Teori-Teori Sikap Konsumen
Teori Ekonomi Mikro
Teori Belajar.
Teori Antropologis
Teori ekonomi mikro ini dikembangkan oleh beberapa hebat diantaranya Adam Smith yang menyebarkan suatu kepercayaan pertumbuhan ekonomi yang didasakan atas prinsip bahwa insan dalam segala tindakanya didorong oleh kepentinganya sendiri. Jeremy Bentham mengemukakan bahwa insan yakni makluk yang mempertimbangkan untung rugi dalam segala tindakanya.
TEORI PSIKOLOGIS.
Teori psikologi mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang selalu dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Perilaku insan sangat komplek alasannya yakni proses mental tidak sanggup diamati secara langsung.
Teori Belajar.
Teori berguru dikembangkan dari banyak sekali percobaan pada sejumlah hewan yang dilakukan oleh ahli-ahli psikologi menyerupai Ivan Pavlov, Skinner dan Hull. Teori ini didasarkan atas empat komponen pokok yi: (1) drive (dorongan), (2) cue (petunjuk), (3) respon (tanggapan), (4) reinforcement (penguat). Drive (kebutuhan/motif) yakni stimuli (rangsangan) berpengaruh dalam diri seseorang yang memaksanya untuk bertindak. Drive dpt dibedakan mjd dorongan yang bersifat fisiologis seperti; lapar, haus, seks, dan dorongan yang bersifat hasil proses berguru (learning dariive) misalnya; takut, bahagia dan sebagainya.
Beberapa teori yang sanggup menjelaskan penafsiran dan peramalan proses berguru konsumen adalah:
Stimulus Response Theory (Teori rangsangan - tanggapan)
Menurut teori ini proses berguru merupakan suatu balasan dari seseorang (binatang) terhadap suatu rangsangan yang dihadapinya. Sebuah percobaan dilakukan terhadap seekor anjing dengan memeberikan rangsangan. Jika anjing memperlihatkan respon yang benar sesuai yang dikehendaki makan diberi hadiah berupa daging, kalau tangapan salah maka diberi eksekusi yaitu dipukul. Rangsangan tersebut diulang-ulang hingga mendapat respon yang sama secara terus menerus. Akhirnya saat muncul rangsangan yang sama anjing tersebut memperlihatkan respon yang sama meskipun tidak diberi hadiah. Dengan demikian disini terdapat sikap yang dipelajari (leanerd behavior).
Cognitive Theory (Teori Kesadaran)
Teori S – R menyatakan bahwa sikap merupakan respon positif atau negatif, dan tidak ada variabel-variabel lain yang turut mempengaruhinya. Dalam teori kesadaran proses berguru dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti:
- sikap
- keyakinan
- pengalaman masa lalu
- kesadaran mengenai bgm memanfaatkan suatu keadaan untuk mencapai tujuan.
- Gestalt dan Field Theory (Teori Bentuk dan Bidang)
Gestalt (Jerman) berarti pola, bentuk, ujud. Teori ini memandang proses berguru dan sikap secara keseluruhan. Teor i ini didasarkan pada percobaan-2 yang menunjukan bhw rangsangan individual diterima dan diartikan menurut pengalaman masa lalu. Proses pengamatan, pengalaman masa lalu, dan pengarahan tujuan merupakan variabel penentu perilaku.
Teori Psikoanalitis
Dasar teori ini yakni teori psikoanalisa dari Sigmen Freud. Perilaku insan merupakan kerjasama dari ketiga aspek dlm struktur kepribadian insan yi; (1) id (das es), (2) ego (das ich), (3) super ego (das veber ich).
Id yakni aspek biologis merupakan wadah dari dorongan-2 yang ada dlm diri manusia. Id hanya mengenal dunia obyektif (dunia batin). Misalnya, rasa lapar dalam id sanggup dipuaskan baik dengan mengkhayalkan makan maupun makan sungguhan.
Ego yakni aspek psikologis dari kepribadian dan timbul krn kebutuhan organisme untuk bekerjasama dgn dunia kenyataan. Ego menjadi daerah sentra perencanaan unt menemukan jalan keluar bagi dorongan-2 yang terdapat dlm “id”nya. Ego dpt membedakan sesuatu yang hanya ada di dlm batin dan susuatu yang ada di duni luar.
Super ego merupakan aspek sosiologis dari kepribadian. Aspek ini dpt dianggap sbg aspek moral dari kepribadian yang menyalurkan dorongan naluriah ke dlm tindakan yang tdk bertentangan dgn norma sosial dan budpekerti kebiasaan.
Teori Sosisologis
Teori ini disebut juga psikologi sosial. Teori ini menitikberatkan pada kekerabatan dan imbas antara individu-2 yang dikaitkan dgn sikap mereka, jadi lebih mengutamakan sikap klp. Teori ini memandang insan sebagai social animal yang mengikuti keadaan dengan bentuk kultur lingkungan hidupnya. Keinginan dan sikap seseorang sebagian besar ditentukan oleh lingkungan sosial dimana seseorang menjadi anggotanya. Teori sosiologis mengarahkan analisa sikap pada kegiatan-2 klp, menyerupai keluarga, teman sekerja, dan sebagainya.
Teori Antropologis
Teori antropologi ini menekankan bahwa sikap dan perilaku insan dipengaruhi banyak sekali kelompok masyarakan yg besar spt; kultur, subkultur, dan kelas-2 sosial. Faktor-faktor tersebut memainkan pernan yang amat penting dalam pembentukan sikap dan memilih nilai-nilai yang akan dianut dimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilakunya.
0 Response to "Teori-Teori Sikap Konsumen"
Posting Komentar