Makalah Perilaku Profesional Keguruan
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Profesi yaitu suatu pekerjaan yang dalam melakukan tugasnya memerlukan/ menuntut keahlian, memakai teknik-teknik ilmiah, serta pengabdian yang tinggi. Keahlian diperoleh dari forum pendidikan yang khusus diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang sanggup di pertanggung jawabkan.
Pada dasarnya profesi guru yaitu profesi yang sedang tumbuh. Walaupun ada yang beropini bahwa guru yaitu jabatan semi profesional, namun sesungguhnya lebih dari itu. Hal ini dimungkinkan lantaran jabatan guru hanya sanggup diperoleh pada forum pendidikan yang lulusannya menyiapkan tenaga guru, adanya organisasi profesi, kode etik dan ada hukum wacana jabatan fungsional guru (SK Menpan No. 26/1989).
Semakin dituntutnya profesionalitas seorang guru, maka guru sebagai tenaga pengajar dan pemberi isu kepada siswanya tentu harus mengetahui bagaimana seorang guru yang professional itu.
Secara umum, sikap profesional seorang guru dilihat dari faktor luar. Akan tetapi, hal tersebut belum mencerminkan seberapa baik potensi yang dimiliki guru sebagai seorang tenaga pendidik. Menurut PP No. 74 Tahun 2008 pasal 1.1 Tentang Guru dan UU. No. 14 Tahun 2005 pasal 1.1 Tentang Guru dan Dosen, guru yaitu pendidik profesional dengan kiprah utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi penerima didik pada pendidikan anak usia dini jalar pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Profesional yaitu pekerjaan atau acara yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, dan kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi (UU. No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen pasal 1.4). Guru sebagai pendidik professional dituntut untuk selalu menjadi teladan bagi masyarakat di sekelilingnya. Masyarakat akan melihat bagaimana sikap dan perbuatan guru sehari-hari, apakah memang ada yang patut diteladani atau tidak.
Walaupun segala sikap guru selalu diperhatikan masyarakat, tetapi guru mempunyai beberapa sikap yang berafiliasi dengan profesinya, hal yang berafiliasi dengan pola tingkah laris guru dalam memahami, menghayati, serta mengamalkan sikap profesionalnya, pola pikir itu membahas wacana sasaranya. Sasaran sikap keprofesional guru ada tujuh yakni;
1. Sikap terhadap peraturan perundang-undangan
2. Sikap terhadap organisasi profesi
3. Sikap terhadap teman sejawat
4. Sikap terhadap anak didik
5. Sikap terhadap tempat kerja
6. Sikap terhadap pemimpin
7. Sikap terhadap pekerjaan
Yang akan penulis garis bawahi yaitu sikap profesional guru terhadap pemimpin. Guru sebagi seorang anggota organisasi, dan seseorang yang bekerja di sekolah yang dipimpin oleh seorang pemimpin (kepala sekolah) seorang guru harus mempunyai sikap profesioanal terhadap pemimpinya, baik pemimpin sekolah maupun pemimpin organisasi. Dalam kejasama dengan para pemimpinya guru di tuntut patuh dalam melakukan kode dan petunjuk yang diberikan kepada guru.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Memberikan isu wacana sikap profesional guru terhadap pemimpin
2. Mengetahui sikap profesional guru terhadap pemimpin.
3. Mengetahui pengembangan sikap profesi
4. Memenuhi kiprah Profesi Kependidikan
C. PERUMUSAN MASALAH
Adapun perumusan duduk kasus makalah ini adalah:
