Makalah Forum Pendidikan Islam
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami sanggup menuntaskan penyusunan makalah yang berjudul Lembaga Pendidikan Islam. Penulisan makalah ini merupakan salah satu kiprah yang diberikan dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Negeri Makassar.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis memberikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menuntaskan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah menunjukkan kiprah dan petunjuk kepada kami, sehingga kami sanggup menuntaskan kiprah ini.
Makassar, Februari 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Lembaga Pendidikan Islam
B. Tanggung Jawab Lembaga-lembaga Pendidikan
C. Jenis-jenis Lembaga Pendidikan Islam
D. Tri Pusat Pendidikan
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan komponen terpenting untuk membentuk dan mewarnai corak hidup masyarakat. Pendidikan Islam sangat penting bagi ummat Islam alasannya yakni sanggup mempelajari ilmu pengetahuan dan yang lainnya. Pendidikan Islam dikenal semenjak zaman Nabi hingga sekarang. Di Indonesia mengenal pendidikan Islam semenjak Islam tiba ke Indonesia. Pendidikan ini menggunakan sistem sorongan/perorangan dan berlangsung secara sangat sederhana serta tidak mengenal strata atau tingkatan ibarat pada pesantren dan kemudian berkembang dengan sistem kelas ibarat pada pendidikan madrasah.
Kalau kita berbicara perihal pendidikan Islam di Indonesia, sangatlah erat hubungannya dengan lembaga-lembaga pendidikan alasannya yakni suatu pendidikan niscaya ada forum yang membantu. Lembaga pendidikan Islam yakni wadah atau tempat berlangsungnya proses pendidikan Islam yang bersamaan dengan proses pembudayaan, dan itu dimulai dari lingkungan keluarga. Seperti dalam firman Allah swt dalam QS. At-Tahrim: 6, yaitu: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang materi bakarnya yakni insan dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.
Pada ayat ini diperintahkan untuk memberi peringatan dan dakwah pada keluarga. Berdasarkan beberapa bentuk forum pendidikan Islam tersebut, sepertinya sangat berperan dalam penyelenggaraaan pendidikan Islam. Oleh alasannya yakni itu kami akan membahas lebih mendalam mengenai forum pendidikan Islam dalam makalah kami kali ini yang berjudul “Lembaga Pendidikan Islam”
B. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini sanggup dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari forum pendidikan Islam ?
2. Apa tanggung jawab forum pendidikan Islam ?
3. Apa jenis-jenis lembaga-lembaga pendidikan ?
4. Apa-apa saja tri sentra pendidikan ?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui dari forum pendidikan Islam
2. Untuk mengetahui tanggung jawab lembaga-lembaga pendidikan
3. Untuk mengetahui jenis-jenis forum pendidikan Islam
4. Untuk mengetahui Apa-apa saja tri sentra pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
Lembaga pendidikan merupakan salah satu sistem yang memungkinkan berlangsungnya pendidikan secara berkesinambungan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Adanya kelembagaan dalam masyarakat, dalam rangka proses pemberdayaan umat, merupakan kiprah damn tanggung jawabnya yang kultural dan edukatif terhadap anak didik dan masyarakatnya yang semakin berat. Tanggung jawab forum pendidikan tersebut dalam segala jenisnya berdasarkan pandangan Islam yakni erat kaitannya dengan perjuangan menyukseskan misi sebagai seorang muslim.
Lembaga pendidikan Islam merupakan hasil pemikiran yang dicetuskan oleh kebutuhan–kebutuhan masyarakat yang didasari, digerakkan dan dikembangkan oleh jiwa Islam (al-Quran dan Al-Sunnah). Lembaga pendidikan Islam secara keseluruhan, bukanlah sesuatu yang tiba dari luar, melainkan dalam pertumbuhan dan perkembangannya mempunyai korelasi erat dengan Islam secara umum. Islam telah mengenal forum pendidikan semenjak detik-detik awal turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad saw. Rumah al-Arqam bin Abi al-Arqam merupakan forum pendidikan yang pertama.
