan yang hanya terjadi lantaran kelakuan orang – orang yang tidak beres. Orang yang bahagia terlibat konflik yaitu orang anti – sosial, bahagia tabrak atau lainnya. Dan peny ebab konflik yaitu ketidakberesan kejiwaan orang tertentu.


2.    Jelaskan konflik fungsional dan disfungsional ?
Jawaban :
a.     konflik fungsional (Functional Conflict)
Konflik fungsional yaitu konflik yang mendukung pencapaian tujuan kelompok, dan memperbaiki kinerja kelompok.
b.    konflik disfungsional (Dysfunctional Conflict).
Konflik disfungsional yaitu konflik yang merintangi pencapaian tujuan kelompok.
Menurut Robbins, batas yang menentukan apakah suatu konflik fungsional atau disfungsional sering tidak tegas (kabur). Suatu konflik mungkin fungsional bagi suatu kelompok, tetapi tidak fungsional bagi kelompok yang lain. Begitu pula, konflik sanggup fungsional pada waktu tertentu, tetapi tidak fungsional di waktu yang lain.

3.    Sebutkan dan jelaskan :
Jawaban :
a.      Jenis-jenis konflik dalam organisasi
Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :
1. Konflik dalam diri individu
Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang mempunyai dua keinginan yang mustahil dipenuhi sekaligus.
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama karena
pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.
3. Konflik antar individu dan kelompok
seringkali berafiliasi dengan cara individumenghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasiorganisasi.Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja.
5. Konflik antar organisasi
konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.

b.    Sumber-sumber konflik dalam organisasi
Setelah mengapa ada konflik, biasanya ada sumber-sumber yang menjadikan konflik tersebut muncul, secara umum biasanya terjadi lantaran tersebut dibawah ini:

1. Adanya aspirasi yang tidak ditampung.
2. Saling ketergantungan tugas.
3. Ketergantungan satu arah.
4. Ketidakpuasan, perasaan ketidakadilan.
5. Distorsi komunikasi.
6. Tidak ada pedoman.
7. Aturan yang kurang jelas.
8. Kurang transparannya beberapa hal.

4.    Jelaskan berdasarkan anda bagaimana kekerabatan konflik dengan prestasi kerja ?
balasan :
Konflik dalam organisasi bisa terjadi dalam diri individu pegawai, antar individu, dalam kelompok, antar kelompok dan antar organisasi, baik secara vertikal maupun horizontal sebagai akhir adanya perbedaan karakteristik individu, duduk masalah komunikasi dan struktur organisasi. Konflik sanggup bersifat fungsional dan disfungsional. Kemampuan administrasi konflik dari seorang manajer dituntut untuk mengoptimalkan semua konflik menjadi fungsional. Kegagalan dalam administrasi konflik mengakibatkan efektivitas organisasi dipertaruhkan

5.    Jelaskan tahapan-tahapan konflik dalam organisasi ?
Jawaban :
Pada umumnya konflik berlangsung dalam lima tahap, yaitu tahap potensial, konflik terasakan, pertentangan, konflik terbuka, dan akhir konflik.
(1) Tahap potensial, yaitu munculnya perbedaan di antara individu, organisasi, dan lingkungan merupakan potensi terjadinya konflik;
(2) Konflik terasakan, yaitu kondisi saat perbedaan yang muncul dirasakan oleh individu, dan mereka mulai memikirkannya;
(3) Pertentangan, yaitu saat konflik berubah menjadi perbedaan pendapat di antara individu atau kelompok yang saling bertentangan;
(4) Konflik terbuka, yaitu tahapan saat pertentangan berubah menjadi permusuhan secara terbuka;
(5) Akibat konflik, yaitu tahapan saat konflik menimbulkan dampak terhadap kehidupan dan kinerja.


