Makalah Implementasi Administrasi Seni Administrasi Dalam Organisasi/Perusahaan
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manajemen taktik merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat fundamental dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakanya, yang dibentuk oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran didalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan. Sedangkan pengertian administrasi taktik berdasarkan Hadar Nawawi (2005;148-149), yaitu perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat fundamental dan prinsipil, semoga memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam perjuangan menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan / atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan banyak sekali sasaran (tujuan operasional) organisasi.
Komponen pertama yaitu perencanaan taktik dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan dan taktik utama organisasi. Sedangkan komponen kedua yaitu perencanaan operasional dengan unsur-unsurnya sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi administrasi berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan penilaian serta umpan balik.
Analisis lingkungan yaitu suatu proses monitoring terhadap lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mengidentifikasikan peluang (opportunities) dan tantangan (threads) yang mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Tujuan dilakukan analisis lingkungan yaitu mengantisipasi lingkungan organisasi sehingga sanggup berreaksi secara cepat dan sempurna untuk mensukseskan organisasi. Analisis lingkungan yaitu suatu proses yang digunakan perencanan-perencanaan taktik untuk memantau lingkungan dalam memilih peluang atau ancaman.
Alfred Chandler menyampaikan bahwa taktik yaitu suatu penentuan sasaran dan tujuan dasar jangka panjang dari suatu organisasi (perusahaan) serta pengadopsian seperangkat tindakan serta alokasi sumber-sumber yang perlu untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut. Dalam kajiannya wacana strategi, Henry Mintzberg mencatat bahwa setidaknya taktik tidak sekedar mempunyai dua elemen definisi, yaitu sebagai perencanaan (plan) dan pola (pattern). Lebih dalam lagi, ia mengungkapkan bahwa definisi taktik telah berkembang dengan tiga ‘P’ baru, yaitu posisi (position), perspektif (perspective), dan penerapan (poly).
1.2. Perumusan Masalah
Dalam rangka untuk mempertajam telaah makalah ini, penyusun mengambil suatu permasalahan mendasar, yaitu : bagaimana administrasi taktik sanggup diterapkan dan di implementasikan didalam suatu perusahaan atau organisasi sehingga keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada penetapan kinerja jangka panjang organisasi atau perusahaan tersebut.
1.3. Tujuan Penulisan Makalah
Makalah ini bertujuan untuk memperlihatkan gambaran singkat wacana proses perencanaan administrasi taktik dilingkungan organisasi dan perusahaan serta, memperlihatkan gambaran dikalangan mahasiswa wacana Manajemen Strategi yang merupakan keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada penetapan kinerja jangka panjang organisasi, yang meliputi analisa lingkungan internal dan eksternal, disertai perumusan visi dan misi serta tujuan organisasi guna menghadapi lingkungan tersebut.
II. PEMBAHASAN MAKALAH
Pengertian yang cukup luas administrasi taktik memperlihatkan bahwa administrasi merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan mempunyai banyak sekali komponen yang saling bekerjasama dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak kearah yang sama pula. Komponen pertama yaitu Perencanaan Strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan taktik organisasi. Sedang komponen kedua yaitu Pelaksanaan Operasional dengan unsur-unsurnya yaitu sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan fungsi-fungsi administrasi berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan penilaian serta umpan balik.
Model proses administrasi taktik meliputi tiga tahap :
1. Tahap formulasi strategi, yaitu pembuatan pernyataan visi, misi, dan tujuan,
2. Tahap implementasi strategi, yaitu proses penterjemahan taktik ke dalam tindakan-tindakan.
3. Tahap penilaian taktik , yaitu proses penilaian apakah implementasi taktik sanggup mencapai tujuan.
II.1. Visi,Misi, dan Tujuan
Setiap organisasi mempunyai tujuan dan alasan yang unik untuk keberadaannya. Keunikan ini harus dicerminkan dalam visi dan misi. Pernyataan visi yang baik mengungkapkan pelanggan, produk atau jassa, teknologi, pasar, pemikiran untuk bertahan hidup (pertumbuhan dan keuntungan), pemikiran untuk karyawan,
pemikiran untuk gambaran publik/masyarakat, dan perusahaan. Terdapat delapan karakteristik dasar yang berfungsi sebagai kerangka kerja simpel untuk mengevaluasi dan menuliskan pernyataan misi. Ada 4 Proses perumusan Visi yaitu :
1. Tentukan rentang waktu dan lingkup analisis secara tepat.
2. Identifikasi demam isu sosial, ekonomi, politik, dan teknologi yang akan mempengaruhi masa depan
3. Identifikasi kondisi persaingan
4. Evaluasi sumber daya dan kapabilitas internal.
Adapun MISI yang ingin dicapai oleh suatu Perusahaan / Organisasi yakni ;
1. Publik atau pengguna jasa yang hendak dilayani
2. Jasa utama yang ditawarkan
3. Wilayah geografis yang dilayani
4. Komitmen organisasi terhadap pilihan teknologi
5. Komitmen organisasi terhadap alternative tujuan
6. Elemen kunci dalam filosofi organisasi
7. Konsep kedirian dan gambaran organisasi
II.2. Analisis Lingkungan Makro
Analisis lingkungan eksternal merupakan acara memonitor dan mengevaluasi lingkungan eksternal dan internal organisasi kepada orang-orang penting yang ada dalam perusahaan. Lingkungan eksternal dibedakan atas lingkungan makro dan lingkungan industri. Untuk lingkungan tersebut
memakai metode SWOT (Strength and weaknesses lingkungan internal, Opportunities and Threats untuk analisa lingkungan eksternal).
Lingkungan makro merupakan lingkungan yang secara tidak pribadi mempengaruhi keputusan-keputusan taktik perusahaan dalam jangka panjang. Secara umum lingkungan makro dikategorikan menjadi empat, yaitu :
1. Ekonomi
2. Teknologi
3. Politik dan budaya
4. Sosial budaya
II.3. Analisis Lingkungan Internal
Dalam proses perumusan taktik sebuah perusahaan perlu melaksanakan identifikasi dan penilaian atas lingkungan bisnis perusahaan. Hasil dari identifikasi dan penilaian tersebut diharapkan perusahaan sanggup mengetahui profil keunggulan taktik perusahaan yang dimiliki. Sehingga dengan demikian perusahaan sanggup mengantisipasi peluang bisnis dan menyikapi bahaya bisnis yang ada dengan cepat.