A. Pengertian Lembaga Pendidikan Islam
Secara etimologi, forum yakni asal sesuatu, acuan, sesuatu yang memberi bentuk pada yang lain, tubuh atau organisasi yang bertujuan mengadakan suatu penelitian keilmuan atau melaksanakan sesuatu usaha. Dari pengertian ini sanggup dipahami bahwa forum mengandung dua arti, yaitu:
1) Pengertian secara fisik, materil, konkrit
2) Pengertian secara non-fisik, non-materil dan abtsrak
Dalam bahasa Inggris, forum disebut institut (dalam pngertian fisik), yaitu sarana atau organisasi untuk mencapai tujuan tertentu, dan forum dalam pengertian non-fisik atau abnormal disebut institution, yaitu suatu sistem norma untuk memenuhi kebutuhan. Lembaga dalam pengertian fisik disebut juga dengan bangunan, dan forum dalam pengertian nonfisik disebut dengan pranata.
Ada dua unsur yang kontradiktif dalam pengertian lembaga, pertama pengertian fisik materil, konkret, dan kedua pengertian secara nonfisik, non materil dan abstrak. Terdapat dua versi pengertian forum sanggup dimengerti alasannya yakni forum diinjau dari beberapa orang yan mengerakkannya, dan ditinjau dari aspek nonfisik forum merupakan suatu sistem yang berperan membantu mencapai tujuan.
Adapun forum pendidikan Islam secara terminologi sanggup diartikan suatu wadah atau tempat berlangsungnya proses pendidikan Islam. Dari definisi di atas sanggup disimpulkan bahwa forum pendidikan itu mengandung pengertian konkrit berupa sarana dan prasarana dan juga pengertian secara abstrak, dengan adanya norma-norma dan peraturan-peraturan tertentu, serta penanggung jawab pendidikan itu sendiri.
Secara terminologi berdasarkan Hasan Langgulung forum pendidikan yakni suatu sistem peraturan yang bersifat mujarrad, suatu konsepsi yang terdiri dari kode-kode, norma-norma, ideologi-ideologi dan sebagainya, baik yang tertulis atau tidak, termasuk perlengkapan material dan organisasi simbolik: kelompok insan yang terdiri dari individu-individu yang dibuat dengan sengaja atau tidak, untuk mencapai tujuan tertentu dan tempat-tempat kelompok itu melaksanakan peraturan-peraturan tersebut yakni mesjid, sekolah, kuttab dan sebagainya.
Pendidikan Islam termasuk bidang sosial sehingga dalam kelembagaannya tidak terlepas dari lembaga-lembaga sosial yang ada. Lembaga sosial tersebut terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1) Asosiasi, contohnya universitas, persatuan atau perkumpulan
2) Organisasi khusus, contohnya penjara, rumah sakit dan sekolah-sekolah
3) Pola tingah laris yang menjadi kebiasaan atau pola korelasi sosial yang mempunyai korelasi tertentu.
Lembaga sosial yakni himpunan norma-norma perihal keperluan-keperluan pokok di dalam kehidupan masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan forum pendidikan yakni suatu bentuk organisasi yang tersusun relatif tetap atas pola-pola tingkah laku, peranan-peranan dan relasi-relasi yang terarah dalam mengikat individu yang mempunyai otoritas formal dan hukuman hukum, guna tercapainya kebutuhan-kebutuhan sosial dasar.
Berdasarkan uraian di atas, forum pendidikan secara umum sanggup diartikan sebagai tubuh perjuangan yang bergerak dan bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan terhadap anak didik. Adapun forum pendidikan Islam sanggup diartikan dengan suatu wadah atau tempat berlangsungnya proses pendidikan Islam yang bersamaan dengan proses pembudayaan.
