Pasar Modal Dan Pasar Uang - Pasar Modal & Model Penetapan Harga Aktiva

Model penetapan harga aktiva yang dikenal dengan sebutan Capital Asset Pricing Model (CAPM).Pengembangan CAPM tidak terlepas dari jasa sejumlah individu, termasuk William sharpe, John Lintner, Jack Treynor, danJnaMossin.
            Model penetapan hargaaktiva yang dijelaskan pada potongan inimerupakan model ekuilibrium. Berdasarkan asumsi mengenai sikap dan cita-cita investor serta asumsi mengenai pasar model, model ini memperkirakan harga keseimbangan teoritis suatu aktiva.

ASUMSI-ASUMSI CAPM
Teori penetapan modal dan CAPM merupakan abstraksi dari dunia faktual dan didasarkan dari beberapa asumsi yang disederhanakan.Asumsi ini benar-benar menyederhanakan beberapa duduk masalah bahkan menjadi kurang realistis. Bagaimanapun, asumsi-asumsi tersebut membuat CAPM  sanggup lebih ditelusuri ditinjau dari sudut pandang matematis. CAPM mengasumsikan :
 1) investor bergantung pada dua factor dalam pembuatan keputusannya: pengembalian dan varians
2) investor berfikiran rasional, cenderung menghindari resiko dan menentukan metode diversifikasi portofolio Markowitz
3)  investor melaksanakan investasi pada periode waktu yang sama
4) investor mempunyai pengharapan yang sama terhadap aktiva
5) ada investasi bebas resiko dan investor sanggup meminjam dan memperlihatkan proteksi pada tingkat suku bunga bebas resiko
6) pasar modal mempunyai persaingan tepat dan tidak ada biaya transaksi maupun pungutan lain (frictionless).

Modal Dua Parameter
Dalam teori portofolio Markowitz, diasumsikan bahwa investor membuat keputusan investasi menurut dua parameter; pengembalian yang dibutuhkan dan variasi pengembalian.Teori ini disebut juga model dua parameter. Sebagai alat ukur risiko, Markowitz memakai varians pengembalian dan semi varians pengembalian sebagai alternatifnya.

Investor Sangat Mendukung Markowitz : rasional dan Menghin dari Risiko
            Asumsi dua parameter memperlihatkan gosip mengenai masukan yang dipakai oleh investor dalam proses pembuatan keputusan. Secara khusus, diasumsikan bahwa untuk sanggup mendapatkan resiko yang lebih besar, investor harus memperoleh kompensasi berupa peluang untuk menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi. Investor yang bersifat ibarat itu disebut investor penghindar resiko.
            CAPM juga mengasumsikan  investor penghindar resiko akan mengikuti metodologi pengurangan resiko portofolio Markowitz dengan jalan memadukan aktiva dengan kovarians atau kolerasi seimbang.

Horison Investasi Satu Periode
            CAPM mengasumsikan seluruh investor membuat keputusan investasi dalam horizon investasi periode tunggal. Jangka waktu periode (6 bulan, 1 tahun, 2 tahun, dan lain-lain) tidak disebut dengan pasti.

Harapan yang Homogen
Untuk memperoleh MEF yang akan dipakai dalam pengembangan CAPM, diasumsikan bahwa para investor mempunyai cita-cita yang sama sehubungan dengan masukan bahwa yang dipakai untuk memperoleh portofolio yang effisien :Pengembalian aktiva, varians, dan kovarians. Ini disebut asumsi cita-cita yang sama (homogeaneous expected assumption).

Keberadaan Aktiva Bebas Risiko dan Pinjaman serta Pemberian Pinjaman Tanpa Batas pada Suku Bunga Bebas Risiko
            MEP diciptakan bagi potofolio yang terdiri dari aktiva berisiko. Tidak ada pertimbangan yang diberikan dalam cara penciptaan portofolio yang efisien jikalau ada aktiva bebas beresiko. CAMP mengasumsikan adanya aktiva bebas risiko dan investor sanggup meminnjam dana pada suku bunga bebas risiko.
Pasar Modal Memiliki Persaingan Sempurna danTidak Ada Biaya
            Ada dua asumsi selain asumsi-asumsi yang berafiliasi dengan sikap investor. Pertama diasumsikan bahwa pasar modal mempunyai persaingan yang sempurna. Secara umum, ini berarti ada pembeli dan penjual dalam jumlah besar, dan investor bersifat kecil dan tidak bias mempengaruhi harga aktiva. Akibatnya seluruh investor merupakan akseptor harga (price takers) dan harga pasar ditentukan oleh keseimbangan ajakan dan penawaran. Kedua yaitu bahwa tidak ada biaya transaksi atau pungutan-pungutan lain yang mempengaruhi ajakan dan penawaran aktiva, atau ysng biasa disebut oleh ekonom dengan friksi.Biaya yang berafiliasi dengan friksi menimbulkan berkurangnya laba penjual, bertambahnya uang yang harus dikeluarkan pembeli untuk membeli. Dalam pasar keuangan friksi mencakup komisi untuk pialang dan sebaran ajakan dan penawaran yang dikenakan oleh dealer. Friksi juga mencakup pajak dan biaya transfer yang dikenakan oleh pemerintah.