1. Apa dasar yuridis dari sikap profesional guru terhadap pemimpin?
2. Apa saja aplikasi sikap profesional guru terhadap pemimpin dalam bentuk contoh-contoh sikap dalam pendidikan?
3. Apa pengembangkan sikap profesional?
1. Apa dasar yuridis dari sikap profesional guru terhadap pemimpin?
2. Apa saja aplikasi sikap profesional guru terhadap pemimpin dalam bentuk contoh-contoh sikap dalam pendidikan?
3. Apa pengembangkan sikap profesional?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. LANDASAN YURIDIS
Sikap profesional seorang guru terhadap pemimpin mempunyai landasan yuridis yakni terdapat pada kode etik guru no 9 yang berbunyi “guru melakukan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan” dengan adanya kode etik guru tersebut guru dituntut mempunyai sekap profesional terhadap pemimpin baik pemimpin sentra maupun pemimpin sekolah. Dalam kerjasama yang dituntut pemimpin tersebut guru diberi tuntutan akan kepatuhan dalam melakukan kode dan petunjuk yang diberikan dalam bentuk perjuangan dan kritis yang membangun demi pencapaian tujuan yang telah digariskan bahwa sikap seorang guru terhadap pemimpin harus positif, dalam pengertian harus kerjasama dalam mensukseskan agenda yang sudah disepakati, baik disekolah maupun diluar sekolah.
Guru juga dituntut melakukan segala kebijakan pemimpin demi tercapainya tujuan yang positif. Sebagai salah seorang anggota organisasi, baik organisasi, baik organisasi guru maupun organisasi yang lebih besar (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan) guru akan selalu berada dalam bimbingan dan pengawasan pihak atasan. Dari organisasi guru, ada strata kepemimpinan mulai dari pengurus cabang, daerah, hingga ke pusat. Begitu juga sebagai anggota keluarga besar Dipdikbud, ada pembagian pengawasan mulai dari kepala sekolah, kakandep, dan seterusnya hingga ke menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Sudah terang bahwa pemimpin suatu unit atau organisasi akan mempunyai kebijaksanaan dan kode dalam memimpin organissasinya, dimana tiap anggota organisasi dituntut berusaha untuk bekerja sama dalam melakukan tujuan organisasi tersebut.
B. APLIKASI SIKAP PROFESIONAL GURU TERHADAP PEMIMPIN DALAM BENTUK CONTOH-CONTOH PERILAKU DALAM PENDIDIKAN.
Seorang guru harus bisa menerapkan sikap profesionalnya terhadap pemimpin dalam kehidupanya sehari-hari berikut yaitu beberapa contoh-contoh penerapan sikap seorang guru terhadap pemimpinya:
1. Contoh kepada pemimpin (kepala sekolah)
Dalam sebuah sekolah seorang kepala sekolah mempunyai beberapa agenda kerja yang melibatkan guru-guru sekolah tersebut. Isi proker itu yaitu mendidik anak supaya mahir dalam ilmu IPTEK dan dibarengi dengan kecakapan IPTEK. Maka dikala seorang guru mempunyai sikap profesional terhadap pemimpinya, ia harus bisa membantu dalam menjalankan agenda kerja kepala sekolah dan akan menunjukkan saran-saran dan kritikan yang membangun sehingga akan tercapainya tujuan dari kepala sekolah yang ingin membangun untuk menjadi lebih baik
2. Contoh kepada pemimpin (ketua organisasi)
Organisasi disini yaitu organisasi PGRI yang merupakan wadah perkumpulan guru seleruh indonesia. Dalam organisasi yang mempunyai seorang pemimpin yang menginginkan seluruh anggotanya bisa mencerdaskan bangsa. Seorang guru yang mempunyai sikap profesional terhadap pemimpin maka ia akan merasa tertuntut untuk memenuhi perintah pemimpinnya, dengan memulai dengan totalitas dengan profesinya sebagai seorang guru yang profesional dalam memberikan pelajaran demi tercapainya perintah pemimpin tersebut.
3. Contoh kepada pemimpin (pemerintah)
Dalam hal ini pemimpin yang dimaksud yaitu pemimpin sentra atau Departemen pendidikan yang di ketuai oleh Mendiknas. Masalah yang kini berkembang yaitu mengenai UN yang ditetapkan menuai banyak kritikan dari banyak kalangan guru, seharusnya sebagai guru yang mempunyai sikap profesional terhadap pemimpin guru dituntut untuk menjalankan UN sebagaimana mestinya bukan dengan mencoreng nama baik pendidikan Indonesia dengan menciptakan contekan untuk penerima didiknya.