B. Tanggung Jawab Lembaga-lembaga Pendidikan
Tanggung jawab forum pendidikan dalam segala jenisnya berdasarkan pandangan Islam yakni kaitannya dengan perjuangan mensukseskan misi dalam tiga macam tunttan hidup seorang muslim,yaitu:
1. Pembebasan insan dari bahaya api neraka sesuai firman Allah: “Jagalah dirimu dan keluargamu dari bahaya api neraka” (QS. At-Tahrim: 6)
2. Pembinaan umat insan menajdi hamba Allah yang mempunyai keselarasan dan keseimbangan hidup senang di dunia dan di akhirat
3. Membentuk diri pribadi insan yang memancarkan sinar keimanan yang kaya dengan ilmu pengetahuan, yang satu sama lain saling menyebarkan hidupnya untuk menghambakan dirinya kepada Khaliqnya.
C. Jenis-jenis Lembaga Pendidikan Islam
Berbicara perihal forum pendidikan sebagai wadah berlangsungnya pendidikan, maka tentunya akan menyangkut problem lingkungan dimana pendidikan tersebut dilaksanakan. Untuk mendapatkan citra yang lebih luas perihal jenis-jenis forum pendidikan Islam harus ditinjaunya dari banyak sekali aspek, ibarat yang akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Lembaga Pendidikan Islam Dilihat dari Ajaran Islam sebagai Asasnya
Dalam anutan islam, perbuatan insan disebut dengan amal, yang telah melembaga dalam jiwa seorang muslim, baik amal yang berafiliasi dengan Allah swt maupun amal yang berafiliasi dengan insan dan alam semesta. Sedangkan Mahmud Syaltut mengemukakan bahwa anutan Islam meliputi aspek aqidah, syariah dan muamalah yang sanggup membimbing insan menuju kehidupan yang lebih baik.
Asas seluruh anutan dan amal islam yakni iman. Islam telah memutuskan norma- norma dalam mengajarkan ajaranya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sidi Ghazalba. Bahwa jenis forum pendidikan Islam yang serba tetap dan dilarang berubah dan mustahil berubah adalah:
a. Rukun doktrin yakni asas anutan dan amal islam
b. Ikrar, keyakinan atau pengucapan dua kalimat syahadat, yakni forum pernyataan
c. Thaharah, forum penyucian
d. Shalat, forum utama diri
e. Zakat, forum pemberian wajib
f. Puasa, forum menahan diri
g. Haji, forum kunjungan ke Baitullah
h. Ihsan, forum membaiki
i. Ikhlas, forum yang menjadikan amal agama
j. Taqwa, forum menjaga korelasi dengan ALLAH SWT
Adapun lembaga-lembaga yang sanggup berubah, alasannya yakni perubahan norma- norma yakni sebagai berikut:
a. Ijtihad, forum berpikir
b. Fiqih, forum putusan perihal aturan yang dilakukan dengan metode ijtihad
c. Akhlak, forum nilai- nilai tingkah laris perbuatan
d. Lembaga pergaulan masyarakat (social)
e. Lembaga ekonomi
f. Lembaga politik
g. Lembaga pengetahuan dan tekhnik
h. Lembaga seni
i. Lembaga negara
Agama islam yakni agama yang universal, serba tetap dan tidak terikat oleh ruang dan waktu, dan merupakan agama yang diridhai Allah Swt.
2. Lembaga Pendidikan Islam ditinjau dari Aspek Penanggung Jawab
Tanggung jawab kependidikan merupakan suatu kiprah wajib yang harus dilaksanakan, alasannya yakni kiprah ini satu dari beberapa instrumen masyarakat dan bangsa dalam upaya pengembangan insan sebagai khalifah dibumi. Tanggung jawab ini sanggup dilaksanakan secara individu dan kolektif. Secara individu dilaksanakan oleh orang renta dan kolektif kolaborasi seluruh anggota keluarga, masyarakat dan ppemerintah.
Menurut Al-Qabisy, pemerintah dan orang renta bertanggung jawab terhadap pendidikan anak baik berupa bimbingan, pengajaran secara menyeluruh. Konsep tanggung jawab pendidikan yang dikemukakannya ini berimplikasi secara tidak pribadi dalam melahirkan jenis-jenis forum pendidikan sesuai dengan penanggung jawabnya.
a. Lembaga pendidikan in-formal (keluarga)
Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat yakni komplotan antar sekelompok orang yang mempunyai pola-pola kepentingan masing-masing dalam mendidik anak yang belum ada dilingkungannya.