6.    Jelaskan pula dampak konflik terhadap sikap kelompok ?
Jawaban ;:
1.    Dampak positif
a.    Tingkat energi kelompok-kelompok antar individu-individu meningkat yang memperlihatkan peningkatan pada output danmunculnya ide-ide inovatif untuk melaksanakan kiprah lebih baik.
b.    Koehesifitas kelompok meningkat yang kemudian meningkatkaqn produktifitas kelompok
c.    Terungkapnya problem-problem waktu terjadinya konflik
2.    Dampak negativ
a.    Terjadinya penyusutan dalam komunikasi antara pihak yang berkonflik
b.    Sikap brmusuhsn dan pengembangan aksi
c.    Konformitas hiperbola terhadap tuntutan-tuntutan kelompok

7.    Jelaskan bagaimana mengelola konflik antar kelompok dan membuat konflik yang bersifat fungsional ?
Jawaban :
Konflik yang terlalu sedikit memerlukan penjelasan batas dan target kelompok, sehingga perbedaan di antara mereka menjadi semakin terang dan bisa menimbulkan konflik. Problem Solving dan Forcing Penyelesaian atau penanganan konflik akan memperlihatkan hasil yang konstruktif jikalau melibatkan secara efektif pihak-pihak atau kelompok yang berkonflik melalui problem solving, forcing, atau adonan antara kedua metode tersebut.
1. Problem Solving
Problem solving yaitu rekonsiliasi kepentingan-kepentingan dasar pihak-pihak yang berkonflik. Risiko penggunaan metode ini yaitu kemungkinan kekerabatan timbal balik yang negatif antara pihak-pihak yang bertentangan akan menghambat hasil bersama atau solusi karenanya tidak sebanding dengan waktu dan energi yang digunakan atau win-win solution pantas dipertanyakan.
2. Forcing
Forcing yaitu memaksakan kepentingan sendiri atau kelompoknya dengan menentang lawan secara langsung. Perilaku konflik dipandang konstruktif jikalau individu atau kelompok berhasil merealisasikan manfaat konflik yang dikehendaki. Resiko forcing antara lain eskalasi USAHAWAN NO. 09 TH XXIX SEPTEMBER 2000 25 batas biaya yang ditetapkan, perusakan hubungan, dan kemacetan yang ditimbulkan oleh kegagalan taktik persaingan.
3. Gabungan Problem Solving dan Forcing
Gabungan kedua metode tersebut akan bisa meningkatkan efektivitas konflik dengan meminimalkan kecenderungan problem solving menimbulkan stagnasi sedangkan kecenderungan forcing menimbulkan eskalasi Efektifitas Penyelesaian Konflik Efektivitas penyelesaian konflik tergantung dari perspektif mana penyelesaian konflik tersebut dipandang.


SOAL V :
1.    Jelaskan definisi dan proses kepemimpinan ?
Jawaban :
a.    Definisi kepemimpinan yaitu proses memengaruhi atau memberi pola oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi
b.    Dalam konteks administrasi seorang pemimpin merupakan perencana, pengorganisasi, pengarah, dan pengawas, Oleh lantaran itu pemimpin dituntut untuk sanggup memperlihatkan petunjuk, bimbingan dan aba-aba kepada yang dibimbingnya.

2.    Jelaskan pendekatan-pendekatan terhadap kepemimpinan ?
Jawaban :
pendekatan-pendekatan terhadap kepemimpinan:
Pendekatan pertama bahwa kepemimpinan itu tumbuh dari bakat, kedua kepemimpinan tumbuh dari perilaku. Kedua pendekatan diatas berasumsi bahwa seseorang yang mempunyai talenta yang cocok atau memperlihatkan sikap yang sesuai akan muncul sebagai pemimpin dalam situasi kelompok ( organisasi ) apapun yang ia masuki. Pendekatan yang ketiga bersandar pada pandangan situasi ( situasionar perspective ) pandangan ini berasumsi bahwa kondisi yang menentukan efektifitas pemimpin.