Teori Pasar Modal

Dalam potongan Teori Portofolio, aktiva dibedakan menjadi aktiva bebas resiko dan aktiva beresiko. Aktiva bebas resiko yaitu aktiva yang pengembalian masa depannya sanggup diketahui dengan pasti. Aktiva bebas resiko umunya merupakan kewajiban jangka pendek. Aktiva beresiko yaitu aktiva dimana pengembalian yang akan diterima di masa depan bersifat tidak pasti.
Model penetapan harga aktiva yang dikenal dengan sebutan Capital Asset Pricing Model  Pasar modal dan Pasar uang - PASAR MODAL & MODEL PENETAPAN HARGA AKTIVA
Jika tidak ada suku bunga bebas resiko, teori portofolio menyatakan bahwa MEP sanggup dibuat menurut pengembalian yang dibutuhkan dan varians (resiko). MEP yaitu pembentukan portofolio yang mempunyai tingkat pengembalian tertinggi pada tingkat resiko tertentu. Suku bunga bebas resiko yaitu suku bunga proteksi dimana peminjamnya tidak akan gagal memenuhi kewajiban apapun. Portofolio yang optimal merupakan portofolio yang bersinggungan dengan kurva indiferens. Pada gambar 5-1, Garis Pasar Modal (Capital Market Line =CML) menunjukan setiap kombinasi aktiva bebas resiko dan MEP M. Garis ini ditarik dari sumbu vertikal pada suku bunga bebas resiko yang bersinggungan dengan MEF. MEF yaitu batas dari himpunan portofolio layak yang mempunyai imbalan yang maksimal untuk resiko tertentu. Titik persinggungan ditandai dengan M. Seluruh portofolio CML mungkin dibuat oleh Investor. Portofolio pada potongan kiri M menandakan kombinasi akitva bebas resiko. Portofolio di sebelah kanan M mencakup pembelian aktiva beresiko yang dananya dipinjam pada suku bunga bebas resiko. Portofolio ini disebut portofolio proteksi (leveraged portofolio)  karena melibatkan dana pinjaman.
Selanjutnya membandingkan portofolio pada CML dengan portofolio pada MEF yang mempunyai resiko yang sama. Contoh, bandingkan portofolio PA pada MEF dengan portofolio PB pada CML, yang merupakan beberapa kombinasi aktiva bebas resiko dan MEP M. Perhatikan bahwa dengan tingkat yang sama pengembalian dibutuhkan PB lebih besar dari pada PA. Investor penghindar resiko akan menentukan PB  daripada PA.
Sharpe, Lintner, Treynor, dan Mossin yaitu tokoh-tokoh yang menandakan bahwa peluang untuk meminjam atau memberi pinjam pada suku bungan bebas resiko menandakan adanya pasar modal dimana investor penghindar resiko lebih menentukan portofolio yang terdiri dari kombinasi aktiva bebas resiko.
Satu pertanyaan penting yang masih tersisa: bagaimana cara pembentukan portofolio M? Eugene Fama menjawab pertanyaan ini dengan jalan menandakan bahwa M harus terdiri dari seluruh aktiva yang tersedia bagi investor dan setiap aktiva mempunyai proporsi nilai pasar tertentu relatif terhadap total nilai pasar seluruh aktiva. Jadi, contohnya nilai pasar total beberapa aktiva = $200 juta dan nilai pasar total seluruh aktiva =$X, maka presentase portofolio yang seharusnya dialokasikan ke dalam aktiva tersebut yaitu $200juta dibagi $X. Karena portofolio M terdiri dari seluruh aktiva, maka disebut juga portofolio pasar.
Hasil teoritis dari kombinasi aktiva bebas resiko dan portofolio pasar disebut teori pemisahan dana (two-fund separation theorem)-satu dana terdiri dari aktiva bebas resiko dan dana lainnya terdiri dari portofolio pasar. Tentu saja portofolio proteksi mempunyai posisi negatif dibandingkan aktiva bebas resiko. Walaupun seluruh investor akan menentukan portofolio pada CML, tapi portofolio yang optimal bagi investor tertentu yaitu portofolio yang akan memaksimalkan fungsi kegunaan investor.
Mencari Rumus untuk Garis Pasar Modal (CML)
Gambar 5-1 menandakan CML dalam bentuk garis. Namun rumus CML juga sanggup dinyatakan dalam bentuk aljabar. Rumus ini sangat penting dalam menandakan cara penentuan harga aktiva beresiko.
Untuk memperoleh rumus untuk CML, teori pemisahan dua dana digabungkan dengan asumsi cita-cita yang sama. Anggaplah seorang investor membuat portofolio dua dana: portofolio terdiri dari WF yang ditempakan pada aktiva bebas resiko dan WM  pada portofolio pasar, dimana W menandakan presentase dari portofolio yang dialokasikan kepada setiap aktiva. Maka,
Berapa pengembalian yang diharapakan dan resiko dari portofolio ini?
Sebagaimana dijelaskan pada potongan sebelumnya, pengembalian yang dibutuhkan sama dengan rata-rata tertimbang dari kedua aktiva. Jadi, bagi portofolio dua dana, pengembalian portofolio E (RP) =
Karena,  dapat dinyatakan kembali sebagai berikut:
Atau sanggup disederhanakan menjadi
 (5-1)
Setelah pengembalian yang dibutuhkan dari portofolio diketahui, selanjutnya akan dicari resiko portofolio yang ditunjukan oleh varians portofolio. Pada potongan teori portofolio diketahui cara menghitung varians portofolio dua aktiva. Berikut
Dimana
 kovarians antara pengembalian aktiva i dan j.
Persamaan ini sanggup dipakai dalam portofolio dua dana. Dalam hal ini, aktiva i merupakan aktiva bebas resiko dan aktiva j merupakan portofolio pasar. Maka,
Diketahui bahwa varians aktiva bebas resiko yaitu nol. Hal ini disebabkan tidak ada variasi pengembalian lantaran pengembalian di masa depan diketahui dengan pasti. Kovarians antara aktiva bebas resiko dan portofolio pasar, . Ini disebabkan lantaran aktiva bebas resiko tidak mempunyai perbedaan sehingga tidak bergerak seiring dengan pengembalian portofolio pasar yang merupakan aktiva beresiko. Memasukan kedua nilai ini kedalam rumus varians portofolio akan diperoleh
Dengan kata lain, varians keseluruhan portofolio ditunjukan oleh varians tertimbang dari potongan pasar. Bobot (timbangan) dari porsi pasar sanggup diketahui dengan memasukkan devuasi standar varians.
)
Maka
Selanjutnya persamaan  di atas akan dimasukkan ke dalam Persamaan (5-1) sehingga diperoleh
Pengaturan kembali akan menghasilkan
Dalam tiga asumsi yang dinyatakan sebelumnya, Persamaan (5-2) yaitu garis lurus yang menandakan serangkaian portofolio efisien bagi seluruh investor penghindar resiko. Garis lurus ini disebut dengan garis pasar modal.
Menginterpretasikan Rumus CML
Teori pasar modal dan MEF mengasumsikan seluruh investor mempunyai cita-cita yang sama bagi input dalam modal. Dengan cita-cita yang sama, SD  dan SD  merupakan konsensus pasar bagi distribusi pengembalian dibutuhkan dalam portofolio pasar dan portofolio p. Kelandaian (slope) CML dinyatakan
Berikut ini akan dikaji pengertian ekonomi dari kelandaian. Pembilang merupakan pengembalian yang diharapak dari pasar di luar pengembalian bebas resiko. Pembilang merupakan alat ukur premi resiko atau laba yang diperoleh lantaran mengelola portofolio pasar beresiko dibandingkan aktiva bebas resiko. Penyebut merupakan resiko portofolio pasar. Kaprikornus kelandaian mengukur laba per-unit dari resiko pasar. Karena CML menandakan pengembalian yang ditawarkan sebagai ganti tingkat resiko yang dihadapi, setiap titik pada garis merupakan kondisi pasar seimbang atau ekuilibrium. Kelandaian garis menentukan komplemen pengambalian yang dibutuhkan untuk mengganti setiap unit perubahan resiko. Itulah alasannya mengapa CML disebut juga harga ekuilibrium pasar dari resiko.
CML menyatakan bahwa pengembalian yang dibutuhkan dari suatu portofolio sama dengan suku bunga bebas resiko ditambah premi resiko yang sama dengan harga resiko (sebagaimana yang diukur oleh selisih antara pengembalian yang dibutuhkan dengan suku bunga bebas resiko) dikali jumlah resiko pasar bagi portofolio (yang dinyatakan sebagai deviasi standar portofolio). Yaitu,
harga pasar resiko  jumlah resiko pasar
Menyatakan CML Secara Grafis
CML diperoleh menurut beberpa asumsi dan prinsip ekonomi sederhana. Hasil ini juga sanggup diperoleh dengan memakai grafik Garis Pasar Modal. Sumbu vertikal menunukkan pengembalian yang dibutuhkan dari portofolio dan sumbu horisontal memperlihatkan deviasi standar portofolio. Yang ditunjukkan pada gambar yaitu MEF (Markowitz Efficient Frontier).
                                                                                         Garis pasar modal
Model penetapan harga aktiva yang dikenal dengan sebutan Capital Asset Pricing Model  Pasar modal dan Pasar uang - PASAR MODAL & MODEL PENETAPAN HARGA AKTIVAModel penetapan harga aktiva yang dikenal dengan sebutan Capital Asset Pricing Model  Pasar modal dan Pasar uang - PASAR MODAL & MODEL PENETAPAN HARGA AKTIVAM
Model penetapan harga aktiva yang dikenal dengan sebutan Capital Asset Pricing Model  Pasar modal dan Pasar uang - PASAR MODAL & MODEL PENETAPAN HARGA AKTIVAModel penetapan harga aktiva yang dikenal dengan sebutan Capital Asset Pricing Model  Pasar modal dan Pasar uang - PASAR MODAL & MODEL PENETAPAN HARGA AKTIVA                                                                           Batas efisien Markowitz