II.4. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan alat yang membantu manajer memilih dan membuatkan taktik yang sempurna dalam menghadapi persaingan. Namun yang perlu diperhatikan bahwa tujuan dalam memilih taktik yang digunakan dari hasil SWOT yaitu intinya menghasilkan taktik alternative yang layak, bukan untuk memutuskan taktik yang terbaik. Sehingga seorang manajer
sanggup menilai bahwa tidak semua taktik dalam SWOT dipilih untuk dikembangkan antara lain :
1. Strategi Integrasi Vertikal
Strategi integrasi vertical merupakan taktik yang menghendaki perusahaan melaksanakan penguasaan yang lebih atas distributor, pemasok dan atau para pesaing baik melalui merjer, aukuisisi, atau membuat perusahaan sendiri. Strategi intergrasi dibedakan menjadi tiga, yiatu :
1. Integrasi ke depan merupakan taktik untuk memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali atas agen atau pengecer.
2. Integrasi kebelakang merupakan taktik untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok
3. Integrasi horizontal merupakan taktik untuk mengendalikan para pesaing
Perusahaan tertarik melaksanakan integrasi vertical didasarkan atas alasan :
1). Dapat membuat kenyamanan bagi pendatang baru.
2). Memberikan fasilitas investasi
3). Menjaga kualitas produk
4). Memperbaiki penjadualan.
Meskipun mempunyai manfaat, taktik integrasi vertical juga mempunyai kelemahan, yaitu ;
1. Kelemahan dalam hal biaya
2. Teknologi
3. Adanya undangan berfuluktuasi
2. Strategi Diversifikasi
Strategi diversifikasi merupakan pendekatan utama taktik pada level koroporasi. Tingkat (level) taktik diversifikasi dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu :
1. Tingkat diversifikasi rendah
2. Tingkat diversifikasi menengah
3. Tingkat diversifikasi tinggi.
Selain itu juga dikenal dengan istilah diversifikasi related (diversfikasi konsentris) dan diversifikasi unrelated (diversifikasi konglomerat dan diversifikasi horizontal). Perusahaan mengimplementasikan taktik diversifikasi, dilandasi alasan dan motif untuk mempertahankan keunggulan strategis, insentif dan sumber daya, serta motif manajerial. Disamping itu juga didorong oleh lingkungan internal (kinerja yang rendah, ketidakpastian aliran kas mendatang, dan semua pengurangan resiko) dan lingkungan eksternal (peraturan pemerintah, ketentuan pajak, atau aturan-aturan yang baru).
3. Strategi Level Bisnis
Untuk sanggup mencapai keunggulan bersaing, perusahaan harus melaksanakan penilaian lingkungan ekternal, guna mengidentifikasikan peluang, ancaman, dan kemampuan sumber daya internal untuk memilih kompetensi inti dan taktik yang akan diimplementasikannya, yang disebut dengan taktik level bisnis. Tipe taktik pada level bisnis ini disebut dengan taktik generik, yang terdiri dari:
1. Cost Leadership (keunggulan biaya)
2. Differentiation (diferensiasi/perbedaan)
3. Focussed Low Cost (fokus pada biaya rendah)
4. Focused Differentiation (focus pada diferensiasi) taktik level fungsional.
Penjabaran taktik pada level fungsional memegang peranan yang sangat memilih atas berhasil tidaknya sasaran taktik bisnis yang telah ditetapkan, oleh karenanya dibutuhkan suatu klasifikasi acara yang sedetail mungkin atas taktik bisnis yang telah dicanangkan. Penjabaran tersebut selaian memudahkan kontrol dari manajer juga memudahkan cuilan pelaksana untuk mengimplementasikan. Pada tingkat taktik fungsional yang cukup strategis yaitu
Fungsi produksi dan operasi yang meliputi :
i. Fasiltas dan peralatan
ii. Sumber materi baku
iii. Perencanaan dan pengendalian produksi
Fungsi pemasaran yang meliputi
i. produk
ii. harga
iii. distribusi
iv. promosi
fungsi keuangan yang meliputi
i. Kebutuhan modal
ii. Alokasi modal
iii. Manajemen dividen dan modal
Fungsi sumber daya insan yang meliputi
i. Proses rekrutrmen dan orientasi
ii. Pengembangan karir dan pelatihan
iii. Kompensasi evaluasi, disiplin dan pengendalian
Manajemen taktik mempunyai beberapa dimensi atau bersifat multidimensional. Dimensi dimaksud yaitu :
1. Dimensi waktu dan orientasi masa depan
Manajemen taktik dalam mempertahankan dan membuatkan keberadaan suatu organisasi berpandangan jauh ke masa depan, dan berperilaku proaktif dan antisipatif terhadap kondisi masa depan yang diprediksi akan dihadapi. Antisipasi masa depan tersebut dirumuskan dan ditetapkan sebagai visi organisasi yang akan diwujudkan 10 tahun atau lebih massa depan.
Visi sanggup diartikan sebagai ‘kondisi ideal yang ingin dicapai dalam keberadaan organisasi dimasa depan”. Sehubungan dengan hal diatas Lonnie Helgerson yang dikutip Salusu menyatakan bahwa “ Visi yaitu gambaran kondisi masa depan dari suatu organisasi yang belum tampak kini tetapi merupakan konsepsi yang dibentuk dibaca oleh setiap orang (anggota organisasi). Visi mempunyai kekuatan yang bisa mengundang, memanggil, dan menyerukan pada setiap orang.
untuk memasuki masa depan. Visi organisasi harus dirumuskan oleh administrasi puncak (pucuk pimpinan) organisasi”.
2. Dimensi Internal dan Eksternal
Dimensi internal yaitu kondisi organisasi non profit pada dikala sekarang, berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan kendala yang harus diketahui secara sempurna untuk merumuskan renstra yang berjangka panjang. Analisis terhadap lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan operasional, lingkungan nasional dan lingkungan global (internal), yang meliputi banyak sekali aspek atau kondisi, ibarat kondisi sosial politik,sosial ekonomi, sosial budaya, kependudukan, kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi, adab istiadat, agama dan lain-lain.