3.    Teori kepemimpinan sanggup dibedakan menjadi empat yaitu teori sifat, teori perilaku, teori situasional dan teori atribusi, jelaskan keempat teori tersebut ?
Jawaban :
a.    Teori sifat yaitu suatu fungsi kualitas seseorang individu, bukan fungsi situasi, teknologi atau pertolongan masyarakat
b.    Teori sikap yaitu suatu prilaku seseorang dimana prilaku tersebut sanggup menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu orgsnisasi yang dipimpinnya
c.    Teori situasional yaitu gaya kepemimpinan seorang pemimpin yang berbeda-beda dalam banyak sekali situasi.
d.    Teori atribusi yaitu kepemimpinan semata-mata merupakan suatu atribusi yang dibuat orang atau seorang pemimpin mengenai individu-individu lain  yang menjadi bawahannya.

SOAL  VI  :
1.    Jelaskan elemen-elemen dasar dalam proses pengamb ilan keputusan ?
Jawaban :
elemen-elemen dasar dalam proses pengambilan keputusan:
1. Menetapkan tujuan,Pengambilan keputusan harus mempunyai tujuan yang akan mengarahkan   tujuannya, apakah spesifik yang sanggup diukur hasilnya ataupun target yang bersifat umum.
2.  Mengidentifikasi Permasalahan,Proses pengambilan keputusan umumnya dimulai setelah   permasalahan diidentifikasi.
3. Mengembangkan sejumlah alternative,Setelah permasalahan diidentifikasi, kemudian dikembangkan serangkaian alternatif untuk menuntaskan permasalahan.
4. Penilaian dan pemilihan alternative,Setelah banyak sekali alternatif diidentifikasi, kemudian dilakukan penilaian terhadap masing-masing alternatif yang telah dikembangkan dan dipilih sebuah alternatif yang terbaik.
5. Melaksanakan keputusan,Jika salah satu dari alternatif yang terbaik telah dipilih, maka keputusan tersebut kemudian harus diterapkan.
6. Evaluasi dan pengendalian,Setelah keputusan diterapkan, pengambil keputusan tidak sanggup begitu saja menganggap bahwa hasil yang diinginkan akan tercapai.


2.    Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan ?
Jawaban :
1.         Kondisi/kedudukan.
Dalam kerangka pengambilan keputusan, posisi/kedudukan seseorang sanggup dilihat dalam hal berikut :
a.   Letak posisi; dalam hal ini apakah is sebagai pembuat keputusan (decision maker), penentu keputusan (decision taker) ataukah staf (staffer).
b.  Tingkatan posisi; dalam hal ini apakah sebagai strategi, policy, peraturan, organisasional, operasional, teknis.
2.         Masalah
Masalah atau problem yaitu apa yang menjadi peng-halang untuk tercapainya tujuan, yang merupakan penyimpangan daripada apa yang diharapkan, direncanakan atau dikehendaki dan harus diselesaikan.
3.         Situasi
Situasi yaitu keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu sama lain, dan yang secara bahu-membahu memancarkan efek terhadap kita beserta apa yang hendak kita perbuat.
4.         Kondisi
Kondisi yaitu keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bahu-membahu menentukan daya gerak, daya ber-buat atau kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut merupakan sumber daya-sumber daya.
5.         Tujuan.
Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan organisasi, maupun tujuan usaha, pada umumnya telah tertentu/ telah ditentukan. Tujuan yang ditentukan dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau objective.

3.    Jelaskan berdasarkan anda bagaimana faktor-faktor individu dalam proses pengambilan keputusan ?
Jawaban :
faktor-faktor individu dalam proses pengambilan keputusan:
1.    Nilai individu pengambil keputusan,
Nilai-nilai individu pengambil keputusan merupakan keyakinan dasar yang digunakan seseorang jikalau ia dihadapkan pada permasalahan dan harus mengambil suatu keputusan. Nilai-nilai ini telah tertanam semenjak kecil melalui suatu proses mencar ilmu dari lingkungan keluarga dan masyarakat. Dalam banyak keadaan individu bahkan tidak berfikir untuk menyusun / menilai keburukan dan lebih ditarik oleh kesempatan untuk menang.