Dalam islam keluarga dikenal dengan istilah Usrah, dan Nasb. Sejalan dengan pengertian diatas, keluarga juga sanggup diperoleh lewat persusuan dan pemerdekaan. Pentingnya serta keutamaan keluarga sebagai forum pendidikan Islam disyaratkan dalam Al-Qur’an.
Artinya:
“ hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluarga mu dari api neraka”. (Tahrim 66:6)
b. Lembaga pendidikan formal (sekolah/madrasah)
Abu Ahmad dan Nur Uhbiyato memberi pengertian perihal forum pendidikan sekolah, yaitu kalau dalam pendidikan tersebut diadakan di tempat tertentu, teratur, sistematis, mempunyai perpanjangan dan dalam kurun waktu tertentu, berlangsung mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi dan dilaksanakan berdasarkan aturan resmi yang telah ditetapkan. Gazalba memasukkan forum pendidikan formal ini dalam jenis pendidikan sekunder, sementara pendidiknya yakni guru yang profesional.
Lembaga pendidikan Islam di Indonesia antara lain: raudhatul athfal atau bustanul athfal, madrasah ibtidaiyah atau sekolah dasar Islam, madrasah tsanawiyah, sekolah menengah pertama Islam dan banyak sekali sekolah lainnnya yang setingkat.
c. Lembaga pendidikan non-formal (masyarakat)
Lembaga pendidikan non-formal yakni forum pendidikan yang teratur namun tidak mengkuti peraturan-peraturan yang tetap dan kuat. Masyarakat merupakan kumpulan individu dan kelompok yang terikat oleh kesatuan bangsa, negara, kebudayaan dan agama. Setiap masyarakat mempunyai impian yang diwujudkan melalui peraturan-peraturan dan sistem kekuasaan tertentu. Islam tidak membebaskan insan dari tanggung jawabnya sebagai anggota masyarakat, beliau merupakan cuilan yang integral sehingga harus tunduk pada norma-norma yang berlaku dalam masyarakatnya. Begitu juga dengan tangung jawabnya dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan.
Berpijak pada tanggung jawab masyarakat di atas, lahirlah forum pendidikan Islam yang sanggup dikelompok dalam jenis ini adalah:
1. Mesjid, mushalla, langgar, surau dan rangkang
2. Madrasah diniyah yang tidak mengikuti ketetapan resmi
3. Majlis ta’lim, taman pendidikan al-Quran, taman pendidikan seni al-Quran, wirid remaja/dewasa
4. Kursus-kursus keislaman
5. Badan training rohani
6. Badan-badan konsultasi keagamaan
7. Musabaqah tilawah al-Quran
3. Lembaga Pendidikan Islam Dilihat dari Aspek Tempat dan Waktu
Pada mulanya pendidikan Islam oleh Nabi saw secara sembunyi dan disampaikan melalui individu ke individu. Tetapi sesudah pemeluk Islam bertambah banyak diharapkan forum pendidikan supaya pelaksanaan pendidikan lebih efektif dan efektif.
Untuk lebih sistematisnya uraian, maka akan membagi bentuk forum pendidikan itu berdasarkan babakan sejarah pendidikan Islam, yaitu:
a. Periode Pembinaan
Lembaga pendidikan pertama dalam Islam yakni keluarga atau rumah tangga. Dalam sejarah, bahwa rumah tangga yang dijadikan basis dan markas pendidikan Islam pertama yakni rumah tangga (dar) Arqam bin Abi Arqam. Rumah sebagai forum sosial pendidikan dalam Islam diisyaratkan Al-Qur'an. Firman Allah swt:
Artinya: “Ajarilah keluargamu yang terdekat” (Asy-Syu'ara’ ayat 214)
Secara formal di rumah Arqam inilah Nabi saw mengajarkan pokok-pokok anutan Islam kepada para sahabat, dan di sini pula Nabi saw mendapatkan para tamu yang ingin bertanya perihal anutan Islam dan orang yang ingin masuk Islam.