3. Dimensi Pendayagunaan Sumber-Sumber
Sumber daya terdiri dari sumber daya material khususnya berupa sarana dan prasarana, sumber daya finansial dalam bentuk alokasi dana untuk setiap acara dan proyek, sumber daya manusia, sumber daya teknologi dan sumber daya informasi.
4. Dimensi Keikutsertaan Manajemen Puncak
Manajemen taktik yang dimulai dengan menyusun planning taktik merupakan pengendalian masa depan organisasi, semoga keberadaan sesuai dengan visinya sanggup diwujudkan, baik pada organisasi yang bersifat privat maupun publik. Rencana taktik harus bisa mengakomodasi seluruh aspek kehidupan organisasi yang besar lengan berkuasa pada eksistensinya dimasa depan merupakan wewenang dan tanggungjawab administrasi puncak, alasannya yaitu seluruh kegiatan merealisasikannya merupakan tanggungjawabnya sebagai pimpinan tertinggi, meskipun kegiatannya dilimpahkan pada organisasi atau satuan unit kerja yang relevan.
5. Dimensi Multi Bidang
Setiap organisasi / perusahaan untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul guna mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yang telah ditentukan. Ini berarti organisasi (bisnis maupun publik) berusaha untuk mengurangi kelemahannya, dan berusaha melaksanakan pembiasaan dengan lingkungannya. Kemudian pengertian ini menunjuk pula untuk mengurangi imbas negative yang ditimbulkan oleh ancaman-ancaman. Kemudian komponen pokok administrasi taktik yaitu :
a. Analisis lingkungan
b. Analisis profil
c. Strategi untuk mencapai tujuan organisasi (bisnis maupun publik) dengan memperhatikan
d. Misi
Dengan demikian analisis lingkungan sangat penting dalam proses administrasi strategi, alasannya yaitu administrasi startegi bukan untuk melihat peluang-peluang (reaktif terhadap perubahan) tetapi penyusun administrasi taktik haruslah dilihat sebagai perjuangan untuk mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan organisasi (bisnis/publik) semoga organisasi bisa bertahan (survive) menghadapi perubahan lingkungan secara terus menerus.
Dengan demikian, analisis lingkungan bisnis hanya berusaha mengumpulkan dan menganalisis sejumlah variabel secara terbata (finite). Analisis lingkungan bisnis hendaknya tidak hingga terjerumus untuk berusaha menganalisis sebanyak mungkin variabel (infinite) lingkungan perlu dianalisis karena:
1). Agar pembuat taktik sanggup mengantisipasi setiap kesempatan dan membantu membuatkan sistem pemecahan tujuan perusahaan/organisasi.
2). Untuk sanggup mengefektifkan proses administrasi strategi, alasannya yaitu dengan melaksanakan analisis lingkungan hasil yang akan diperoleh lebih efektif.
3). Untuk membantu manajer dalam meramalkan dampak lingkungan terhadap perkembangan perusahaan. Terkumpulnya banyak sekali organisasi dari lingkungan, memudahkan untuk membuat perencanaan jangka panjang.
Analisis lingkungan dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu :
1). Menganalis kekerabatan antara taktik perusahaan dan tanggapan terhadap lingkungan, yang digunakan sebagai landasan untuk membandingkan taktik yang sedang berjalan dengan taktik yang potensial yang akan datang.
2). Menganalisis kecenderungan faktor dan duduk masalah utama yang potensial yang akan datang.
3). Mencoba meramalkan kemungkinan yang akan terjadi pada masa akan tiba terhadap lingkungan.
Pada dasarnya struktur lingkungan sanggup dibagi atau dibedakan menjadi dua elemen utama, yaitu :
1. Lingkungan eksternal (Makro)
2. Lingkungan internal (Mikro)
II.5. PERENCANAAN STRATEGIS
Kegiatan pokok perencanaan strategis terdiri dari 4 (empat) elemen pokok:
1. Environmental scanning (Adaptasi terhadap lingkungan )
2. Strategi formulation (Formulasi Strategi)
3. Strategi implementation (pelaksanaan Strategi)
4. Evaluation dan control (Telaah dan Pengawasan)
Pilar taktik dalam organisasi Pemerintah Daerah (Moore, 1995:71)
1. Secara fundamental bernilai (substantively valuable); Pemerintah Daerah harus menghasilkan sesuatu yang bernilai bagi forum pengawas, pengguna jasa (klien), dan masyarakat dengan biaya murah.
2. Absah dan secara politis sanggup diterima (legitimate and politically sustainable); Pemerintah Daerah harus bisa mendapat mandat maupun dana serta bertanggungjawab terhadap institusi politik yang ada.
3. Secara operasional dan administrative sanggup dilaksanakan (operationally and administratively feasibel); kewenangan dan kegiatan yang direncanakan sanggup dilaksanakan dalam organisasi yang ada atau dengan santunan pihak-pihak lain yang membantu organisasi Pemda.
II.6.IMPLEMENTASI STRATEGI
Program; acara atau langkah-langkah yang disusun secara sistematis sebagai klasifikasi dari strategi. Anggaran; gambaran rinci wacana sumber dana yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya.
Prosedur; sering disebut SOP, sistem dari langkah atau teknik yang berurutan wacana bagaimana suatu pekerjaan atau kiprah dikerjakan
Standar Kinerja; ukuran sasaran bersifat kuantitatif maupun kualitatif dari acara yang dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan atau pencapaiannya.