2.    Kepribadian,
Keputusan yang diambil seseorang juga dipengaruhi oleh faktor psikologis menyerupai kepribadian. Dua variabel utama kepribadian yang kuat terhadap keputusan yang dibuat, menyerupai ideologi versus kekuasaan dan emosional versus obyektivitas. Beberapa pengambil keputusan mempunyai suatu orientasi ideologi tertentu yang berarti keputusan dipengaruhi oleh suatu filosofi atau suatu perangkat prinsip tertentu. Sementara itu pengambil keputusan atau orang lain mendasarkan keputusannya pada suatu yang secara politis akan meningkatkan kekuasaannya secara pribadi.

3.    Kecenderungan terhadap pengambilan resiko,
Untuk meningkatkan kecakapan dalam membuat keputusan, perawat haus membedakan situasi ketidakpastian dari situasi resiko, lantaran keputusan yang berbeda dibutuhkan dalam kedua situasi tersebut. ketidakpastian yaitu kurangnya pengetahuan hasil tindakan, sedangkan resiko yaitu kurangnya kendali atas hasil tindakan dan menganggap bahwa si pengambil keputusan mempunyai pengetahuan hasil tindakan walaupun ia tidak sanggup mengendalikannya. Lebih sulit membuat keputusan dibawah ketidakpastian dibanding dibawah kondisi bahaya. Dibawah ketidakpastian si pengambil keputusan tidak mempunyai dasar rasional terhadap pilihan satu taktik atas taktik lainnya.

4.    Jelaskan berdasarkan anda bagaimana keputusan kelompok dalam proses pengambilan keputusan ?
Jawaban :
Keputusan kelompok dalam proses pengambilan keputusan:
a.    Informasi yang lengkap lebih mungkin diadakan. Dalam kelompok terhimpun banyak pengalaman dan pandangan daripada seorang.
b.    Banyak alternatif yang muncul, lantaran kelompok mempunyai informasi banyak dalam jumlah dan ragamnya dan sanggup mengidentifikasi lebih banyak kemungkinan. Lebih-lebih lagi kelompok itu terdiri atas banyak sekali keahlian dan latar belakang pengalaman.
c.    Keputusan kelompok lebih berterima. Hal ini disebabkan lantaran keputusan kelompok lebih menelaah banyak pandangan dan pendapat, sehingga keputusannya lebih besar kemungkinan menerima persetujuan lebih dari banyak orang.
d.     Meningkatkan kesempatan terlaksananya hak orang banyak. Keputusan kelompok lebih sesuai dengan hak demokrasi. Mengingat banyak kesempatan oleh manajer untuk mengambil keputusan sendiri, maka mengambil budi untuk memberi kesempatan kepada orang lain yang hebat untuk turut mengambil kebagian dalam pengambilan keputusan, yaitu merupakan upaya meningkatkan legistimasi orang lain


5.    Jelaskan teknik pengambilan keputusan kelompok yaitu :
jawaban
a.    Teknik Brainstorming yaitu Pemberian informasi dan motivasi,Identifikasi, Klasifikasi, Verifikasi, Konklusi (Penyepakatan).
b.    Teknik Delphi yaitu modifikasi dari teknik brainwriting dan survei. Dalam metode ini, panel  digunakan dalam pergerakan komunikasi melalui beberapa kuisioner yang tertuang dalam tulisan
c.    Teknik kelompok nominal yaitu Teknik kelompok nominal (selanjutnya digunakan singkatan TKN) yaitu salah satu teknik kiprah serta dalam pengambilan keputusan yang lebih jarang digunakan dibanding dengan teknik sumbang saran.

