Faktor Yang Mensugesti Struktur Modal

Struktur modal ialah persentase antara utang dan kepemilikan perusahaan (Ekuitas vs Utang). Struktur modal bisa berubah alasannya ialah adanya kebijakan dan tindakan yang diambil oleh perusahaan yang berafiliasi dengan pendanaan.

Setidaknya ada 10 faktor yang bisa mempengaruhi struktur modal perusahaan.

Disini akan dijabarkan satu persatu.

Faktor yang Berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan

Struktur modal ialah persentase antara utang dan kepemilikan perusahaan  Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
10 faktor yang mempengaruhi struktur modal

01. Struktur Aktiva | Tangibility

Salah satu faktor yang kuat terhadap struktur modal ialah struktur aset/aktiva perusahaan.

Lho, kita sedang membahas struktur modal, kenapa malah membahas struktur aset ?

Dan apa bedanya struktur modal dan struktur aset ?

Begini...

Setiap aktiva yang dimiliki oleh perusahaan semuanya bersumber dari struktur modal.

Seperti yang kita ketahui, struktur modal terdiri dari utang dan ekuitas.

Jadi, semua aktiva yang dimiliki berasal dari utang dan modal perusahaan.

Untuk memudahkan menyerupai apa struktur aktiva itu, coba lihat neraca dibawah ini

Struktur modal ialah persentase antara utang dan kepemilikan perusahaan  Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
struktur aset berada dalam sisi kiri neraca

# Bagaimana struktur aktiva bisa mempengaruhi struktur modal ?

Setiap perusahaan mempunyai struktur modal yang berbeda beda. 

Perusahaan di industri jasa mempunyai struktur modal yang berbeda dengan industri manufaktur dan industri perdagangan.

Struktur aset pada perusahaan industri jasa cenderung lebih didominasi oleh aktiva tetap. Perusahaan cenderung mengutamakan penambahan modal gres untuk memperoleh aktiva tetap.

Utang merupakan alternatif berikutnya.

Struktur aset pada perusahaan industri dagang cenderung lebih didominasi oleh aktiva lancar. Perusahaan dagang lebih mengutamakan daripada menambah modal.

Sedangkan struktur aset pada perusahaan manufaktur cenderung lebih seimbang dan lebih melihat kebutuhannya.

Tapi tunggu dulu....

Ada pendapat lain mengenai struktur aktiva.

Menurut Smart, Gitman dan Megginson [2004], perusahaan yang mempunyai aktiva tetap lebih banyak daripada aktiva lancarnya cenderung mempunyai utang yang lebih tinggi.

Hal ini alasannya ialah aktiva tetap bisa dijadikan jaminan atas hutang kalau perusahaan sedang mengalami kesulitan finansial dan membutuhkan dana dari luar perusahaan.

Tapi apapun itu, poinnya ialah bahwa ada imbas dari struktur aktiva terhadap struktur modal perusahaan.

02. Ukuran Perusahaan | Firm Size

Pernahkah kita mendengar sebuah perusahaan skala kecil melantai dibursa imbas ? menerbitkan saham gres atau obligasi ?

Sangat jarang bahkan kita hampir tidak pernah mendengarnya.

Perusahaan kecil tidak mempunyai terusan dan kemampuan melantai di bursa.

Struktur modal perusahaan kecil biasanya terdiri dari hutang bank atau keuntungan periode sebelunya (retained earning).

Perusahaan kecil kemungkinan mempunyai arus kas yang masih rendah untuk berinvestasi dan cenderung enggan bekerja sama dengan pihak lain untuk dijadikan partner bisnisnya atau sebaliknya pihak lain yang masih enggan bekerja sama dengan perusahaan kecil.

Disisi lain, perusahaan besar mempunyai "nama", reputasi dan dapat dipercaya yang tinggi dengan gampang bisa menerbitan saham gres ataupun obligasi di pasar modal.

Perusahaan besar mempunyai opsi dan terusan pendanaan yang lebih banyak dan gampang dibandingkan dengan perusahaan kecil.

Makara bisa kita lihat, ukuran perusahaan bisa mempengaruhi struktur modal perusahaan tersebut.