Hubungan antar tingkat simpulan (tujuan & sasaran) dengan alat pencapaiannya (strategi dan taktik) tidaklah mudah. Keberadaan administrasi taktik tidak untuk mendikte tujuan, sebaliknya tujuan dan sasaran harus dipengaruhi oleh peluang yang tersedia, ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam perjuangan pencapaian tujuan dalam perencanaan administrasi taktik antara lain :
1. Efektif dan efesiensi
Manajemen taktik disebut efektif jikalau hasil yang dicapai ibarat yang di inginkan. Karena kebanyakan situasi yang memerlukan analisa taktik tidak statis melainkan interaktif dan dinamis, maka kekerabatan antara penyebab dan balasannya tidak tetap atau pasti. Sebaliknya taktik yaitu tindakan positif yang diambil oleh pelaku dan sepenuhnya berada dibawah pengawasan pelaku. Kebalikan dari strategi, taktik yaitu internal dan kriteria yang digunakan bukanlah keefektifan melainkan efesiensi
2. Keputusan dan Emplementasi
Keputusan administrasi taktik tidak berarti apa-apa tanpa implementasi. Strategi tergantung pada kemungkinan dan taktik yang potensial. Keputusan taktik harus sanggup mencapai tujuannya. Aturan dalam administrasi taktik persaingan :
o Proses berfikir yang mendahului tindakan
o Pengetahuan mengenai jumlah merupkan kunci penting.
o Menejemen taktik tindakan yang dilakukan dengan cepat akan mendominasi yang lambat.
o Kemenangan harus memperlihatkan nilai dari tujuan
o Menyerang hanya terhadap yang sanggup diserang.
o Bertahan yaitu bentuk terkuat dari persaingan
o Superioritas dalam faktor persaingan yang fundamental yaitu segalanya.
o Tidak terkalahkan yaitu merupakan pertahanan yang sebenarnya.
o Menajemen taktik membutuhkan pengembangan kekuatan yang unik.
3. Pertumbuhan dan Struktur Organisasi
Tahap implementasi taktik memerlukan pertimbangan dalam penyusunan struktur organisasi, alasannya yaitu keselarasan struktur dengan taktik merupakan satu hal yang penting untuk tercapainya implementasi strategi. Pertumbuhan organisasi terjadi kala skala organisasi berkembang. Pertumbuhan yang terjadi bisa vertical dan bisa juga horizontal. Pertumbuhan organisasi menghasilkan banyak sekali bentuk struktur organisasi ibarat stuktur fungsional, divisional geografis, organisasi unit bisnis, organisasi matrik dan struktur organisasi horizontal. Masing-masing struktur tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
4. Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Budaya organisasi sesungguhnya tumbuh alasannya yaitu diciptakan dan dikembangkan oleh individu-individu yang bekerja dalam suatu organisasi, yang diterima sebagai nilai-nilai yang harus dipertahankan dan diturunkan kepada setiap anggota baru. Nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pedoman bagi setiap anggota selama mereka berada dalam lingkungan organisasi tersebut, dan sanggup dianggap sebagai ciri khas yang membedakan sebuah organisasi lainnya.
III. KESIMPULAN
Manajemen taktik yaitu cara terbaik untuk mencapai beberapa sasaran. Untuk memilih mana yang terbaik tersebut akan tergantung dari kriteria yang digunakan. Sedangkan taktik yaitu pilihan-pilihan yang dimiliki dalam mengimplementasikan sebuah strategi. Pilihan-pilihan administrasi taktik ini akan bekerja atau tidak bekerja tergantung dari kriteria yang digunakan dan pilihan-pilihan tersebut yaitu yang berlangsung lama, tidak gampang diubah dan meliputi situasi yang sangat terstruktur.
Tujuan administrasi taktik pada umumnya didefinisikan sebagai sesuatu yang ingin dicapai dalam jangka panjang; ibarat bertahan hidup, keamanan dan memaksimalkan profit. Sasaran lebih positif yaitu pencapaian hal-hal yang penting untuk mencapai tujuan. Mencapai sasaran akan lebih mendekatkan pada tujuan. Sasaran pada umumnya lebih spesifik dan harus sanggup diukur dan biasanya meliputi kerangka sasaran dan waktu.
Manajemen taktik juga merupakan himpunan keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan manajerial yang memilih kinerja jangka panjang sesuatu organisasi. Manajemen taktik sebagai bidang studi meliputi perhatian yang intergratif mengenai kebijakan organisasi publik dengan pementingan yang lebih berat kepada lingkungan dan strategi.
Disamping itu pengertian administrasi taktik yang telah disebutkan terakhir sanggup diambil beberapa kesimpulan yaitu ;
1. Manajemen taktik diwujdukan dalam bentuk perencanaan berskala besar dalam arti meliputi seluruh komponen dilingkungan sebuah organisasi yang dituangkan dalam bentuk planning strategis (Renstra) yang dijabarkan menjadi perencanaan operasional, yang kemudian dijabarkan pula dalam bentuk acara kerja dan proyek tahunan.
2. Renstra berorientasi pada jangkauan masa depan.
3. Visi, misi, pemilihan taktik yang menghasilkan taktik induk, dan tujuan taktik organisasi untuk jangka panjang merupakan pola dalam merumuskan planning strategi, namun dalam teknik penempatannya sebagai keputusan manajeman puncak secara tertulis semua pola terdapat didalamnya.
4. Renstra dijabarkan menjadi planning operasional yang antara lain berisi program-program operasional termasuk proyek-proyek, dengan sasaran jangka sedang masing-masing juga sebagai keputusan administrasi puncak.
5. Penetapan Renstra dan planning operasi harus melibatkan administrasi puncak alasannya yaitu sifatnya sangat mendasar/prinsipil dalam pelaksanaan seluruh misi organisasi, untuk mewujudkan, mempertahankan dan membuatkan keberadaan jangka sedang termasuk panjangnya.
6. Pengimplementasian taktik dalam program-program termasuk proyek-proyek untuk mencapai sasarannya masing-masing dilakukan melalaui fungsi-fungsi manajeman lainnya yang meliputi pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran dan kontrol.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Hadari Nawawi (2005); Manjemen Strategi, Gadjah Mada Pers : Yogyakarta
Certo, Samuel C. & J. Paul Peter. STRATEGIC MANAJEMEN : Focus on Procces. New York, McGrow-Hill, Inc. 1990.
Hunger, J. David & Thomas L. Wheelen. Strategic Manajemen : Bisnis Policy, Entering 21’st Century Global Society. USA. Adison Wesley-Longman,Inc. 1998.
Muhammad, Suwarsono. Manajemen Strategik : Konsep dan Kasus. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. 2000.
Rachbini, Didik J. Pembangunan Ekonomi & Sumber Daya Manusia. Jakarta. Grasindo.2001.
Winardi. Pemikiran Sistemik Dalam BIdang Organisasi dan Manajemen. Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2005.