SOAL  VII  :
1.    Jelaskan pengertian komunikasi ?
Jawaban :
Komunikasi yaitu proses dimana orang yang bekerja  dalam organisasi saling mentransmisikan informasi dan menginterpretasikan artinya. Yang penting komunikasi dalam organisasi diperolehnya komunikasi yang efisien dan efektif.
2.    Jelaskan Proses dan Unsur-unsur Komunikasi ?
Jawaban :
    Proses Komunikasi dalam Organisasi
 Terdapat 2 proses komunikasi dalam organisasi, yaitu proses komunikasi internal dan proses komunikasi eksternal.
a.    Komunikasi Internal  Merupakan pertukaran gagasan di antara para eksekutif dan karyawan dalam suatu perusahaan dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan (operasi dan manajemen).
b.     Komunikasi Eksternal Adalah komunikasi antara pimpinan organisasi (perusahaan) dengan khalayak audience di luar organisasi.
    Unsur- unsur Komunikasi.
Dalam proses komunikasi ada tiga unsur yang mutlak harus dipenuhi lantaran merupakan suatu bentuk kesatuan yang utuh dan bundar . Bila salah satu unsur tidak ada , maka komunikasi tidak akan pernah terjadi . Dengan demikian , setiap unsur dalam komunikasi itu mempunyai kekerabatan yang sangat erat dan slaing ketergantungan satu dengan lainnya . Artinya , keberhasilan komunikasi ditentukan oleh semua unsur tersebut . Unsur - unsur komunikasi yaitu :
1.    Komunikator / pengirim / sender . Merupakan orang yang memberikan isi pernyataannya kepada komunikan . Komunikator bisa tunggal , kelompok , atau organisasi pengirim informasi . Komunikator bertanggung jawab dalam hal mengirim informasi dengan terang , menentukan media yang ocok untuk memberikan pesan tersebut , dan meminta kejelasan apakah pesan telah diterima dengan baik . Untuk itu , seorang komunikator dalam memberikan pesan atau informasi harus memperhatikan dengan siapa ia berkomunikasi , apa yang akan ia sampaikan , dan bagaimana cara menyampaikannya .
2.    Komunikan / peserta / receiver . Merupakan peserta pesan atau informasi yang disampaikan oleh komunikator . Dalam proses komunikasi , peserta pesan bertanggung jawab untuk sanggup mengerti isi pesan yang disampaikan dengan baik dan benar . Penerima pesan juga memperlihatkan umpan balik kepada pengirim pesan untuk memastikan bahwa pesan telah diterima dan dimengerti secara tepat .
3.    Saluran / media / channel . Merupakan kanal atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada komunikan dan sebaliknya . Pesan sanggup berupa kata - kata atau goresan pena , tiruan , citra atau mediator lain yang sanggup digunakan untuk mengirim melalui banyak sekali channel yang berbeda menyerupai telepon , televisi , fax , photo copy , email , sandi morse , semaphore , sms , dan sebagainya . Pemilihan channel dalam proses komunikasi tergantung pada sifat informasi yang akan disampaikan( Wursanto , 1994 ) .

3.    Jelaskan berdasarkan anda apa yang dimaksud dengan komunikasi antar pribadi, komunikasi dalam kelompok  dan Komunikasi keorganisasian?
Jawaban :
•    Komunikasi antar pribadi yaitu komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang.
•    Komunikasi dalam kelompok yaitu komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” menyerupai dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya
•    Komunikasi keorganisasian yaitu pengiriman dan penerimaan banyak sekali pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi


4.    Jelaskan hambatan-hambatan terhadap komunikasi yang efektif dan bagaimana mengatasi hambatan-hambatan komunikasi tersebut ?
Jawaban :
hambatan-hambatan komunikasi:
-Hambatan dari Proses Komunikasi yaitu hambatan yang timbul dari ketidak jelasan informasi yang akan disampaikan.
-Hambatan Fisik yaitu hambatan yang terjadi akhir ada gangguan cuaca, gangguan sinyal, dsb
-Hambatan Semantik yaitu hambatan yang terjadi akhir pemahaman yang sedikit mengenai bahasa dan istilah-istilah asing yang digunakan dalam informasi atau pesan
-Hambatan Psikologis yaitu hambatan yang berasal dari gangguan kondisi kejiwaaan dari si pengirim pesan atau peserta pesan sengingga mengakibatkan informasi tersebut mengalami perubahan
-Hambatan Manusiawi yaitu hambatan yang terjadi akhir tingkat emosi insan yang tidak menentu dalam menyikapi informasi atau pesan
-Hambatan Organisasional yaitu tingkat hirarkhi, wewenang manajerial dan spesialisasi yaitu hambatan yang timbul akhir komunikasi dengan atasan atau bawahan mengalami hambatan menyerupai tingkat pemahaman terhadap suatu informasi yang berbeda yang mengakibatkan sebuah hambatan.
-Hambatan-hambatan Antar Pribadi yaitu hambatan yang timbul antar pribadi didalam sebuah organisasi, biasanya hambatan ini muncul lantaran adanya salah paham antar pribadi yang menyangkut duduk masalah kiprah dan wewenang dari orang yang ada dalam organisasi


