Prosedur Mendapat Loa Dari Universitas Luar Negeri
Prosedur Mendapatkan LOA dari Universitas Luar Negeri
Oleh : Budi Waluyo Ph.D
Tidak sedikit yang masih resah wacana Letter of Acceptance (LOA) dan mekanisme untuk mendapatkannya. Ditambah lagi, beasiswa dari pemerintah Indonesia, ibarat beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), beasiswa Presiden, dan beasiswa Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) mensyaratkan LOA sebagai salah satu persyaratan untuk melamar beasiswa. Semakin banyaklah yang bertanya-bertanya wacana LOA dan bagaimana cara mendapatkannya; dosen yang mengajar di perguruan tinggi tinggi saja terkadang masih tidak terlalu paham apalagi mereka yang gres lulus Sarjana dan berniat melamar beasiswa S2 luar negeri, niscaya lebih resah lagi.
Sebenarnya bila boleh memperlihatkan saran, saya akan menganjurkan lebih baik teman-teman melamar beasiswa sponsor luar negeri, ibarat beasiswa Fulbright, Prestasi, New Zealand, dan lain-lain, yang tidak mensyaratkan LOA di depan ketika melamar beasiswa. Alasannya sederhana: mendapat LOA tidak mudah, ada beberapa proses yang harus dilewati, dan memakan biaya. Kalau beasiswa sponsor luar negeri, pihak beasiswa yang akan membantu proses registrasi ke universitas di luar negeri, biaya mereka yang tanggung, plus melamar ke universitas luar negeri dengan label memakai nama beasiswa tertentu lebih besar kemungkinan diterima ketimbang melamar sendiri.
Beasiswa S2 dan S3 yang saya dapatkan berasal dari sponsor luar negeri, alasannya yaitu memang jauh sebelum melamar beasiswa saya sudah bilang ‘tidak’ untuk beasiswa yang minta LOA di muka. Beasiswa yang meminta LOA di muka artinya mereka mau terima beres, tidak mau berpusing ria membantu mendapat kampus di luar, bila seseorang sudah diterima sepenuhnya di satu kampus, berarti si pihak beasiswa cuma tinggal mengeluarkan uang saja untuk biaya kuliah, biaya hidup, dan tiket pesawat. Sayangnya, kebanyakan beasiswa pemerintah Indonesia masih tipe yang ibarat ini sehingga banyak orang Indonesia yang berniat melamar beasiswa lanjut studi ke luar negeri tapi mentok di LOA.
Di goresan pena ini, saya akan bahas secara spesifik mekanisme mendapat LOA dari kampus di luar negeri. Sebagai contoh, saya ambil dua negara: Inggris dan Amerika dan dua kampus kawasan saya studi: University of Manchester dan Lehigh University. Inggris mengawakili negara-negara di Eropa dan Australia yang biasanya meminta IELTS dan Amerika yang meminta TOEFL IBT, sedangkan negara lain umumnya memakai salah satu dari tes Internasional ini. Saya akan jelaskan memakai poin-poin semoga lebih simpel dipahami.
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa ingin mendapat LOA berarti harus melamar ke Universitas di luar negeri. Untuk jenjang S2 dan S3 di luar negeri, umumnya tidak ada tes tertulis yang dilakukan ibarat SNMPTN, apalagi dilakukan serentak. Kalaupun ada tes tertulis, hanya untuk jurusan dan kampus tertentu saja. Cara mengetahuinya nanti dijelaskan di poin mekanisme mendapat LOA. Kemudian, pastikan sudah mengetahui kampus mana dan jurusan apa yang ingin dilamar.
1. Buka website universitas yang dituju, kemudian cari bab yang menyediakan gosip wacana jurusan. Pilih jurusan yang diminati. Masing-masing universitas memakai nama sesi yang berbeda di websitenya. Biasanya, sanggup ditemukan di bab study, department, dan degree.
Contoh:
Di University of Manchester: Klik study, muncul pilihan jenis study. S2 biasanya masuk ke Taught Master. Klik Taught Master. Ada course finder, sanggup ketik nama jurusan yang dituju. Bila nama jurusan belum pasti, klik pilihan A-Z list courses. Terkadang nama jurusan antara satu universitas dengan universitas yang lain sanggup berbeda sedikit walaupun esensinya sama.
Di Lehigh University: Klik Academics. Lihat bab Department. Setelah muncul nama-nama jurusan, klik nama jurusan yang dituju.
2. Setelah nama jurusan yang diminati di klik, akan muncul banyak sekali gosip mencakup daftar mata kuliah, nama pengajar, jenis tugas, usang studi, hingga persyaratan melamar ke jurusan ini.
3. Fokus pada pencarian persyaratan untuk melamar, waktu pembukaan lamaran, dan proses seleksi. Informasi ini tersedia di halaman jurusan yang sedang dibuka. Di bab persyaratan, akan ditemukan skor TOEFL IBT, IELTS, atau GRE berapa minimal yang harus dipenuhi oleh calon mahasiswa, berapa banyak surat rekomendasi yang harus dikirimkan, dan lain sebagainya. Di Bagian waktu pendaftaran, cermati kapan registrasi mahasiswa gres dibuka dan ditutup. Di bab proses seleksi, akan ditemukan apakah akan ada wawancara antara kampus dengan calon mahasiswa, ada tes lagi atau tidak, dan seterusnya.