Model penetapan harga aktiva yang dikenal dengan sebutan Capital Asset Pricing Model  Pasar modal dan Pasar uang - PASAR MODAL & MODEL PENETAPAN HARGA AKTIVA
 



Titik M menujukkan suatu portofolio dimana investor sepenuhnya melaksanakan investasi pada portofolio pasar. Rf  pada sumbu vertikal memperlihatkan suatu portofolio dimana seluruh dana diinvestasikan hanya pada aktiva bebas resiko. Garis dimana terdapat portofolio Rf dan portofolio M disebut garis pasar modal (CML). Setiap titik pada CML memperlihatkan suatu portofolio yang terdiri dari aneka macam kombinasi aktiva bebas resiko dan portofolio pasar.
Cara memperoleh persamaan bagi CML
Persinggungan garis (yaitu dimana garis bersilang dengan sumbu vertikal) yaitu Rf. Kelandaian sanggup ditemukan dari dua titik pada garis. Ambil dua titik Rf dengan koordinat (Rf,0) dan M dengan koordinat [SD(RM), E(RM)]. Kelandaian setiap garis sama dengan
    Jarak antara dua titik pada sumbu vertikal
Jarak antara dua titik pada sumbu horisontal

Maka kelandaian CML adalah    E(RM) – Rp = E(RM) – Rp
                                                    SD(RM) – 0       SD(RM)

Maka persamaan CML =
Persinggungan + kelandaian RP

MODEL PENETPAN HARGA AKTIVA MODAL (CAPM )
Model CAPM merupakan pengembangan teori portofolio yang dikemukan oleh Markowitz dengan memperkenalkan istilah gres yaitu risiko sistematik (systematic risk) dan risiko spesifik/risiko tidak sistematik (spesific risk /unsystematic risk).


Model penetapan harga aktiva yang dikenal dengan sebutan Capital Asset Pricing Model  Pasar modal dan Pasar uang - PASAR MODAL & MODEL PENETAPAN HARGA AKTIVA

Grafik di atas menggambarkan risiko dalam sebuah investasi. Pada gambar di atas risiko yang disebut dengan risiko non sistematis (unsystematic risk) digambarkan dengan area berwarna biru muda. Risiko sistematis (systematic risk) digambarkan dengan biru tua. Kata risiko dalam dunia investasi mengacu pada Total risk. Total risk dalam gambar di atas digambarkan dengan area berwarna biru muda dan biru tua.
Risiko sistematis sering disebut dengan istilah risiko pasar, risiko umum, systematic risk atau general risk. Risiko sistematis pada umumnya sifatnya sistematik dan sulit dihindari. Contoh risiko sistematik yaitu peningkatan suku bunga (interest rate risk), kenaikan inflasi (purchasing power / inflationary risk) dan volatilitas pasar yang tinggi (market risk).
Risiko non sistematis sering disebut dengan istilah risiko spesifik, risiko perusahaan atau un-systematic risk. Risiko non sistematis pada umumnya sanggup dikelola dengan memakai portofolio. Contoh portofolio investasi yaitu reksadana. Reksadana pada umumnya terdiri dari beberapa jenis saham, obligasi atau produk-produk keuangan lainnya. Istilah kerennya yaitu diversifikasi. Risiko non sistematis sanggup dikelola dengan memakai diversifikasi. Contoh risiko non sistematis adalah: risiko likuiditas (liquidity risk), risiko kebangkrutan (financial / credit risk) dan risiko tuntutan hokum (operational risk).

Model Pasar
CAPM menyebutkan bahwa hanya ada satu factor mempengaruhi pengembalian sekuritas, pasar. Hubungannya, terkadang disebut model pasar (atau model indeks pasar) sanggup dinyatakan sbb :
Rit = αi + βi Rmt + εit
Rit    = pengembalian atas aktiva i, selama periode t
Rmt  = pengembalian portfolio pasar selama periode t
αi     = symbol yang memperlihatkan komponen pengembalian bukan pasar aktiva i
βi   = symbol yang menghubungkan perubahan pengembalian aktiva I terhadap perubahan dalam portfolio pasar.
εit = symbol terhadap kesalahan acak yang merefleksikan resiko unik yang berafiliasi dengan menanamkan modal dalam suatu aktiva.
Model pasar menyatakan bahwa pengembalian sekuritas tergantung dari pengembalian portfolio pasar dan hingga sejauh mana daya tanggap sesuai yang diukur oleh beta (β). Selain itu, penegmbalian juga bergantung pada kondisi yang unik bagi perusahaan sebagaimana diukur oleh εit.
Penggambaran Grafis Model Pasar  Secara grafis, model pasar sanggup digambarkan sebagai suatu garis dalam bidang pengembalian aktiva terhadap pengembalian portofolio pasar. Hal ini ditunjukkan bagi aktiva pola dalam gambar 5-4.
Model penetapan harga aktiva yang dikenal dengan sebutan Capital Asset Pricing Model  Pasar modal dan Pasar uang - PASAR MODAL & MODEL PENETAPAN HARGA AKTIVA
 











Setiap titik memperlihatkan pengembalian aktiva dan portofolio pasar selama satu periode (biasanya satu ahad atau satu bulan ). Beta merupakan kelandaian model pasar aktiva, dan mengukur tingkat perubahan pengembalian historis secara sistematis seiring dengan perubahan pengembalian portofolio pasar. Oleh lantaran itu, beta disebut indeks risiko sistematis yang disebabkan kondisi pasar umum yang tidak sanggup didiversifikasi.
            Simbol Alfa ( α ) merupakan titik persinggungan pada sumbu vertikal. Alfa sama dengan nilai rata-rata pengembalian tidak sistematis bagi saham. Bagin kebanyakan saham, alfa cenderung bernilai kecil dan tidak stabil.
Menguraikan Risiko Total Menggunakan Model Pasar 
Untuk mengetahui cara pengukuran risiko sistematis dan tidak sistematis secara kuantitatif sanggup dilakukan dengan menetukan varians dari persamaan CML. Besarnya varians adalah
Var(Ri) = β2i var (Rm) + var (εi)

Persamaan ini memperlihatkan bahwa total risiko yang dinyatakan sebagai var (Ri ) sama dengan jumlah dari
1. Risiko sistematis atau risiko pasar dinyatakan oleh
2. Risiko unik dinyatakan oleh