Hijrah Nabi saw ke Madinah merupakan membuktikan bagi terbukanya forum pendidikan gres dalam sejarah pendidikan Islam, di samping keluarga. Lembaga pendidika gres yakni masjid. Sudah menjadi tradisi di dalam Islam semenjak Nabi bahwa rumah suci mesjid menjadi tempat melatih dan memimpin belum dewasa muda dengan banyak sekali kepandaian dan dengan latihan budpekerti yang tinggi. Masjid dalam sejarah pendidikan Islam tidak hanya berfungsi sebagai tempat beribadah, tetapi juga berfungsi sebagai sentra pendidikan dan kebudayaan. Di masjid dilaksanakan proses pembelajaran, baik di dalam masjid itu sendiri maupun di samping masjid dalam bentuk Suffah atau Kuttab. Proses pendidikan di masjid ini pada umumnya dengan menggunakan sistem balaghah (guru duduk di masjid dan murid-murid duduk mengelilinginya).
Karakteristik yang menonjol dari pendidikan Islam pada periode ini yakni bahwa pendidikan itu diberikan dengan cuma-cuma dan merupakan kewajiban bagi setiap anak orang Islam untuk mendapatkannya serta sanggup mendorong anak didik untuk menggunakan pikiran dan mendorong mereka melaksanakan penyelidikan Illahiyah.
b. Periode Keemasan
Periode keemasan dan kejayaan pendidikan Islam terjadi pada masa Dinasti Abasiyah ataupun masa Dinasti Umayah di Spanyol. Pada periode ini tempat kekuasaan Islam meluas dari India dan Asia Tengah dan hingga ke Spanyol dan Maroko. Lembaga pendidikan periode ini selain keluarga, masjid dan kuttab yakni masjid jami’, istana khalifah, umah-rumah para pangeran, menteri dan ulama, kedai dan toko buku, salon-salon kesusastraan, ribath, rumah-rumah sakit (al-birraristan), observaorim, dan tempat-empat eksperimen ilmiah serta dar al hikmah, bait al-hikmah dar al-ilm, ataupun dar al-kutub.
Adapun karateristik yang menonjol pada periode ini adalah:
1) Kesempatan untuk menerima pendidikan kepada anak setiap orang Islam dengan cuma-cuma
2) Sifatnya universal, toleran, berpikiran luas, kreatif, dinamis, rasional, terdapat keseimbangan antara ilmu dan agama dan sumbernya dari al-Quran dan al-Hadits.
c. Periode Penurunan
Periode dimulai pada permulaan era ke-11 M hingga era Ke-15 M. Pada periode ini perkembangan kebudayaan, peradaban dan sains menurun di Timur Tengah. Lembaga-lembaga pendidikan Islam umumnya ditekankan fungsinya kepada studi keagamaan dan tempat pendidikan dan latihan bagi keperluan politik guna mempertahankan kepercayaan dan politik Islam. Karakteristik yang menonjol yakni tumbuhnya sekolah-sekolah untuk anak yatim dan belum dewasa orang miskin, yaitu di bawah raja-raja Mamluk di Mesir dan Syiria.
d. Periode Stagnasi dan Kehancuran
Periode ini terjadi pada era ke-15 hingga era ke-19. Keadaan forum pendidikan Islam pada masa ini mundur dan bahkan mengalami kehancuran. Masjid-masjid dan sekolah-sekolah yang terbesar dalam dunia Islam tampak megah dan indah, namun muridnya hanya sedikit dan mereka umumnya hanya mempelajari fiqh. Perhatian mereka terhadap ilmu keduniaan ibarat ilmu ekonomi berkurang sekali. Akibatnya dukungan ekonomi dan kebudayaan bagi pendidikan juga berkurang.