Di University of Manchester, ada dibagian: application and selection di klik, muncul how to apply klik, pilih apply now, kemudian muncullah apa saja persyaratan yang diminta.
Di Lehigh University, klik degrees, plih MA in comparative and international education misal, di overview paling bawah dijelaskan apa saja persyaratan yang diminta.
4. Di setiap website universitas umunya ada sesi berlabel “Admission”, artinya semua hal wacana melamar ke universitas tersedia disini. Bila tidak menemukan gosip wacana persyaratan dan waktu registrasi di bab jurusan, sanggup cek dibagian admission. Waktu pembukaan lamaran dan agenda mulai kuliah sanggup tersedia di bab admission. Jika masih tidak juga menemukan gosip yang diinginkan, lihat contact e-mail dihalaman jurusan yang diminati dan kirim e-mail wacana seruan gosip yang diinginkan, biasanya dibalas.
5. Langkah terakhir, lengkapi persyaratan yang diminta. Ikuti mekanisme yang dijelaskan di website. Ada universitas yang meminta calon mahasiswa mengirimkan aplikasi dengan pos dan ada yang cukup upload online. Sebagian kampus menerapkan biaya registrasi dan yang lainnya tidak. Semuanya dijelaskan rinci di website. Bila tidak ditemukan, kirimkan e-mail.
Itulah mekanisme mendapat LOA dari universitas di luar negeri. Langkah-langkah ini sanggup juga dilakukan dalam rangka memahami universitas dan jurusan yang diminati. Misalnya, sudah tahu mau ambil jurusan apa, tetapi masih resah kampus mana yang cocok, ingin melihat apa saja persyaratan untuk melamar, berapa skor TOEFL IBT dan IELTS yang diminta, dan seterusnya. Prosedur ini singkat namun tidak sanggup dipahami dan diselesaikan sekali duduk. Perlu kesabaran mempelajari persyaratan yang diminta, melengkapinya, hingga mengirimkan aplikasi ke universitas. Jika bingung, gampang, langsung kirimkan pribadi e-mail ke contact person jurusan yang diminati. Banyak yang terjadi malah bertanya pada orang Indonesia yang kuliah di universitas lain, biasanya jadi tambah bingung.
Source : Sdsafadg.com
Oleh : Budi Waluyo Ph.D
Tidak sedikit yang masih resah wacana Letter of Acceptance (LOA) dan mekanisme untuk mendapatkannya. Ditambah lagi, beasiswa dari pemerintah Indonesia, ibarat beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), beasiswa Presiden, dan beasiswa Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) mensyaratkan LOA sebagai salah satu persyaratan untuk melamar beasiswa. Semakin banyaklah yang bertanya-bertanya wacana LOA dan bagaimana cara mendapatkannya; dosen yang mengajar di perguruan tinggi tinggi saja terkadang masih tidak terlalu paham apalagi mereka yang gres lulus Sarjana dan berniat melamar beasiswa S2 luar negeri, niscaya lebih resah lagi.
Sebenarnya bila boleh memperlihatkan saran, saya akan menganjurkan lebih baik teman-teman melamar beasiswa sponsor luar negeri, ibarat beasiswa Fulbright, Prestasi, New Zealand, dan lain-lain, yang tidak mensyaratkan LOA di depan ketika melamar beasiswa. Alasannya sederhana: mendapat LOA tidak mudah, ada beberapa proses yang harus dilewati, dan memakan biaya. Kalau beasiswa sponsor luar negeri, pihak beasiswa yang akan membantu proses registrasi ke universitas di luar negeri, biaya mereka yang tanggung, plus melamar ke universitas luar negeri dengan label memakai nama beasiswa tertentu lebih besar kemungkinan diterima ketimbang melamar sendiri.
Beasiswa S2 dan S3 yang saya dapatkan berasal dari sponsor luar negeri, alasannya yaitu memang jauh sebelum melamar beasiswa saya sudah bilang ‘tidak’ untuk beasiswa yang minta LOA di muka. Beasiswa yang meminta LOA di muka artinya mereka mau terima beres, tidak mau berpusing ria membantu mendapat kampus di luar, bila seseorang sudah diterima sepenuhnya di satu kampus, berarti si pihak beasiswa cuma tinggal mengeluarkan uang saja untuk biaya kuliah, biaya hidup, dan tiket pesawat. Sayangnya, kebanyakan beasiswa pemerintah Indonesia masih tipe yang ibarat ini sehingga banyak orang Indonesia yang berniat melamar beasiswa lanjut studi ke luar negeri tapi mentok di LOA.