Model penetapan harga aktiva yang dikenal dengan sebutan Capital Asset Pricing Model  Pasar modal dan Pasar uang - PASAR MODAL & MODEL PENETAPAN HARGA AKTIVAMemperikarakan Model Pasar dengan Teknik Statistik Terhadap Data Historis Pengembalian
















Tabel di atas memperlihatkan asumsi nilai beta memakai data historis dan risiko sistematis / tidak sistematis bagi 30 saham selama 60 bulan sebelum 31 Juli 1992.
Garis Pasar Sekuritas
CML menunjukankondisi kesimbangan dimana pengembalian yang dibutuhkan dari portofolio aktiva merupakan fungsi linear pengembalian yang dibutuhkan portofolio pasar. Hubungan eksklusif yang sama juga berlaku bagi pengembaliann dibutuhkan sekuritas :
Rumus ini memakai variabel resiko dan pengembalian sekuritas.
Hubungan resiko garis pengembalian bagi sekuritas tunggal disebut garis pasar sekuritas ( security market line = SML ). Seperti halnya CML , pengembalian dibutuhkan dari suatu aktiva sama dengan suku bunga resiko bebas ditambah nilai resiko harga pasar dan jumlah resiko dalam sekuritas.
Variasi lain mengenai hubungan CML memakai beta dari sekuritas. Untuk melihat bagaimana hubungan ini dikembangakan , sanggup dilihat persmaan :
Dan deviasi standar
Maka,
Jika beta dimasukkan ke dalam persamaan
akan diperoleh versi beta dari SML atau CAPM yaitu :


                                             Garis pasar sekuritas
                        
                  E(R)                      
                           E()
                  