Porter, M.E. (1991) Startegi Bersaing ; Teknik menganalisis Industri dan pesaing, Cetakan Keempat, Terjemahan, Penerbit Erlangga, Jakarta Statistik Indonesia, 1999 Pengelementasian Manajemen Startegi, www.google.co.id
1.1. Latar Belakang
Manajemen taktik merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat fundamental dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakanya, yang dibentuk oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran didalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan. Sedangkan pengertian administrasi taktik berdasarkan Hadar Nawawi (2005;148-149), yaitu perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat fundamental dan prinsipil, semoga memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam perjuangan menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan / atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan banyak sekali sasaran (tujuan operasional) organisasi.
Komponen pertama yaitu perencanaan taktik dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan dan taktik utama organisasi. Sedangkan komponen kedua yaitu perencanaan operasional dengan unsur-unsurnya sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi administrasi berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan penilaian serta umpan balik.
Analisis lingkungan yaitu suatu proses monitoring terhadap lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mengidentifikasikan peluang (opportunities) dan tantangan (threads) yang mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Tujuan dilakukan analisis lingkungan yaitu mengantisipasi lingkungan organisasi sehingga sanggup berreaksi secara cepat dan sempurna untuk mensukseskan organisasi. Analisis lingkungan yaitu suatu proses yang digunakan perencanan-perencanaan taktik untuk memantau lingkungan dalam memilih peluang atau ancaman.
Alfred Chandler menyampaikan bahwa taktik yaitu suatu penentuan sasaran dan tujuan dasar jangka panjang dari suatu organisasi (perusahaan) serta pengadopsian seperangkat tindakan serta alokasi sumber-sumber yang perlu untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut. Dalam kajiannya wacana strategi, Henry Mintzberg mencatat bahwa setidaknya taktik tidak sekedar mempunyai dua elemen definisi, yaitu sebagai perencanaan (plan) dan pola (pattern). Lebih dalam lagi, ia mengungkapkan bahwa definisi taktik telah berkembang dengan tiga ‘P’ baru, yaitu posisi (position), perspektif (perspective), dan penerapan (poly).
1.2. Perumusan Masalah
Dalam rangka untuk mempertajam telaah makalah ini, penyusun mengambil suatu permasalahan mendasar, yaitu : bagaimana administrasi taktik sanggup diterapkan dan di implementasikan didalam suatu perusahaan atau organisasi sehingga keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada penetapan kinerja jangka panjang organisasi atau perusahaan tersebut.
1.3. Tujuan Penulisan Makalah
Makalah ini bertujuan untuk memperlihatkan gambaran singkat wacana proses perencanaan administrasi taktik dilingkungan organisasi dan perusahaan serta, memperlihatkan gambaran dikalangan mahasiswa wacana Manajemen Strategi yang merupakan keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada penetapan kinerja jangka panjang organisasi, yang meliputi analisa lingkungan internal dan eksternal, disertai perumusan visi dan misi serta tujuan organisasi guna menghadapi lingkungan tersebut.
II. PEMBAHASAN MAKALAH
Pengertian yang cukup luas administrasi taktik memperlihatkan bahwa administrasi merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan mempunyai banyak sekali komponen yang saling bekerjasama dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak kearah yang sama pula. Komponen pertama yaitu Perencanaan Strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan taktik organisasi. Sedang komponen kedua yaitu Pelaksanaan Operasional dengan unsur-unsurnya yaitu sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan fungsi-fungsi administrasi berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan penilaian serta umpan balik.
Model proses administrasi taktik meliputi tiga tahap :
1. Tahap formulasi strategi, yaitu pembuatan pernyataan visi, misi, dan tujuan,
2. Tahap implementasi strategi, yaitu proses penterjemahan taktik ke dalam tindakan-tindakan.
3. Tahap penilaian taktik , yaitu proses penilaian apakah implementasi taktik sanggup mencapai tujuan.
II.1. Visi,Misi, dan Tujuan
Setiap organisasi mempunyai tujuan dan alasan yang unik untuk keberadaannya. Keunikan ini harus dicerminkan dalam visi dan misi. Pernyataan visi yang baik mengungkapkan pelanggan, produk atau jassa, teknologi, pasar, pemikiran untuk bertahan hidup (pertumbuhan dan keuntungan), pemikiran untuk karyawan,
pemikiran untuk gambaran publik/masyarakat, dan perusahaan. Terdapat delapan karakteristik dasar yang berfungsi sebagai kerangka kerja simpel untuk mengevaluasi dan menuliskan pernyataan misi. Ada 4 Proses perumusan Visi yaitu :
1. Tentukan rentang waktu dan lingkup analisis secara tepat.
2. Identifikasi demam isu sosial, ekonomi, politik, dan teknologi yang akan mempengaruhi masa depan
3. Identifikasi kondisi persaingan
4. Evaluasi sumber daya dan kapabilitas internal.
Adapun MISI yang ingin dicapai oleh suatu Perusahaan / Organisasi yakni ;
1. Publik atau pengguna jasa yang hendak dilayani
2. Jasa utama yang ditawarkan
3. Wilayah geografis yang dilayani
4. Komitmen organisasi terhadap pilihan teknologi
5. Komitmen organisasi terhadap alternative tujuan
6. Elemen kunci dalam filosofi organisasi
7. Konsep kedirian dan gambaran organisasi
II.2. Analisis Lingkungan Makro
Analisis lingkungan eksternal merupakan acara memonitor dan mengevaluasi lingkungan eksternal dan internal organisasi kepada orang-orang penting yang ada dalam perusahaan. Lingkungan eksternal dibedakan atas lingkungan makro dan lingkungan industri. Untuk lingkungan tersebut
memakai metode SWOT (Strength and weaknesses lingkungan internal, Opportunities and Threats untuk analisa lingkungan eksternal).
Lingkungan makro merupakan lingkungan yang secara tidak pribadi mempengaruhi keputusan-keputusan taktik perusahaan dalam jangka panjang. Secara umum lingkungan makro dikategorikan menjadi empat, yaitu :
1. Ekonomi
2. Teknologi
3. Politik dan budaya
4. Sosial budaya
II.3. Analisis Lingkungan Internal
Dalam proses perumusan taktik sebuah perusahaan perlu melaksanakan identifikasi dan penilaian atas lingkungan bisnis perusahaan. Hasil dari identifikasi dan penilaian tersebut diharapkan perusahaan sanggup mengetahui profil keunggulan taktik perusahaan yang dimiliki. Sehingga dengan demikian perusahaan sanggup mengantisipasi peluang bisnis dan menyikapi bahaya bisnis yang ada dengan cepat.
