Makalah Akutansi Administrasi Pendekatan Untuk Membangun Sistem
MAKALAH AKUTANSI MANAJEMEN PENDEKATAN UNTUK MEMBANGUN SISTEM
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di abad yang dinamis dan modern ini Sistem Informasi merupakan salah satu hal vital dalam membatu perkembangan suatu organisasi. Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah sisitem isu berbasis komputer yang digunakan oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk menunjukkan informasi-informasi yang dibutuhkan guna membaru manajer maupun non-manajer dalam pembuatan keputusan untuk organisasi tersebut.
Salah satu komponen utama Sistem Informasi sanggup berjalan dengan baik yaitu perangkat komouter, namun di sisi lain koponen utama yang juga menjadi penunjang sitem isu yang baik yaitu sumber daya manusi yang mempergunakan sistem isu tersebut yakni manajer. Seorang manajer harus memilki keterampilan dan kemampuan penguasaan Sistem Informasi dengan baik guna sanggup membatunya dalam mengambil keputusan dnegan cepat dan tepat.
Namun hingga ketika ini masih banyak penggunan Sistem Informasi yang belu maksimal dikarenakan banyak faktor penghalangnya yakni berupa masih banyaknya perencanaan sisitem yang belum memadai, sumber daya insan yang memanfaatkan masih belu maksimal, serta masih banyaknya organisasi-organisasi yang masih tidak wajar. Hal inilah yang menciptakan manfaat SIM belum sanggup dimaksimalkan dalam membatu pengembangan perusahaan. Untuk mencapai sebuah keselarsan anatara sebuah sistem isu dan organisasi maka dibutuhkan beberapa pendekatan-pendekatan gres untuk mendesain ulang sistem dalam suatu organisasi.
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa ruusan problem yang akan dibahas dalam makalah Sistem Informasi “Pendekatan Untuk Membangun Sistem” adalah:
- Bagaimana menilai alternatif membangun sistem?
- Apakah kekuatan dan kelemahan wacana pendekatan yang dipakai?
- Bagaimana solusi ke permasalahan yang diciptakan oleh pendekatan?
- Apa saja alat yang digunakan dalam metodologi pengembangan sistem?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dalam pembahasan rumusan problem di atas antara lain:
- Untuk mengetahui cara-cara alternatif membangun sistem.
- Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan wacana pendekatan yang dipakai.
- Untuk mengetahui solusi ke permasalahan yang diciptakan oleh pendekatan.
- Untuk mengetahui alat yang digunakan dalam metodologi pengembangan sistem.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Menilai Alternatif Membangun Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem Informasi
Beberapa pengertian Sistem Informasi Manajemen berdasarkan para andal :
a. Menurut Barry E.Cushing, SIM yaitu :
‘Suatu sistem isu administrasi yaitu Kumpulan dari insan dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk mengahasilkan isu yang berkhasiat untuk semua tingkatan administrasi di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian
b. Menurut Frederick H.Wu SIM yaitu :
‘Sistem Informasi Manajemen yaitu kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan isu untuk mendukung manajemen
c. Menurut L. James Havery , SIM adalah:
prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang bekerjasama satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam perjuangan mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
Sistem Informasi merupakan sebuah sarana vital atau penting dalam suatu perusahaan dikarekan SIM sanggup membantu manajer suatu perusahaan atau organisasi untuk menciptakan keputusan dalam menuntaskan problem di administrasi bisnis yang semakin rumit dan dinamis ini.
2.1.2 Rumusan Sistem Informasi
Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi pemerintahan , lantaran sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan atau instansi pemerintah , baik yang berskala kecil maupun besar. Runag lingkup sistem isu berlandaskan pada tiga istilah pemebentuknya yakni sistem, informasi, manajemen.
Sistem kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. dalam istilah tersebut yang dimaksud dengan elemen dari suatu sistem yaitu departemen internal ibarat persedian barang mentah, persediaaan barang jadi, produksi, pemasaran serta departemen eksternal yang terdiri dari supplier dan konsumen yang saling memebutuhkan satu sama lain untuk melaksanakan proses usaha.
Informasi yaitu hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untu menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada.
Manajemen yaitu Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan), mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari ketiga istilah dasar di atas sanggup disimpulkan bahwa sistem isu administrasi yaitu suatu suatu sistem yang berbasis komputer yang dipergunakan oleh suatu kelompok organisasi atau suatu perkumpulan formal untuk menyediakan informasi-informasi guna membantu manajer ataupun non manajer untuk mengambil keputusan.