03. Profitabilitas Perusahaan | Profitability

Profitabilitas perusahaan ialah bagaimana perusahaan menghasilkan tingkat keuntungan disetiap periodenya. Profitabilitas disini ialah keuntungan perusahaan sebelum dikurangi bunga dan pajak (earning before interest and taxes/EBIT).).

Menurut Frank dan Goyal [2004], profitabilitas perusahaan yang tinggi dan stabil cenderung mempunyai struktur utang yang rendah.

Kita semua tahu bahwa perusahaan dengan profit atau keuntungan yang tinggi niscaya mempunyai dana internal yang lebih banyak.

Laba ditahannya lebih banyak daripada perusahaan yang menghasilkan keuntungan sedikit.

Sejalan dengan teori pecking order yang lebih mengutamakan pendanaan internal dari pada eksternal, perusahaan yang mempunyai cadangan keuntungan yang melimpah cenderung membiayai kebutuhannya memakai keuntungan ditahan.

Cadangan keuntungan ditahan yang tinggi memungkinkan perusahaan bisa memenuhi seluruh kebutuhannya tanpa harus mengambil dana dari luar perusahaan.

Ini memperlihatkan tingkat profitabilitas perusahaan bisa mempengaruhi struktur modal perusahaan.

04. Tingkat Pertumbuhan Perusahaan | Growth

Struktur modal ialah persentase antara utang dan kepemilikan perusahaan  Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
tingkat pertumbuhan mempengaruhi struktur modal

Faktor yang kuat terhadap struktur modal lainnya ialah tingkat pertumbuhan perusahaan itu sendiri.

Maksudnya begini....

Perusahaan yang sedang berkembang dengan pesat tentu ingin melaksanakan perluasan perjuangan yang lebih besar.

Misalnya dengan membangun pabrik baru, membeli mesin gres atau membeli barang modal lainnya yang membutuhkan dana yang besar.

05. Risiko Bisnis | Business Risk

Risiko bisnis perusahaan akan kuat terhadap struktur modalnya.

Semakin tinggi risiko bisnis perusahaan, maka perusahaan cenderung kesulitan dalam memperoleh pendanaan dari sumber eksternal.

Dan hal itu akan mendorong perusahaan untuk memaksa memakai dana dari sumber internal. Laba ditahan.

Ilustrasinya.....

Sebuah perusahaan tambang dikala melaksanakan eksplorasi.

Eksplorasi ialah acara meneliti, mencari barang tambang. 

Kegiatan ini belum tentu berhasil. Belum tentu menemukan tambang yang diinginkan.

Tapi acara ekplorasi membutuhkan biaya yang sangat besar.

Hasil belum niscaya tapi biaya yang dikeluarkan sangat besar.

Risikonya sangat tinggi.

Dengan risiko yang tinggi menyerupai ini...

Sangat sulit untuk mencari kreditur yang mau memperlihatkan pinjaman.

Sangat sulit untuk mengajak calon investor lain untuk bergabung dalam perusahaan ini.

Semua takut rugi.

Maka dari itu, perusahaan dengan risiko besar menyerupai ini cenderung memakai dana internal yang mereka miliki untuk membiayai kegiatannya dikala tidak ada lagi yang bersedia untuk diajak bekerja sama.

Tetapi...

Walaupun risiko bisnis ini tinggi, kalau perusahaan mempunyai aktiva tetap yang banyak.

Kreditur bisa saja memperlihatkan santunan dengan jaminan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.

Makara utang ialah alternatif terbaik dalam bisnis dengan risiko yang besar kalau keuntungan ditahan tidak mencukupi.

06. Pengandalian Perusahaan | Enterprice Controlling

Struktur modal perusahaan "pemiliknya"nya ialah kreditur dan pemegang saham.

Dan manajer ialah biro dari pemegang saham

Dalam menjalankan acara operasionalnya, perusahaan akan selalu berhadapan dengan duduk kasus keagenan (agency problem)

Jika anda kurang memahami apa itu duduk kasus keagenan, ada baiknya membaca Teori Agensi dulu.

Salah satu cara mengatasi duduk kasus keagenan ialah dengan mengambil utang sebagai sumber pendanaan.

Tujuannya ialah semoga tercipta pengendalian dari luar perusahaan.

Yaitu kreditur.

Dengan mengambil utang, baik dalam bentuk hipotik maupun obligasi. Kreditur juga akan ikut mengawasi administrasi perusahaan semoga tetap memiki kinerja yang bagus.