5.    Jelaskan Aliran komunikasi formal dalam organisasi :
Jawaban :
a.    Komunikasi dari atas ke bawah yaitu Komunikasi dari pimpinan ke karayawan.
b.    Komunikasi dari bawah ke atas yaitu Komunikasi dari karyawan ke Pimpinan
c.    Komunikasi horizontal yaitu Komunikasi antara pimpinan dan pimpinan atau komunikasi antara karyawan dengan karyawan yang lain.
d.    Komunikasi diagonal yaitu Komunikasi dari bawahan ke atasan suatu perusahaan lain atau  sebaliknya

SOAL  VIII  :
1.    Jelaskan apa yang dimaksud dengan imbalan intrinsik dan ekstrinsik dan berikan pola kedua imbalan tersebut ?
Jawaban :
a.    Imbalan intrinsik yaitu imbalan intrinsik (Simamora, 1999) yaitu imbalan yang dinilai di dalam dan dari diri pegawai, yang menempel pada kegiatan itu sendiri. Pemberian imbalan ini tidak tergantung pada kehadiran atau tindakan orang lain. Tipe imbalan intrinsik yaitu menyerupai perasaan yang berbeda yang dialami oleh pegawai sebagai akhir kinerja mereka pada pekerjaan. Contoh imbalan intrinsik ini yaitu perasaan individu akan kemampuan pribadi (personal competence) sebagai akhir dari pelaksanaan pekerjaan dengan baik, perasaan pencapaian pribadi, tanggungjawab dan otonomi pribadi dan perasaan pertumbuhan dan pengembangan pribadi
b.    Imbalan ekstrinsik yaitu imbalan yang tidak mengikuti secara alamiah atau secara inheren kinerja sebuah aktivitas, namun diberikan kepada pegawai oleh pihak-pihak dari luar. Imbalan- imbalan ini sering digunakan oleh organisasi dalam perjuangan untuk mempengaruhi sikap dan kinerja pegawai. Termasuk dalam imbalan ekstrinsik yaitu legalisasi dan kebanggaan dari atasan, promosi, tunjangan-tunjangan finansial serta imbalan sosial menyerupai kesempatan untuk berteman dan menjumpai banyak orang baru.

2.    Jelaskan bagaimana efek imbalan terhadap sikap dan prestasi ?
Jawaban :
efek imbalan terhadap sikap dan prestasi:
sistem imbalan (kompensasi) kuat positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, artinya bahwa kompensasi memang sangat diharapkan oleh seorang karyawan untuk sanggup mencapai suatu kepuasan kerja yang tinggi meskipun berdasarkan sifatnya kepuasan kerja itu sendiri besarannya sangat relatif atau berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.

3.    Ada beberapa alasan yang dikemukakan mengapa eksekusi tidak efektif dalam mengubah perilaku. Jelaskan ?
Jawaban :
Alasan mengapa eksekusi tidak efektif dalam mengubah sikap lantaran eksekusi di berikan hanya berasumsi terhadap pelanggaran-pelanggaran yang terjadi sehingga eksekusi menimbulkan pengekangan-pengekanan sehingga memungkinkan terjadinya suatu kontradiksi.

4.    Meskipun banyak hebat yang menentang penerapan eksekusi dalam organisasi, namun ada beberapa persyaratan yang layak diterapkan semoga eksekusi lebih efektif. Jelaskan ?
Jawaban :
Agar eksekusi lebih efektif syarat yang harus diperhatikan yaitu
a.    Waktu pemberian hukuman
b.    Intensitas hukuman
c.    Konsistensi
d.    Kejelasan
e.    Tidak bersifat pribadi

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Soal-Soal Perihal Sikap Organisasi"

Posting Komentar