2.1.3 Analisis Sistem
Pengertian analisis sistem yaitu Penguraian dari suatu sistem isu yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan , kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga sanggup diusulkan perbaikan-perbaikannya. Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting , lantaran kesalahan didalam tahap ini akan mengakibatkan kesalahan ditahap berikutnya.Alasan perlunya dilakukan analisis sistem :
a. Problem-solving: sistem usang tidak berfungsi sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu analisis dibutuhkan untuk memperbaiki sistem sehingga sanggup berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
b. Kebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya modifikasi atau tambahan sistem informasi untuk mendukung organisasi.
c. Mengimplementasikan inspirasi atau teknologi baru.
d. Meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan
2.1.4 Prinsip Dasar Desain Sistem
Ada 2 prinsip dasar desain:
1. Desain sistem monolitik. Ditekankan pada integrasi sistem. Resource mana yang bisa diintegrasikan untuk memperoleh sistem yang efektif terutama dalam cost.
2. Desain sistem modular. Ditekankan pada pemecahan fungsi-fungsi yang memiliki idependensi rendah menjadi modul-modul (subsistem fungsional) yang terpisah sehingga memudahkan kita untuk berkonsentrasi mendesain per modul.
2.1.5 Langkah- Langkah Dalam Desain sistem
1. Mendefinisikan tujuan sistem (defining system goal), tidak hanya berdasarkan informasi pemakai, akan tetapi juga berupa telaah dari abstraksi dan karakteristik keseluruhan kebutuhan isu sistem.
2. Membangun sebuah model konseptual (develop a conceptual model), berupa gambaran sistem secara keseluruhan yang menggambarkan satuan fungsional sebagai unit sistem.
3. Menerapkan kendala-kendala organisasi (applying organizational contraints). Menerapkan kendala-kendala sistem untuk memperoleh sistem yang paling optimal. Elemen organisasi merupakan kendala, sedangkan fungsi-fungsi yang harus dioptimalkan adalah: performance, reliability, cost, instalation schedule, maintenability, flexibility, grouwth potensial, life expectancy. Model untuk sistem optimal dapat digambarkan sebagai sebuah model yang mengandung: kebutuhan sistem dan sumber daya organisasi sebagai input; faktor bobot terdiri atas fungsi-fungsi optimal di atas; dan total nilai yang harus dioptimalkan dari faktor bobot tersebut.
4. Mendefinisikan aktifitas pemrosesan data (defining data processing activities).
5. Menyiapkan proposal sistem desain. Proposal ini diperlukan untuk administrasi apakah proses selanjutnya layak untuk dilanjutkan atau tidak.
2.1.6 Perancangan Sistem
Desain berkonsentrasi pada bagaimana system dibangun untuk memenuhi kebutuhan pada fase analisis.
Elemen-elemen pengetahuan yang bekerjasama dengan proses desain system :
· Sumber daya organisasi: bertumpu pada 5 unsur organisasi, yaitu: man, machines, material, money dan methods.
· Informasi kebutuhan dari pemakai: isu yang diperoleh dari pemakai selama fase analisis sistem.
· Kebutuhan sistem: hasil dari analisis sistem.
· Metode pemrosesan data, apakah: manual, elektromechanical, puched card, atau computer base.
· Operasi data. Ada beberapa operasi dasar data, a.l: capture, classify, arrange, summarize, calculate, store, retrieve, reproduce dan disseminate.
· Alat bantu desain, seperti: dfd, dcd, dd, decision table.
2.2 Pendekatan Pengembangan Sistem
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu:
a. Pendekatan Klasik
Pendekatan Klasik (classical approach) disebut juga dengan Pendekatan Tradisional (traditional approach) atau Pendekatan Konvensional (conventional approach). Metodologi Pendekatan Klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan pada System Life Cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan akan berhasil bila mengikuti tahapan pada System Life Cycle.