e. Periode Modern
Pada permulaan era ke-19 M dari periode ini umat Islam sudah mulai sadar akan kelemahan dan kemunduran kebudayaan dan peradabannya kalau dibandingkan dengan dunia barat yang sudah maju. Kemajuan yang didapat oleh dunia Islam dalam bidang pendidikan kini di samping hasil gerakan reformasi yang dilancarkan oleh pemimpin umat Islam sebelumnya ibarat Muhammad Ibn Abd Wabhab yang antara lain menganjurkan kembali kepada al-Quran, Hadits, masa kehidupan Nabi saw di masa Khulafaur Rasyidin. Di bawah efek kebudayaan Barat modern sistem sekolah-sekolah dasar, menengah, sekolah-sekolah kejuruan, sekolah-sekolah teknik, dan hingga pada sistem universitas yang ada di Arab dan dunia Islam dipengaruhi ata diadaptasi (adaptasi) berdasarkan pola Barat dan begitu juga halnya dalam hal penyusunan silabus dan kurikulum.
Usaha-usaha umat Islam dalam memodernisasikan pendidikan kebudayaan Barat modern telah menyebabkan dualisme forum (institusi) pendidikan, yaitu:
a. Lembaga pendidikan Islam yang hanya berorientasi ke Barat dalam membangun masa depannya
b. Lembaga pendidikan yang hanya berorientasi ke masa lampau (zaman klasik.
Kedua bentuk kontradiksi yang ada dalam lembaga-lembaga pendidikan Islam ini harus diatasi, semoga masyarakat tidak salah tafsir dalam menilai warisan peninggalan kebudayaan, adat dan peradaban Islam klasik dan dalam mendapatkan kemajuan yang didapat dari kebudayaan modern mengingat warisan zaman klasik Islam masa lampau itu jiwa dan semangat pendidikan dan ilmiahnya masih relevan dengan masa sekarang.
D. Tri Pusat Pendidikan
Di Indonesia populer pula Tri Pusat Pendidikan, yaitu:
1. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga yakni lingkungan pendidikan pertama, alasannya yakni dalam keluarga inilah anak pertama-tama menerima didikan dan bimbingan.
2. Lingkungan Sekolah
Kehidupan di sekolah merupakan suatu jembatan yang menghubungkan antara kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat. Di sekolah belum dewasa mendapatkan pengajaran dan pendidikan dibawah asuhan seorang guru.
3. Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat mempunyai arti yang lebih dari arti suatu lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga. Pengawasan tingkah laris perbuatan anak dalam lingkungan masyarakan dilakukan oleh petugas-petugas aturan dalam masyarakat, atau juga orang-orang lain yang berada dalam masyarakat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Simpulan yang sanggup diambil dari pemaparan di atas yakni seagai berikut:
1. Lembaga pendidikan merupakan salah satu sistem yang memungkinkan berlangsungnya pendidikan secara berkesinambungan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
2. Tanggung jawab forum pendidikan dalam segala jenisnya berdasarkan pandangan Islam yakni kaitannya dengan perjuangan mensukseskan misi dalam tiga macam tunttan hidup seorang muslim,yaitu: Pembebasan insan dari bahaya api neraka, training umat insan menjadi hamba Allah yang mempunyai keselarasan dan keseimbangan hidup senang di dunia dan di akhirat, membentuk diri pribadi insan yang memancarkan sinar keimanan.
3. Jenis-jenis forum pendidikan Islam sanggup dilihat dari banyak sekali aspek, yaitu dilihat dari anutan Islam sebagai asasnya, ditinjau dari aspek penanggung jawab, dan dilihat dari aspek tempat dan waktu.
4. Di Indonesia dikenal juga Tri Pusat Pendidikan, yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
https://makalahmanajemenpemasarann.blogspot.com//search?q=makalah-lembaga-pendidikan-islam
Ahmad, H. Zainal Arifin. 1976. Memperkembangkan dan Mempertahankan Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang
Ahmad, H. Zainal Arifin. 1976. Memperkembangkan dan Mempertahankan Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang
M. Arifin. 1993. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Ramayulis, H. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia
0 Response to "Makalah Forum Pendidikan Islam"
Posting Komentar