                                                 
                                                             β
persamaan ini menyatakan bahwa , menurut asumsi-asumsi CAPM, pengembalian yang dibutuhkan atas satu aktiva merupakan fungsi linear positif dari indeks resiko sistematis dan dinyatakan oleh beta. Semakin tinggi beta , semakin tinggi pengembalian yang dibutuhkan . perhatikan bahwa beta merupakan satu-satunya penentu pengembalian yang dibutuhkan suatu aktiva. Beta aktiva bebas resiko bernilai nol, lantaran perubahan pengembalian bagi aktiva bebas resiko yaitu nol dan oleh lantaran itu pengembalian aktiva tidak mengalami perbedaan seiiring dengan portofolio pasar. Kaprikornus jikalau pengembalian dibutuhkan dari aktiva bebas resiko ingin diketahui , angka nol akan dimasukkan sebagai nilai dalam persamaan :
Maka pengembalian atas aktiva bebas resiko merupakan pengembalian bebas resiko . beta dari portofolio pasar yaitu 1. Jika aktiva mempunyai beta yang sama dengan [portofolio pasar , maka memasukkan nilai 1 kedalam persamaan:
Akan menghasilkan
Dalam hal ini pengembalian yang dibutuhkan dari aktiva sama dengan pengembalian yang dibutuhkan dari portofolio pasar . jikalau aktiva mempunyai beta lebih besar dari beta portofolio pasar (n yaitu lebih besar dari 1 ) , maka pengembalian yang dibutuhkan aktiva lebih besar dari portofolio pasar. Demikian pula sebaliknya. Lihat gambar!
SML dan Resiko Pasar
Pada ekuilbrium , pengembalian yang dibutuhkan dari suatu sekuritas terletak pada SML bukan CML. Hal ini yaitu benar lantaran tingkat resiko tidak sisstematis yangtinggi pada 1 sekuritas yang sanggup diidiversifikasidari portofolio sekuritas. Satu- satunya resiko yang dihadapi oleh investor yaitu resiko pasar. Maka , dua aktiva dengan resiko sistematis yang sama akan mempunyai pengembalian yang dibutuhkan yang sama besarnya pada ekuilbrium , hanya portofolio efisien yang terletak pada SML maupun CML. Pernyataan ini tidak sesuai dengan kenyataan bahwa aat ukur resiko sistematis, beta , hampir sepenuhnya benar sebagai indeks dari bantuan suatu sekuritas terhadap resiko sistematis dari portofolio sekuritas yang terdiversifikasi dengan baiK.
SML dan Kovarians
Terdapat satu versi lagi dari SML yang perlu dibahas. Dalam memperkirakan beta suatu aktiva dengan memakai teknik statistik dalam lampiran A, perkiraanya sdslsh sebagai berikut :
Jika nilai beta diatas dimasukkan kedalam persamaan :
Maka akan diperoleh versi lain dari SML :
SML versi ini menekankan bahwa pengembalian aktiva tidak dipengaruhi oleh varians atau standar deviasi namun dipengaruhi oleh kovarians . Aktiva yang mempunyai kovarians positif akan memilki pengembalian yang dibutuhkan lebih besar dari aktifa bebas resiko, demikian pula sebaliknya. Hal ini berafiliasi dengan manfaat diversifikasi . Kovarians yang bernilai positif, akan meningkat resiko aktiva dalam portofolio dan oleh lantaran itu investor hanya akan membeli aktiva jikalau mereka mengharapkan sanggup memperoleh pengembalian yang lebih tinggi daripada aktiva bebas resiko. Aktiva dengan kovarians negatif , akan mengurangi risiko portofolio dan investor bersedia untuk mendapatkan pengembalian yang lebih rendah daripada aktiva bebas resiko.
SML, CML dan Model Pasar
Perbedaan antara CML, SML dan model pasar merupakan hal yang penting untuk diketahui . CML dan SML menandakan model asumsi bagi pengembalian yang diharapkan. Model pasar merupakan model deskriptif dipakai untuk menjelaskan data historis. Model pasar tidak membuat asumsi berapa besar pengembalian yang dibutuhkan seharusnya .
Memperkirakan Beta
Beta merupakan indeks resiko sistematis suatu aktiva atau suatu portofolio aktiva. Beta mengukur sensifitas pengembalian aktiva terhadap pengembalian portofolio pasar. Oleh lantaran itu, beta suatu aktiva atau portofolio aktiva sanggup secara eksklusif dibandingkan dengan beta aktiva atau portofolio aktiva lainnya. Beta teoritis dari CAPM didefinisikan sebagai alat ukur kovarians dibutuhkan suatu aktiva dengan portofolio pasar yang terdiversifikasi dengan baik. Berikut ini akan dibahas cara memperkirakan beta historis saham individual.
Memperkirakan beta historis
Bagi aktiva individual beta historis diperkirkan dengan memakai serangkaian pengembalian aktiva dan pengembalian portofolia pasar. Teknik statistik yang dipakai yaitu analisa regresi yang memperkirakan hubungan antara dua variabel. Dalam hal ini, kedua variabel tersebut, pengembalian aktiva dan pengembalian portofolio pasar . Dalam memperkirakan beta , portofolio pasar diwakili oleh beberapa indeks pasar saham . indeks pasar saham yang umunya dipakai yaitu S&P 500.
Beta historis diperkirakan dengan mengggunakan model pasar sebgai berikut ( garis karakteristik sekuritas ) :
Dimana :
pengembalian aktiva i selama periode t
 = pengembalian  portofolio pasar selama periode t