Permasalahan-permasalahan yang dapat timbul pada Pendekatan
Klasik yaitu sebagai berikut :
1. Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit
Pendekatan klasik kurang menunjukkan alat-alat dan teknik-teknik di dalam mengembangkan sistem dan sebagai akibatnya proses pengembangan perangkat lunak menjadi tidak terarah dan sulit untuk dikerjakan oleh pemrogram. Lain halnya dengan pendekatan terstruktur yang menunjukkan alat-alat ibarat diagram arus data (data flow diagram), kamus data (data dictionary), tabel keputusan (decision table). Diagram IPO, bagan terstruktur (structured chart) dan lain sebagainya yang memungkinkan Pengembangan Sistem Informasipengembangan perangkat lunak lebih terarah berdasarkan alat-alat dan teknik-teknik tersebut .
2. Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi mahal
Mahalnya biaya perawatan pada pendekatan sistem klasik disebabkan karena dokumentasi sistem yang dikembangkan kurang lengkap dan kurang terstruktur.Dokumentasi ini merupakan hasil dari alat-alat dan teknik -teknik yang digunakan. Karena pendekatan klasik kurang didukung oleh alat-alat dan teknik-teknik, maka dokumentasi menjadi tidak lengkap dan walaupun ada tetapi strukturnya kurang jelas, sehingga pada waktu pemeliharaan sistem menjadi kesulitan.
3. Kemungkinan kesalahan sistem besar
Pendekatan klasik tidak menyediakan kepada analis sistem cara untuk melakukan pengetesan sistem, sehingga kemungkinan kesalahan-kesalahan sistem akan menjadi lebih besar.
4. Keberhasilan sistem kurang terjamin
Penekanan dari pendekatan klasik adalah kerja dari personil-personil pengembang sistem, bukan pada pemakai sistem, padahal sekarang sudah disadari bahwa dukungan dan pemahaman dari pemakai sistem terhadap sistem yang sedang dikembangkan merupakan hal yang vital untuk keberhasilan proyek pengembangan sistem pada akhirnya.
b. Pendekatan Terstruktur
Pendekatan terstruktur akan dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Melalui pendekatan struktur,permasalahan yang kompleks dalam organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari produktifitas dan kualitasnya lebih baik ( bebas kesalahan ).
Keuntungan pendekatan terstruktur :
· Mengurangi kerumitan problem
· Konsep mengarah pada sistem yang ideal
· Standarisasi
· Orientasi kemassa tiba
· Mengurangi ketergantungan pada desainer
Kekurangan:
· SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
· Sedikit sekali administrasi eksklusif terkait dengan SSAD.
· Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterasi (waterfall)
· Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, lantaran sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru).
· Selain dengan memakai desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sulit bagi pengguna untuk melaksanakan evaluasi.
c. Dari Bawah Ke Atas (Bottom-up Approach)
Pendekatan ini dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan ini ciri-ciri dari pendekatan klasik. Pendekatan dari bawah ke atas bila digunakan pada tahap analisis sistem disebut juga dengan istilah data analysis, karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan diolah terlebih dahulu, informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti datanya.
d. Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach)
Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach) dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya dari pendekatan ini adalah dilakukannya analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan, maka proses turun ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, input, basis data, prosedur-prosedur operasi dan kontrol. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri pendekatan terstruktur. Pendekatan atas-turun bila digunakan pada tahap analis sistem disebut juga dengan istilah decision analysis, karena yang menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh administrasi terlebih dahulu, kemudian data yang perlu diolah didefinisikan menyusul mengikuti isu yang dibutuhkan.
e. Pendekatan Sepotong (piecemeal approach)
Pengembangan yang menekankan pada suatu kegiatan/aplikasi tertentu tanpa memperhatikan posisinya di sistem informasi atau tidak memperhatikan sasaran organisasi secara global (memperhatikan sasaran dari kegiatan atau aplikasi itu saja).
f. Pendekatan Sistem (systems approach)
Memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan/aplikasinya dan menekankan sasaran organisasi secara global.
g. Pendekatan Sistem menyeluruh (total-system approach)
Pendekatan pengembangan sistem serentak secara menyeluruh, sehingga menjadi sulit untuk dikembangkan (ciri klasik).
h. Pendekatan Moduler (modular approach)
Pendekatan dengan memecah sistem komplek menjadi modul yang sederhana, sehingga sistem lebih gampang dipahami dan dikembangkan, sempurna waktu, gampang dipelihara (ciri terstruktur)
i. Pendekatan Lompatan jauh (great loop approach)
Pendekatan yang menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih, sehingga mengandung resiko tinggi, terlalu mahal, sulit dikembangkan lantaran terlalu komplek.
j. Pendekatan Berkembang (evolutionary approach)
Pendekatan yang menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan saja dan terus dikembangkan untuk periode berikutnya mengikuti kebutuhan dan teknologi yang ada.