Kreditur ingin memastikan bahwa perusahaan sanggup untuk membayar utang dan bunganya.

Makara perusahaan yang ingin adanya pengendalian dari luar perusahaan harus memikirkan bahwa tindakan ini akan mengubah struktur modal dengan adanya utang baru.

07. Biaya Modal | Cost of Capital

Ketika sebuah perusahaan akan menentukan apakah mencari utang atau menerbitkan saham baru, salah satu faktor yang harus diperhitungkan ialah biaya modal.

Biaya modal ialah biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan dana. Baik dana yang berasal dari utang ataupun suplemen ekuitas.

Yang menjadi prioritas perusahaan ialah sumber dana yang mempunyai biaya modal yang paling murah.

08. Kestabilan Penjualan | Stability of Sales

Kinerja penjualan produk yang relatif stabil berefek pada anutan kas perusahaan yang ikut stabil.

Selanjutnya, anutan kas yang stabil memungkinkan perusahaan untuk mengambil hutang yang lebih besar.

Perusahaan bisa mengandalikan anutan kas hasil penjualan sebagai kekuatan untuk melunasi pokok utang dan bunganya.

Selain berefek pada anutan kas, tingkat kestabilan penjualan juga akan kuat terhadap tingkat profitabilitas yang juga merupakan salah satu faktor yang bisa kuat terhadap struktur modal perusahaan.

Namun ada pendapat lain mengenai kestabilan penjualan ini.

Kamaludin dan Indriani [2002] menentang bahwa kestabilan penjualan akan menciptakan utang perusahaan lebih besar. 

Mereka beropini sebaiknya.

Penjualan yang stabil akan menciptakan keuntungan semakin meningkat.

Laba yang meningkat memungkinkan perusahaan memakai keuntungan (laba ditahan) tersebut sebagai sumber dana mereka.

Sehingga perusahaan tidak membutuhkan utang lagi.

Namun pointnya adalah, terlepas dari adanya perbedaan pendapat mengenai kestabilan penjualan.

Semua pendapat tersebut oke bahwa tingkat kestabilan penjualan mempunyai imbas terhadap struktur modal perusahaan.

09. Peraturan Undang Undang | Goverment Law

Dalam industri tertentu, peraturan pemerintah bisa sangat kuat terhadap struktur modal perusahaan.

Bahkan batas batas persentase utang dan ekuitasnya sudah ditentukan.

Tidak boleh dilanggar.

Baik itu oleh tubuh perjuangan milik negara (BUMN) maupun perusahaan swasta sekalipun.

Tapi tidak semua perusahaan harus mematuhinya.

Hanya berlaku khusus pada jenis industri dan perusahaan tertentu saja.

Industri dan perusahaan yang dimaksud ialah perusahaan di industri perbankan.

Perlakuan ini tentunya sudah melalui kajian matang mengapa industri perbankan dibatasi ruang gerak struktur modalnya.

10. Preferensi Stakeholder | Stakeholder Preference

Bagaimana saya menjelaskan bab ini.....

Begini....

Struktur modal perusahaan diputusakan oleh stakeholder (pihak yang berkepentingan) yang terlibat.

Apapun yang mereka putuskan akan kuat terhadap struktur modal perusahaan.

Stakeholder yang dimaksud ialah manajer perusahaan, pemegang saham dan kreditur.

Semua pihak mempunyai evaluasi subjektif terhadap struktur modal.

Mereka mempunyai preferensi, pandangan dan kepentingan yang berbeda beda.

Ada yang suka berhutang ada yang tidak.

Ada yang suka mendapatkan dividen (artinya akan ada pendanaan yang berasal dari external)

Ada yang lebih menentukan obligasi daripada penerbitan saham baru.

Ada yang suka risiko tinggi, ada yang lebih suka bermain aman.

Macam-macam.....

Tapi yang terperinci bahwa apapun pandangan mereka.

Apapun keputusan mereka. 

Struktur modal bisa terpengaruh oleh keputusan dan tindakan mereka.

Itulah tadi 10 hal yang bisa kuat terhadap struktur modal perusahaan. 

Apabila dirasa ada yang kurang, tidak sesuai, silahkan tinggalkan pesan dikolom komentar.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Faktor Yang Mensugesti Struktur Modal"

Posting Komentar