 = simbol yang menandakan komponen bukan pasar dari pengembalian aktiva i
 = simbol yang menghubungkan perubahan pengembalian aktiva i denngan perubahan        dalam portofolio pasar.
 = simbol yang menandakan kesalahan acak rata-rata hitung ( mean) 0.
Beta historis bagi suatau portofolio juga sanggup ditentukan . Beta historis bagi portofolio terdiri G aktiva () yaitu rata-rata tertimbang beta historis bagi aktiva-aktiva individual (dalam portofolio, dimana bobot ( timbangan ) merupakan persentase aktiva individual relatif terhadap total nilai pasar portofolio yaitu :
Contoh :
Beta historis suatu portofolio yang terdiri dari 30% saham IBM () dan 70% saham Wallgreen () yaitu :
0,30 ( 0,57 ) + 0,70 ( 1,11 ) = 0,95
Stabilitas Beta
Masalah yang paling serius dihadapi dalam memperkirakan beta saham kenyataan bahwa beta bersifat tidak stabil, yaitu koefisien beta seringkali mengalami perubahan. Sedikitnya terdapat dua penyebab ketidakstabilan beta.
1.      Kesalahan asumsi statistik
Berhubungan dengan jangka waktudimana pengembalian diukur ( harian, bulanan , atau tiga bulanan ). Misalkan , pengembalian bulanan sanggup dihitung selama lima tahun terakhir, maka terdapat 60 observasi pengembalian baik bagi indeks pasar maupun saham. Pengembalian juga sanggup dihitung secara mingguan . teori tidak menyebutkan jangka waktu perhitungan pengembalian yang sebaiknya digunakan. Teori juga tidak menyebutkan jumlah tertentu dari observasi kecuali pernyataan bahwa semakin banyak observasi akan menghasilkan ukuran beta yang sanggup lebih diandalkan.
Penelitian menandakan adanya hubungan antara pengembalian saham dengan kecepatan reaksi terhadap gosip baru, dimana saham-saham perusahaan besar umunya bereaksi lebih cepat . oleh lantaran itu , terdapat ketidakseimbangan atau kebiasaan jangka waktu yang dipakai dalam memperkirakan beta . beta portofolio sham relatif lebih stabil daripada beta suatu saham.
2.      Pengguanaan beta sebagai indeks tunggal resiko sistematis
Saham biasa mempunyai penyebab tunggal resiko sistematis. Oleh lantaran itu , setiap alat ukur resiko tunggal yang berusaha mengumpulkan seluruh sumber resiko sistematis sanggup bersifat tidak stabil pada ketika menghadapi satu atau lebih penyebab makro ekonomi atau mikro ekonomi dari resiko sistematis yang mengalami perubahan . jikalau diasumsikan harga minyak merupakan penyebab makro ekonomi dari resiko sistematis , maka jikalau cita-cita terhadap harga minya berubah , saham dengan kepekaan yang lebih tinggi terhadap harga minyak akan bereaksi lebih cepat. Jika beta dipakai sebagai alat ukur sistematis , maka saham-saham yang bereaksi tersebut akan tampak tidak stabil, sedangkan saham-saham yang tidak sensitif terhadap harga minyak ( tidak bereaksi ) akan tampak stabil. Oleh lantaran itu , beta yang dipakai sebagai alat ukur harus sering diperbaharui.
Penyesuaian Terhadap Beta Historis
Marshall Blume menemukan bahwa beta portofolio cenderung mengalami penyurutan (regresi) menjadi . Logika ekonominya yaitu resiko yang mendasari perusahaan cenderung bergerak kearah risiko perusahaan rata-rata. Penelitian yang dilakukan Blume menandakan bahwa adaptasi berikut ini sanggup menghasilakan peramalan beta yanglebih akurat lagi bagi saham i :
Dimana  dan  merupakan beta historis untuk perode yang berbeda selama 7 tahun .  merupakan asumsi yang dibuat terlebih dahulu .
parameter a dan b diperkirakan memakai analisa regresi dan dipakai untuk menghitung persamaan berikut ini :
 Dimana  merupakan asumsi beta bagi saham i.
 Beberapa peneliti menyarankan beberapa modifikasi terhadap mekanisme asumsi beta bagi saham-saham yang tidak aktif diperdagangkan. Penelitian baru-baru ini menandakan adanya hubungan terbalik antara kemampuan memperkirakan beta dengan jangka waktu investasi dan hubungan sejajar dengan ukuran portofolio.
Beta dasar / fundamental
Gagasan dasar dari beta mendasar yaitu , di samping sebagai alat ukur kovavarians historis aktiva dengan pasar , penyebab resiko sistematis lainnya berafiliasi dengan karakteristik dasar perusahaan . Rosenber dan rekan sejawatnya BARRA ( perusahaan konsultan ) meembuat beberapa perubahan terhadap variabel-variabel dalam persamaan awalnya. Versi terbaru mencakup 58 variabel yang dikelompokan dalam 13 kategori. Kelompok tersebut yaitu
1.      Perubahan pada pasar .
2.      Kesuksesan .
3.      Ukuran perusahaan .
4.      Kegiatan perdagangan.
5.      Pertumbuhan.
6.      Rasio P/E
7.      Rasio nilai buku terhadap harga .
8.      Perbedaan pendapatan .
9.      Pengungkit keuangan .
10.  Pendapatan abnormal .
11.  Intensitas tenaga kerja .
12.  Hasil produksi.
13.  Kapitalisasi pasar.
Pengujian CAPM
Pengujian CAPM telah dituangkan dalam kurang lebih 1000 artikel. Pada potongan ini hanya menyajikan salah satu yang paling mendasar.