2.3 Menilai Solusi Ke Permasalahan Yang Diciptakan Oleh Pendekatan
Dalam pengembangan sebuah sistem, kita mengenal konsep SDLC (system development life cycle). Dapat dikatakan dalam SDLC merupakan usaha bagaimana sebuah sistem informasi dapat mendukung kebutuhan bisnis, rancangan & pembangunan sistem serta delivering-nya kepada pengguna. Secara umum, tahapan SDLC meliputi proses perencanaan, analisis, desain dan implementasi.
a. Planning
Proses perencanaan biasanya lebih menekankan pada alasan mengapa sebuah sistem harus dibuat.
b. Analysis
Tahapan perencanaan ini kemudian dilanjutkan dengan proses analisis yang lebih menekankan pada siapa, apa, kapan dan dimana sebuah sistem akan dibuat.
c. Design
Sedangkan pada proses desain lebih menekankan kepada bagaimana sistem akan berjalan.
e. Implementation
Tahap terakhir dilanjutkan dengan fase implementasi yaitu proses delivery-nya kepada pengguna.
Beberapa metodologi yang biasa dikenal antara lain Structural Design, Rapid Application Development (RAD) dan Agile Development,
- Structural Design
Merupakan sebuah metode pengembangan sistem dimana antara satu fase ke fase yang lain dilakukan secara berurutan. Keuntungan menggunakan metodologi ini requirement harus didefinisikan lebih mendalam sebelum proses coding dilakukan, sesedikit mungkin perubahan dilakukan pada ketika proyek berlangsung. Kelemahannya, desain harus komplit sebelum programming dimulai, serta jika terjadi fase yang terlewati, maka biaya yang akan ditimbulkan akan tidak mengecewakan besar.
- Rapid Application Development (RAD)
Metodologi ini melakukan beberapa penyesuaian terhadap SDLC pada beberapa bagian sehingga lebih cepat untuk sampai ke tangan pengguna. Beberapa kategori RAD yaitu :
- Phased Development membagi sistem secara keseluruhan menjadi beberapa versi sistem. Setelah desain untuk versi pertama selesai maka akan dilanjutkan ke implementasi. Setelah versi pertama terselesaikan, maka pengembang akan memulai lagi ke versi selanjutnya.
- Metodologi prototyping melakukan analisis, desain dan implementasi secara bersamaan, kemudian dilakukan secara berulang-ulang untuk menerima review dari pengguna. Sebuah prototiping adalah sebuah sistem dalam fungsi yang sangat minimal.
- Throwaway Prototyping hampir sama dengan metodologi Prototyping. Perbedaannya bahwa pada metodologi ini, analisis dilakukan lebih mendalam lagi.
Untuk menentukan metodelogi yang paling baik digunakan dalam suatu organisasi harus dialukan beberapa pertimbangan yang matang. Pasalnya tidak semua organiasi bisa sesuai atau cocok dengan metodelogi yang ada. Beberapa pertimbangan yang harus dicermati sebelu menentukan metodelogi yang diterapkan yaitu : kejelasan kebutuhan pengguna, penguasaan teknologi, tingkat kerumitan sistem, tingkat kehandalan sistem , waktu pelaksanaan dan visibilitas kegiatan pelaksanaan.
Lima tahapan yang sanggup disebutkan berdasarkan Laudon (1991) untuk pemecahan masalah:
1) Mengidentifikasi dan menganalisis masalah,
2) Menyelidiki dan memahami masalah,
3) Memilih opsi terbaik,
4) Mendesain solusi, dengan teknik desain fisik atau lagis,
5) Mengimplementasikan solusi.
2.4 Alat Yang Digunakan Dalam Metodologi Pengembangan Sistem
Dalam suatu metodologi pengembangan sistem dibutuhkan alat dan teknik. Alat yang biasanya digunakan untuk metodologi sistem yaitu gambar, grafik, kamus data, struktur inggris, pseudocode atau formulir-formulir untuk mencatat atau menyajikan data.