C. MENGEMBANGKAN SIKAP PROFESIONAL
Untuk meningkatkan mutu, baik mutu profesional maupun mutu layanan, guru harus meningkatkan sikap profesioalnya. Ini berarti dari ketujuh target penyikapan harus selalu dipupuk dan dikembangkan. Pengembangan sikap profesional ini meliputi; Pengembangan sikap selama pendidikan prajabatan, Pengembangan sikap selama dalam jabatan.
1. Pengembangan sikap selama pendidikan prajabatan
Calon guru didik dalam banyak sekali pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan dalam pekerjaanya nanti yang merupakan pendidikan persiapan mahasiswa untuk meniti karir dlam bidang pendidikan dan pengajaran. Karena tugasnya yang bersifat unik, guru selalu menjadi panutan bagi siwanya, dan bahkan bagi masyarakat sekelilingnya. Oleh lantaran itu, bagaimana guru bersikap terhadap pekerjaan dan jabatannya selalu perhatian siswa dan masyarakat.
Pembentukan sikap yang baik mustahil muncul begitu saja, tetapi harus dibina semenjak calon guru memulai pendidikan di forum pendidikan guru. Berbagai perjuangan dan latihan, contoh-conto dan aplikasi penerapan ilmu, keterampilan dan bahkan sikap profesional dirancang dan dilaksanakan selama calon guru berada dalam pendidikan prajabatan. Sering juga pembentukan sikap tertentu terjadi sebagai hasil sampingan (by-product) dari pengetahuan yang diperoleh calon guru. Sikap teliti dan disiplin, contohnya sanggup terbentuk sebagai hasil sampingan dari hasil berguru matematika yang benar, lantaran berguru matematika selalu menuntut ketelitian dan kedisiplinan penggunaan hukum atau mekanisme yang telah ditentukan. Sementara itu tentu saja pembentukan sikap sanggup diberikan dengan menunjukkan pengetahuan, pemahaman, dan penghayatan khusus yang direncanakan, sebagaimana halnya mempelajari pedoman penghayatan dan pengalaman Pancasila (P4) yang diberikan kepada seluruh siswa semenjak dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi tinggi.
2. Pengembangan sikap selama dalam jabatan
Pengembangan sikap profesional tidak berhenti apabila calon guru final mendapat pendidikan prajabatan. Banyak perjuangan yang sanggup dilakukan dalam rangka prningkatan sikap profesional keguruan dalam masa pengabdiannya sebagai guru.
Peningkatan ini sanggup dilakukan dengan car formal melalui acara mengikuti penataran, lokakarya, seminar, atau kegiata ilmiah lainnya, ataupun cara informal melalui media massa televisi, radio, koran, dan majalah maupun publikasi lainnya. Kegiatan ini selain sanggup meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, sekaligus sanggup juga meningkatkan sikap profesional keguruan.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sebagai salah seorang anggota organisasi, baik organisasi, baik organisasi guru maupun organisasi yang lebih besar (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan) guru akan selalu berada dalam bimbingan dan pengawasan pihak atasan. Dari organisasi guru, ada strata kepemimpinan mulai dari pengurus cabang, daerah, hingga ke pusat. Begitu juga sebagai anggota keluarga besar Dipdikbud, ada pembagian pengawasan mulai dari kepala sekolah, kakandep, dan seterusnya hingga ke menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Sudah terang bahwa pemimpin suatu unit atau organisasi akan mempunyai kebijaksanaan dan kode dalam memimpin organissasinya, dimana tiap anggota organisasi dituntut berusaha untuk bekerja sama dalam melakukan tujuan organisasi tersebut.
Seorang guru juga harus bisa membuatkan sikap prfesionalnya baik itu pada masa prajabatan maupun pada masa jabatan.
B. KRITIK DAN SARAN
Dalam penyusunan makalah ini kami mohon dengan sangat masukan dan kritikan dari Bapak dosen semoga kami menjadi lebih baik, lantaran dalam penyusunan makalah ini kami mungkin banyak kata atau penulisan kata yang salah.
DAFTAR PUSTAKA
https://makalahmanajemenpemasarann.blogspot.com//search?q=sikap-profesional-keguruanAhmad Azhar. Sikap profesional seorang guru. yogyakarta: UII. 2011
0 Response to "Makalah Perilaku Profesional Keguruan"
Posting Komentar