II.4. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan alat yang membantu manajer memilih dan membuatkan taktik yang sempurna dalam menghadapi persaingan. Namun yang perlu diperhatikan bahwa tujuan dalam memilih taktik yang digunakan dari hasil SWOT yaitu intinya menghasilkan taktik alternative yang layak, bukan untuk memutuskan taktik yang terbaik. Sehingga seorang manajer
sanggup menilai bahwa tidak semua taktik dalam SWOT dipilih untuk dikembangkan antara lain :
1. Strategi Integrasi Vertikal
Strategi integrasi vertical merupakan taktik yang menghendaki perusahaan melaksanakan penguasaan yang lebih atas distributor, pemasok dan atau para pesaing baik melalui merjer, aukuisisi, atau membuat perusahaan sendiri. Strategi intergrasi dibedakan menjadi tiga, yiatu :
1. Integrasi ke depan merupakan taktik untuk memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali atas agen atau pengecer.
2. Integrasi kebelakang merupakan taktik untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok
3. Integrasi horizontal merupakan taktik untuk mengendalikan para pesaing
Perusahaan tertarik melaksanakan integrasi vertical didasarkan atas alasan :
1). Dapat membuat kenyamanan bagi pendatang baru.
2). Memberikan fasilitas investasi
3). Menjaga kualitas produk
4). Memperbaiki penjadualan.
Meskipun mempunyai manfaat, taktik integrasi vertical juga mempunyai kelemahan, yaitu ;
1. Kelemahan dalam hal biaya
2. Teknologi
3. Adanya undangan berfuluktuasi
2. Strategi Diversifikasi
Strategi diversifikasi merupakan pendekatan utama taktik pada level koroporasi. Tingkat (level) taktik diversifikasi dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu :
1. Tingkat diversifikasi rendah
2. Tingkat diversifikasi menengah
3. Tingkat diversifikasi tinggi.
Selain itu juga dikenal dengan istilah diversifikasi related (diversfikasi konsentris) dan diversifikasi unrelated (diversifikasi konglomerat dan diversifikasi horizontal). Perusahaan mengimplementasikan taktik diversifikasi, dilandasi alasan dan motif untuk mempertahankan keunggulan strategis, insentif dan sumber daya, serta motif manajerial. Disamping itu juga didorong oleh lingkungan internal (kinerja yang rendah, ketidakpastian aliran kas mendatang, dan semua pengurangan resiko) dan lingkungan eksternal (peraturan pemerintah, ketentuan pajak, atau aturan-aturan yang baru).
3. Strategi Level Bisnis
Untuk sanggup mencapai keunggulan bersaing, perusahaan harus melaksanakan penilaian lingkungan ekternal, guna mengidentifikasikan peluang, ancaman, dan kemampuan sumber daya internal untuk memilih kompetensi inti dan taktik yang akan diimplementasikannya, yang disebut dengan taktik level bisnis. Tipe taktik pada level bisnis ini disebut dengan taktik generik, yang terdiri dari:
1. Cost Leadership (keunggulan biaya)
2. Differentiation (diferensiasi/perbedaan)
3. Focussed Low Cost (fokus pada biaya rendah)
4. Focused Differentiation (focus pada diferensiasi) taktik level fungsional.
Penjabaran taktik pada level fungsional memegang peranan yang sangat memilih atas berhasil tidaknya sasaran taktik bisnis yang telah ditetapkan, oleh karenanya dibutuhkan suatu klasifikasi acara yang sedetail mungkin atas taktik bisnis yang telah dicanangkan. Penjabaran tersebut selaian memudahkan kontrol dari manajer juga memudahkan cuilan pelaksana untuk mengimplementasikan. Pada tingkat taktik fungsional yang cukup strategis yaitu
Fungsi produksi dan operasi yang meliputi :
i. Fasiltas dan peralatan
ii. Sumber materi baku
iii. Perencanaan dan pengendalian produksi
Fungsi pemasaran yang meliputi
i. produk
ii. harga
iii. distribusi
iv. promosi
fungsi keuangan yang meliputi
i. Kebutuhan modal
ii. Alokasi modal
iii. Manajemen dividen dan modal
Fungsi sumber daya insan yang meliputi
i. Proses rekrutrmen dan orientasi
ii. Pengembangan karir dan pelatihan
iii. Kompensasi evaluasi, disiplin dan pengendalian
Manajemen taktik mempunyai beberapa dimensi atau bersifat multidimensional. Dimensi dimaksud yaitu :
1. Dimensi waktu dan orientasi masa depan
Manajemen taktik dalam mempertahankan dan membuatkan keberadaan suatu organisasi berpandangan jauh ke masa depan, dan berperilaku proaktif dan antisipatif terhadap kondisi masa depan yang diprediksi akan dihadapi. Antisipasi masa depan tersebut dirumuskan dan ditetapkan sebagai visi organisasi yang akan diwujudkan 10 tahun atau lebih massa depan.
Visi sanggup diartikan sebagai ‘kondisi ideal yang ingin dicapai dalam keberadaan organisasi dimasa depan”. Sehubungan dengan hal diatas Lonnie Helgerson yang dikutip Salusu menyatakan bahwa “ Visi yaitu gambaran kondisi masa depan dari suatu organisasi yang belum tampak kini tetapi merupakan konsepsi yang dibentuk dibaca oleh setiap orang (anggota organisasi). Visi mempunyai kekuatan yang bisa mengundang, memanggil, dan menyerukan pada setiap orang.
untuk memasuki masa depan. Visi organisasi harus dirumuskan oleh administrasi puncak (pucuk pimpinan) organisasi”.
2. Dimensi Internal dan Eksternal
Dimensi internal yaitu kondisi organisasi non profit pada dikala sekarang, berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan kendala yang harus diketahui secara sempurna untuk merumuskan renstra yang berjangka panjang. Analisis terhadap lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan operasional, lingkungan nasional dan lingkungan global (internal), yang meliputi banyak sekali aspek atau kondisi, ibarat kondisi sosial politik,sosial ekonomi, sosial budaya, kependudukan, kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi, adab istiadat, agama dan lain-lain.