- Alat yang digunakan untuk metodologi pengembangan sistem salah satnya yaitu grafik yang mencakup :
· Diagram HIPO ( Hierarchy plus Input-Proses-Output ), Untuk mempresentasikan hierarki modul-modul program tidak termasuk dokumentasi interface antar modul
· Diagram anutan data ( DFD/ data Flow Diagram )
· Diagram keterhubungan entitas ( ERD/ Entity Relationship Diagram )
· Diagram perubahan status ( STD/ State Transaction Diagram )
· Structured Chart, Untuk mempresentasikan hirarki modul-modul program termasuk interface antar modul.
· Diagram SATD ( Structure Analysis and desaign Techniques )
· Diagram Warnier/ Orr, Untuk mempresentasikan struktur kegiatan dari citra umum hingga detail.
· Diagram Jackson . Alat yang berbentuk grafik yang umum dapat digunakan dalam semua metodologi antaralain bagan alir system, bagan alir program, bagan alir proses, skema organisasi dll.
- Teknik Pengembangan Sistem yang sanggup digunakan pada semua metodologi:
· Teknik Manajemen Proyek, yaitu CPM ( Critical Path Metode ) dan PERT (Program Evaluation dan Review Techniques ), teknik ini digunakan untuk penjadwalan proyek.
· Teknik menemukan fakta, yaitu teknik yang sanggup digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada. Teknik ini antara lain wawancara, observasi, kuesioner dan pengumpulan sample.
· Teknik analisis biaya/manfaat adalah suatu teknik yang digunakan untuk menghitung biaya yang bekerjasama dengan pengembangan sistem informasi seperti, biaya pengadaan, biaya persiapan, biaya proyek dan biaya operasi.
· Teknik untuk menjalankan rapat . Tujuan dari rapat dalam pengembangan sistem diantaranya yaitu untuk : mendefinisikan problem , mengumpulkan ide-ide ,memecahkan permasalahan dan konflik , menganalisis kemajuan proyek, mengumpulkan data atau fakta
· Teknik Inspeksi/walkthrough. Proses dari analisis dan desain sistem harus diawasi. Pengawasan ini dapat dilakukan dengan cara memverifikasi hasil dari setiap tahap pengembangan sistem. Verifikasi hasil kerja secara formal disebut dengan inspeksi sedangkan yang tidak formal disebut walkthrough.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem isu administrasi yaitu suatu suatu sistem yang berbasis komputer yang dipergunakan oleh suatu kelompok organisasi atau suatu perkumpulan formal untuk menyediakan informasi-informasi guna membantu manajer ataupun non manajer untuk mengambil keputusan. Di abad ketika ini masih banyak perusahaan tau organisasi yang masih belum bisa memaksimalkan penggunaan sistem informasi. Oleh alasannya yaitu itu perlu adanya analisi pendekatan sistem kembali untuk menyesuaikan dengan kebutuhan organisasi tersebut.
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu:Pendekatan Klasik, Pendekatan Terstruktur, pendekatan dari bawah ke atas, pendekatan dari atas ke bawah, pendekatan sistem, pendekatan sepotong, pendekatan sistem menyeluruh, pendekatan moduler, pendekatan lompatan jauh, pendekatan berkembang.
Dalam pengembangan sebuah sistem, kita mengenal konsep SDLC (system development life cycle). Secara umum, tahapan SDLC meliputi proses perencanaan, analisis, desain dan implementasi. Beberapa metodologi yang biasa dikenal antara lain Structural Design, Rapid Application Development (RAD) dan Agile Development.
Dalam suatu metodologi pengembangan sistem dibutuhkan alat dan teknik. Alat yang biasanya digunakan untuk metodologi sistem yaitu gambar, grafik, kamus data, struktur inggris, pseudocode atau formulir-formulir untuk mencatat atau menyajikan data.
3.2 Saran
Dengan adanya analisi desin gres suatu sistem perusahaan atau organisasi diharapkan sistem gres tersebut sanggup membantu kiprah manjer dalam menciptakan keputusan. Selain sistem dirancang dengan desain baru, SDM yang mengelola sistem juga harus memilki kemampuan yang mumpuni.
DAFTAR PUSTAKA
Chr. Jimmy L.Gaol. Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi. Grasindo
http://saifulrahman.lecture.ub.ac.id/?s=pendekatan++membangun+sistem
https://makalahmanajemenpemasarann.blogspot.com//search?q=pendekatan-pengembangan-sistem
https://makalahmanajemenpemasarann.blogspot.com//search?q=pendekatan-pengembangan-sistem
0 Response to "Makalah Akutansi Administrasi Pendekatan Untuk Membangun Sistem"
Posting Komentar