Di goresan pena ini, saya akan bahas secara spesifik mekanisme mendapat LOA dari kampus di luar negeri. Sebagai contoh, saya ambil dua negara: Inggris dan Amerika dan dua kampus kawasan saya studi: University of Manchester dan Lehigh University. Inggris mengawakili negara-negara di Eropa dan Australia yang biasanya meminta IELTS dan Amerika yang meminta TOEFL IBT, sedangkan negara lain umumnya memakai salah satu dari tes Internasional ini. Saya akan jelaskan memakai poin-poin semoga lebih simpel dipahami.
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa ingin mendapat LOA berarti harus melamar ke Universitas di luar negeri. Untuk jenjang S2 dan S3 di luar negeri, umumnya tidak ada tes tertulis yang dilakukan ibarat SNMPTN, apalagi dilakukan serentak. Kalaupun ada tes tertulis, hanya untuk jurusan dan kampus tertentu saja. Cara mengetahuinya nanti dijelaskan di poin mekanisme mendapat LOA. Kemudian, pastikan sudah mengetahui kampus mana dan jurusan apa yang ingin dilamar.
1. Buka website universitas yang dituju, kemudian cari bab yang menyediakan gosip wacana jurusan. Pilih jurusan yang diminati. Masing-masing universitas memakai nama sesi yang berbeda di websitenya. Biasanya, sanggup ditemukan di bab study, department, dan degree.
Contoh:
Di University of Manchester: Klik study, muncul pilihan jenis study. S2 biasanya masuk ke Taught Master. Klik Taught Master. Ada course finder, sanggup ketik nama jurusan yang dituju. Bila nama jurusan belum pasti, klik pilihan A-Z list courses. Terkadang nama jurusan antara satu universitas dengan universitas yang lain sanggup berbeda sedikit walaupun esensinya sama.
Di Lehigh University: Klik Academics. Lihat bab Department. Setelah muncul nama-nama jurusan, klik nama jurusan yang dituju.
2. Setelah nama jurusan yang diminati di klik, akan muncul banyak sekali gosip mencakup daftar mata kuliah, nama pengajar, jenis tugas, usang studi, hingga persyaratan melamar ke jurusan ini.
3. Fokus pada pencarian persyaratan untuk melamar, waktu pembukaan lamaran, dan proses seleksi. Informasi ini tersedia di halaman jurusan yang sedang dibuka. Di bab persyaratan, akan ditemukan skor TOEFL IBT, IELTS, atau GRE berapa minimal yang harus dipenuhi oleh calon mahasiswa, berapa banyak surat rekomendasi yang harus dikirimkan, dan lain sebagainya. Di Bagian waktu pendaftaran, cermati kapan registrasi mahasiswa gres dibuka dan ditutup. Di bab proses seleksi, akan ditemukan apakah akan ada wawancara antara kampus dengan calon mahasiswa, ada tes lagi atau tidak, dan seterusnya.
Di University of Manchester, ada dibagian: application and selection di klik, muncul how to apply klik, pilih apply now, kemudian muncullah apa saja persyaratan yang diminta.
Di Lehigh University, klik degrees, plih MA in comparative and international education misal, di overview paling bawah dijelaskan apa saja persyaratan yang diminta.
4. Di setiap website universitas umunya ada sesi berlabel “Admission”, artinya semua hal wacana melamar ke universitas tersedia disini. Bila tidak menemukan gosip wacana persyaratan dan waktu registrasi di bab jurusan, sanggup cek dibagian admission. Waktu pembukaan lamaran dan agenda mulai kuliah sanggup tersedia di bab admission. Jika masih tidak juga menemukan gosip yang diinginkan, lihat contact e-mail dihalaman jurusan yang diminati dan kirim e-mail wacana seruan gosip yang diinginkan, biasanya dibalas.
5. Langkah terakhir, lengkapi persyaratan yang diminta. Ikuti mekanisme yang dijelaskan di website. Ada universitas yang meminta calon mahasiswa mengirimkan aplikasi dengan pos dan ada yang cukup upload online. Sebagian kampus menerapkan biaya registrasi dan yang lainnya tidak. Semuanya dijelaskan rinci di website. Bila tidak ditemukan, kirimkan e-mail.
Itulah mekanisme mendapat LOA dari universitas di luar negeri. Langkah-langkah ini sanggup juga dilakukan dalam rangka memahami universitas dan jurusan yang diminati. Misalnya, sudah tahu mau ambil jurusan apa, tetapi masih resah kampus mana yang cocok, ingin melihat apa saja persyaratan untuk melamar, berapa skor TOEFL IBT dan IELTS yang diminta, dan seterusnya. Prosedur ini singkat namun tidak sanggup dipahami dan diselesaikan sekali duduk. Perlu kesabaran mempelajari persyaratan yang diminta, melengkapinya, hingga mengirimkan aplikasi ke universitas. Jika bingung, gampang, langsung kirimkan pribadi e-mail ke contact person jurusan yang diminati. Banyak yang terjadi malah bertanya pada orang Indonesia yang kuliah di universitas lain, biasanya jadi tambah bingung.
Source : Sdsafadg.com
0 Response to "Prosedur Mendapat Loa Dari Universitas Luar Negeri"
Posting Komentar