3. Dimensi Pendayagunaan Sumber-Sumber
Sumber daya terdiri dari sumber daya material khususnya berupa sarana dan prasarana, sumber daya finansial dalam bentuk alokasi dana untuk setiap acara dan proyek, sumber daya manusia, sumber daya teknologi dan sumber daya informasi.
4. Dimensi Keikutsertaan Manajemen Puncak
Manajemen taktik yang dimulai dengan menyusun planning taktik merupakan pengendalian masa depan organisasi, semoga keberadaan sesuai dengan visinya sanggup diwujudkan, baik pada organisasi yang bersifat privat maupun publik. Rencana taktik harus bisa mengakomodasi seluruh aspek kehidupan organisasi yang besar lengan berkuasa pada eksistensinya dimasa depan merupakan wewenang dan tanggungjawab administrasi puncak, alasannya yaitu seluruh kegiatan merealisasikannya merupakan tanggungjawabnya sebagai pimpinan tertinggi, meskipun kegiatannya dilimpahkan pada organisasi atau satuan unit kerja yang relevan.
5. Dimensi Multi Bidang
Setiap organisasi / perusahaan untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul guna mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yang telah ditentukan. Ini berarti organisasi (bisnis maupun publik) berusaha untuk mengurangi kelemahannya, dan berusaha melaksanakan pembiasaan dengan lingkungannya. Kemudian pengertian ini menunjuk pula untuk mengurangi imbas negative yang ditimbulkan oleh ancaman-ancaman. Kemudian komponen pokok administrasi taktik yaitu :
a. Analisis lingkungan
b. Analisis profil
c. Strategi untuk mencapai tujuan organisasi (bisnis maupun publik) dengan memperhatikan
d. Misi
Dengan demikian analisis lingkungan sangat penting dalam proses administrasi strategi, alasannya yaitu administrasi startegi bukan untuk melihat peluang-peluang (reaktif terhadap perubahan) tetapi penyusun administrasi taktik haruslah dilihat sebagai perjuangan untuk mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan organisasi (bisnis/publik) semoga organisasi bisa bertahan (survive) menghadapi perubahan lingkungan secara terus menerus.
Dengan demikian, analisis lingkungan bisnis hanya berusaha mengumpulkan dan menganalisis sejumlah variabel secara terbata (finite). Analisis lingkungan bisnis hendaknya tidak hingga terjerumus untuk berusaha menganalisis sebanyak mungkin variabel (infinite) lingkungan perlu dianalisis karena:
1). Agar pembuat taktik sanggup mengantisipasi setiap kesempatan dan membantu membuatkan sistem pemecahan tujuan perusahaan/organisasi.
2). Untuk sanggup mengefektifkan proses administrasi strategi, alasannya yaitu dengan melaksanakan analisis lingkungan hasil yang akan diperoleh lebih efektif.
3). Untuk membantu manajer dalam meramalkan dampak lingkungan terhadap perkembangan perusahaan. Terkumpulnya banyak sekali organisasi dari lingkungan, memudahkan untuk membuat perencanaan jangka panjang.
Analisis lingkungan dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu :
1). Menganalis kekerabatan antara taktik perusahaan dan tanggapan terhadap lingkungan, yang digunakan sebagai landasan untuk membandingkan taktik yang sedang berjalan dengan taktik yang potensial yang akan datang.
2). Menganalisis kecenderungan faktor dan duduk masalah utama yang potensial yang akan datang.
3). Mencoba meramalkan kemungkinan yang akan terjadi pada masa akan tiba terhadap lingkungan.
Pada dasarnya struktur lingkungan sanggup dibagi atau dibedakan menjadi dua elemen utama, yaitu :
1. Lingkungan eksternal (Makro)
2. Lingkungan internal (Mikro)
II.5. PERENCANAAN STRATEGIS
Kegiatan pokok perencanaan strategis terdiri dari 4 (empat) elemen pokok:
1. Environmental scanning (Adaptasi terhadap lingkungan )
2. Strategi formulation (Formulasi Strategi)
3. Strategi implementation (pelaksanaan Strategi)
4. Evaluation dan control (Telaah dan Pengawasan)
Pilar taktik dalam organisasi Pemerintah Daerah (Moore, 1995:71)
1. Secara fundamental bernilai (substantively valuable); Pemerintah Daerah harus menghasilkan sesuatu yang bernilai bagi forum pengawas, pengguna jasa (klien), dan masyarakat dengan biaya murah.
2. Absah dan secara politis sanggup diterima (legitimate and politically sustainable); Pemerintah Daerah harus bisa mendapat mandat maupun dana serta bertanggungjawab terhadap institusi politik yang ada.
3. Secara operasional dan administrative sanggup dilaksanakan (operationally and administratively feasibel); kewenangan dan kegiatan yang direncanakan sanggup dilaksanakan dalam organisasi yang ada atau dengan santunan pihak-pihak lain yang membantu organisasi Pemda.
II.6.IMPLEMENTASI STRATEGI
Program; acara atau langkah-langkah yang disusun secara sistematis sebagai klasifikasi dari strategi. Anggaran; gambaran rinci wacana sumber dana yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya.
Prosedur; sering disebut SOP, sistem dari langkah atau teknik yang berurutan wacana bagaimana suatu pekerjaan atau kiprah dikerjakan
Standar Kinerja; ukuran sasaran bersifat kuantitatif maupun kualitatif dari acara yang dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan atau pencapaiannya.
Hubungan antar tingkat simpulan (tujuan & sasaran) dengan alat pencapaiannya (strategi dan taktik) tidaklah mudah. Keberadaan administrasi taktik tidak untuk mendikte tujuan, sebaliknya tujuan dan sasaran harus dipengaruhi oleh peluang yang tersedia, ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam perjuangan pencapaian tujuan dalam perencanaan administrasi taktik antara lain :
1. Efektif dan efesiensi
Manajemen taktik disebut efektif jikalau hasil yang dicapai ibarat yang di inginkan. Karena kebanyakan situasi yang memerlukan analisa taktik tidak statis melainkan interaktif dan dinamis, maka kekerabatan antara penyebab dan balasannya tidak tetap atau pasti. Sebaliknya taktik yaitu tindakan positif yang diambil oleh pelaku dan sepenuhnya berada dibawah pengawasan pelaku. Kebalikan dari strategi, taktik yaitu internal dan kriteria yang digunakan bukanlah keefektifan melainkan efesiensi
2. Keputusan dan Emplementasi
Keputusan administrasi taktik tidak berarti apa-apa tanpa implementasi. Strategi tergantung pada kemungkinan dan taktik yang potensial. Keputusan taktik harus sanggup mencapai tujuannya. Aturan dalam administrasi taktik persaingan :
o Proses berfikir yang mendahului tindakan
o Pengetahuan mengenai jumlah merupkan kunci penting.
o Menejemen taktik tindakan yang dilakukan dengan cepat akan mendominasi yang lambat.
o Kemenangan harus memperlihatkan nilai dari tujuan
o Menyerang hanya terhadap yang sanggup diserang.
o Bertahan yaitu bentuk terkuat dari persaingan
o Superioritas dalam faktor persaingan yang fundamental yaitu segalanya.
o Tidak terkalahkan yaitu merupakan pertahanan yang sebenarnya.
o Menajemen taktik membutuhkan pengembangan kekuatan yang unik.