Metodologi
Metodologi yang dipakai untuk menguji CAPM disebut regresi dua tahap (two-pass regression). Tahap pertama mencakup asumsi beta untuk setiap sekuritas dengan memakai regresi waktu (time series regression) yang ditunjukkan oleh persamaan.
dimana         = pengembalian aktiva i selama periode t
                   = pengembalian portofolio pasar selama periode t
                    =simbol yang memperlihatkan komponen bukan pasar dari pengembalian aktiva i
                    = simbol yang menghubungkan perubahan pengembalian aktiva i dengan perubahan dalam portofolio pasar
       = simbol yang memperlihatkan kesalahan acak rata-rata hitung
Beta dari tahap pertama kemudian dipakai untuk membentuk portofolio seuritas menurut peringkat beta portofolio. Pengembalian portofolio, pengembalian atas aktiva bebas risiko, dan portofolio beta kemudian dipakai untuk memperkirakan regresi tahap kedua, regresi silang (cross sectional regression) :
dimana parameter yang akan diperkirakan yaitu  dan , dan  merupakan istilah kesalahan bagi regresi. Data pengembalian seringkali digabungkan ke dalam regresi dengan periode lima tahun.
Persamaan di atas secara empiris serupa dengan persamaan CAPM. Sehingga untuk melihat persamaan tersebut sanggup ditulis dengan memasukkan  pada kedua sisi persamaan  sehingga menjadi persamaan.
Persamaan tersebut merupakan CAPM ‘dalam bentuk premi resiko’ dikarenakan nilai pada sisi kiri persamaan merupakan pengembalian dibutuhkan dari portofolio pada suku bunga bebas risiko. Apabila menambahkan unsur kesalahan dan variabel konstan  , persamaan menjadi.
Proses pengujian CAPM yang bekerjsama dengan memakai regresi dua tahap melibatkan pertimbangan beberapa duduk masalah ekonometri (yaitu kesalahan pengukuran, korelasi, kesalahan dan ketidakstabilan beta). Dengan asumsi bahwa pasar modal merupakan pasar dimana tidak terdapat kesmpatan bagi investor untuk memakai gosip dari periode sebelumnya untum memperoleh penghasilan tidak normal, sanggup dibuat beberapa hipotesa yang mempunyai keserupaan empiris dengan CAPM yakni:
1.        Hubungan antara beta dan pengembalian seharusnya bersifat linier.
2.        Nilai  tidak boleh jauh berbeda dari 0.
3.        Koefisien beta, , seharusnya sama dengan premi risiko.
4.        Beta merupakan satu-satunya faktor yang memperoleh penetapan harga dari faktor-faktor lain itu antara lain varians atau standar deviasi pengembalian, dan variabel-variabel ibarat rasio harga penghaasilan, pendapatan deviden ukuran perusahaan dan ukuran perusahaan serta nilai buku.
5.        Dalam jangka panjang, tingkat pengembalian portofolio pasar harus lebih besar daripada pengembalian atas aktive bebas risiko. Hal ini dikarenakan portofolio pasar lebih berisiko daripada aktiva bebas risiko. Maka, investor penghindar resiko mengharapkan pengembalian yang lebih besar atas portofolio.