3. Pertumbuhan dan Struktur Organisasi
Tahap implementasi taktik memerlukan pertimbangan dalam penyusunan struktur organisasi, alasannya yaitu keselarasan struktur dengan taktik merupakan satu hal yang penting untuk tercapainya implementasi strategi. Pertumbuhan organisasi terjadi kala skala organisasi berkembang. Pertumbuhan yang terjadi bisa vertical dan bisa juga horizontal. Pertumbuhan organisasi menghasilkan banyak sekali bentuk struktur organisasi ibarat stuktur fungsional, divisional geografis, organisasi unit bisnis, organisasi matrik dan struktur organisasi horizontal. Masing-masing struktur tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
4. Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Budaya organisasi sesungguhnya tumbuh alasannya yaitu diciptakan dan dikembangkan oleh individu-individu yang bekerja dalam suatu organisasi, yang diterima sebagai nilai-nilai yang harus dipertahankan dan diturunkan kepada setiap anggota baru. Nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pedoman bagi setiap anggota selama mereka berada dalam lingkungan organisasi tersebut, dan sanggup dianggap sebagai ciri khas yang membedakan sebuah organisasi lainnya.
III. KESIMPULAN
Manajemen taktik yaitu cara terbaik untuk mencapai beberapa sasaran. Untuk memilih mana yang terbaik tersebut akan tergantung dari kriteria yang digunakan. Sedangkan taktik yaitu pilihan-pilihan yang dimiliki dalam mengimplementasikan sebuah strategi. Pilihan-pilihan administrasi taktik ini akan bekerja atau tidak bekerja tergantung dari kriteria yang digunakan dan pilihan-pilihan tersebut yaitu yang berlangsung lama, tidak gampang diubah dan meliputi situasi yang sangat terstruktur.
Tujuan administrasi taktik pada umumnya didefinisikan sebagai sesuatu yang ingin dicapai dalam jangka panjang; ibarat bertahan hidup, keamanan dan memaksimalkan profit. Sasaran lebih positif yaitu pencapaian hal-hal yang penting untuk mencapai tujuan. Mencapai sasaran akan lebih mendekatkan pada tujuan. Sasaran pada umumnya lebih spesifik dan harus sanggup diukur dan biasanya meliputi kerangka sasaran dan waktu.
Manajemen taktik juga merupakan himpunan keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan manajerial yang memilih kinerja jangka panjang sesuatu organisasi. Manajemen taktik sebagai bidang studi meliputi perhatian yang intergratif mengenai kebijakan organisasi publik dengan pementingan yang lebih berat kepada lingkungan dan strategi.
Disamping itu pengertian administrasi taktik yang telah disebutkan terakhir sanggup diambil beberapa kesimpulan yaitu ;
1. Manajemen taktik diwujdukan dalam bentuk perencanaan berskala besar dalam arti meliputi seluruh komponen dilingkungan sebuah organisasi yang dituangkan dalam bentuk planning strategis (Renstra) yang dijabarkan menjadi perencanaan operasional, yang kemudian dijabarkan pula dalam bentuk acara kerja dan proyek tahunan.
2. Renstra berorientasi pada jangkauan masa depan.
3. Visi, misi, pemilihan taktik yang menghasilkan taktik induk, dan tujuan taktik organisasi untuk jangka panjang merupakan pola dalam merumuskan planning strategi, namun dalam teknik penempatannya sebagai keputusan manajeman puncak secara tertulis semua pola terdapat didalamnya.
4. Renstra dijabarkan menjadi planning operasional yang antara lain berisi program-program operasional termasuk proyek-proyek, dengan sasaran jangka sedang masing-masing juga sebagai keputusan administrasi puncak.
5. Penetapan Renstra dan planning operasi harus melibatkan administrasi puncak alasannya yaitu sifatnya sangat mendasar/prinsipil dalam pelaksanaan seluruh misi organisasi, untuk mewujudkan, mempertahankan dan membuatkan keberadaan jangka sedang termasuk panjangnya.
6. Pengimplementasian taktik dalam program-program termasuk proyek-proyek untuk mencapai sasarannya masing-masing dilakukan melalaui fungsi-fungsi manajeman lainnya yang meliputi pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran dan kontrol.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Hadari Nawawi (2005); Manjemen Strategi, Gadjah Mada Pers : Yogyakarta
Certo, Samuel C. & J. Paul Peter. STRATEGIC MANAJEMEN : Focus on Procces. New York, McGrow-Hill, Inc. 1990.
Hunger, J. David & Thomas L. Wheelen. Strategic Manajemen : Bisnis Policy, Entering 21’st Century Global Society. USA. Adison Wesley-Longman,Inc. 1998.
Muhammad, Suwarsono. Manajemen Strategik : Konsep dan Kasus. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. 2000.
Rachbini, Didik J. Pembangunan Ekonomi & Sumber Daya Manusia. Jakarta. Grasindo.2001.
Winardi. Pemikiran Sistemik Dalam BIdang Organisasi dan Manajemen. Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2005.
Porter, M.E. (1991) Startegi Bersaing ; Teknik menganalisis Industri dan pesaing, Cetakan Keempat, Terjemahan, Penerbit Erlangga, Jakarta Statistik Indonesia, 1999 Pengelementasian Manajemen Startegi, www.google.co.id
0 Response to "Makalah Implementasi Administrasi Seni Administrasi Dalam Organisasi/Perusahaan"
Posting Komentar