Hasil
Hasil umum dari pengujian empiris CAPM yaitu sebagai berikut :
1.        Hubungan antara beta dan pengembalian bersifat linier, maka, bentuk fungsi dari   tampak benar.
2.        Perkiraan persimpangan , jauh berbeda dari 0, berarti berbeda dari hipotesa nilai kini.
3.        Perkiraan koefisien beta, , lebih kecil dari . Gabungan dari hasil 2 dan 3 memperlihatkan saham dengan beta rebdah mempunyai pengembalian lebih tinggi dari yang diperkirakan oleh CAPM dan saham dengan beta tinggi mempunyai pengembalian lebih rendah daripada yang diperkirakan oleh CAPM.
4.        Beta bukanlah merupakan satu-satunya faktor yang memperoleh penetapan harga dari pasar. Beberapa penelitian menemukan adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi pengembalian saham. Faktor-faktor tersebut mencakup faktor harga-penghasilan, faktor deviden, faktor ukuran perusahaan, dan faktor nilai buku.
5.        Dalam jangka panjang (biasanya 20-30 tahun), pengembalian portofolio pasar lebih besar daripada pengembalian aktiva bebas risiko.

Kritik terhadap Pengujian CAPM
Akibat portofolio pasar bekerjsama yang ‘tidak diobservasi’ adalah:
1.        Pengujian CAPM mempunyai sensitivitas yang sangat tinggi jikalau dipakai pengganti pasar (market proxy), walaupun pengembalian pada kebanyakan pengganti pasar (yaitu indeks S&P 500 dan NYSE) mempunyai hubungan tinggi.
2.        Peneliti tidak sanggup dengan terang menilai apakan CAPM tidak lulus dalam pengujian lantaran portofolio pasar bekerjsama atau pengganti pasar yang tidak efisien. Dengan kata lain, peneliti tidak sanggup dengan terang melihat apakah CAPM lulus pengujian lantaran efisiensi pasar yang bekerjsama atau efisiensi pasar pengganti.
3.        Efektivitas variabel-variabel ibarat pendapatan deviden dalam menjelaskan pengembalian aktiva disesuaian dengan risiko merupakan bukti bahwa pengganti pasar dipakai untuk menguji CAPM tidak bersifat efisien
Maka Richard Roll beropini CAPM belum sanggup diuji hingga komposisi yang tepat dari portofolio pasar yang bekerjsama diketahui, dan satu-satunya pengujian yang absah bagi CAPM yaitu melalui observasi untuk mengetahui efisiensi pasar yang sesungguhnya.
Apakah ini berarti CAPM tidak mempunyai kegunaan bagi para praktisi keuangan ? Tidak, CAPM masih bisa digunakan, hanya saja penggunaanya tersebut harus dilakukan dengan cermat.
MASALAH-MASALAH TEORITIS
Para pembuat teori melepaskan beberapa asumsi-asumsi yang mendasari CAPM tersebut dengan tujuan membuat modifikasi CAPM atau untuk mencapai kesimpulan mengenai keabsahan model ini.
Kemudian akan ditunjukkan kesimpulan dari dua teoritis mengenai apa yang terjadi jikalau asumsi-asumsi dilepaskan.
Pertama, dipakai asumsi cita-cita yang sama (yaitu, seluruh investr mempunyai cita-cita yang sama mengenai pengembalian aktiva, varians, dan kovarians). Masalah dasar diciptakan dengan melepaskan asumsi tersebut dan menganggap bahwa terdapat harapan-harapan yang berbeda. Menurut kajian John Lintner hal ini akan menjadikan bentuk umum dari CAPM tetap berlaku, kemudian akan timbul portofolio pasar yang tidak efisien. Keberadaan cita-cita menimbulkan kekaburan dalam CML dan SML. Semakin besar perbedaan cita-cita yang dimiliki investor, semain tidak niscaya asumsi berafiliasi dengan pengembalian aktiva yang diharapkan.
Stephen Ross meneliti pertanyaan wacana keberadaan aktiva bebas risiko. Ia menemukan bahwa jikalau terdapat aktiva bebas risiko, maka CAPM murni tidak lagi berlaku. Selain itu, Ia juga menemukan bahwa jikalau terdapat pembatasan akan shortselling (melibatkan penjualan aktiva yang tidak dimiliki untuk memperoleh laba dari penurunan harga aktiva yang diantisipasi), CAPM juga tidak belaku.

KESIMPULAN
            CAPM merupakan teori ekonomi yang menjabarkan hubungan antara risiko dan pengembalian diharapkan, atau dengan kata lain, merupakan model penetapan harga sekuritas berisiko. CAPM menyatakan bahwa satu-satunya risiko dinilai oleh investor yaitu risiko sistematis, lantaran risiko ini tidak sanggup dihilangkan melalui diversifikasi. Premi risiko pada CAPM merupakan hasil dari jumlah risiko dikali risiko harga pasar.
            Beta dari sekuritas atau portofolio merupakan indeks dari risiko sistematis aktiva dan diukur memakai statistika. Beta historis dihitung dari serangaian waktu observasi baik pada pengembalian aktiva maupun pengembalian portofolio pasar. Cara lain memperkiraan beta yaitu pendekatan beta fundamental.
             








DAFTAR PUSTAKA

Fabozzi, Frank J. Manajemen Investasi  buku 1. 1999 .Jakarta : Salemba Empat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pasar Modal Dan Pasar Uang - Pasar Modal & Model Penetapan Harga Aktiva"

Posting Komentar