Kenapa Setiap Puasa Dan Lebaran Harga Komoditas Pangan Naik?

BlogMFE-KENAPA SETIAP PUASA DAN LEBARAN HARGA KOMODITAS PANGAN NAIK?-Memasuki bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri niscaya selalu ditandai dengan adanya kenaikan banyak sekali komoditas pangan. Hal ini seakan menjadi 'tradisi lama' dimana pada setiap kedua momen ini selalu ada kenaikan. 

Tingkat kenaikan komoditas ini sanggup berkisar kurang lebih 20%, bahkan pada tahun 2015 yang kemudian kenaikan sanggup terjadi hingga 40%. Hal ini tentu sanggup menjadi problem tersendiri di masyarakat. Terkadang masyakarat terbiasa akan kenaikan menjelang Ramadhan dan Lebaran, tapi disisi lain pula sikap 'kepanikan' konsumen akan kenaikan komoditas pun relatif sama setiap tahunnya.

Perilaku yang secara umum sanggup dilihat di pasar ialah bagaimana konsumen mulai membeli komoditas dalam jumlah yang besar. Alasan secara umumnya ialah bagaimana bisa menstok jumlah "persediaan kebutuhan" di rumah tangga masing-masing. Tentu hal ini secara tak pribadi besar lengan berkuasa pada kenaikan harga komoditas.
 
Sumber:
ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/Koz/nz/15

Dari sini faktor apa saja yang sanggup mengakibatkan kenaikan komoditas? Berikut ini uraian khas (MFE):

PERMINTAAN KONSUMEN SELALU NAIK PADA SAAT PUASA DAN LEBARAN

Permintaan pasar yang tinggi terhadap komoditas pangan menciptakan harga komoditas pun ikut berpengaruh. Tingginya isu terkini masyarakat dalam menyambut Bulan Ramadhan dan Idulfitri menciptakan stok komoditas di banyak sekali pasar pun menjadi lebih menipis, akhirnya harga komoditas pun ikut merangkak naik. Untuk itulah sebelum datangnya momen Ramadhan dan Lebaran, pemerintah pun berupaya untuk menjaga stok komoditas biar tetap aman. 
Selain hal diatas, usul yang sangat besar dari banyak sekali wilayah mendorong produsen pun mengalami penurunan kemampuan untuk melayani pemesanan, sehingga produsen pun hanya bisa melayani sebagian dari usul saja.

DISTRIBUSI KOMODITAS DARI WILAYAH ASAL

Distribusi komoditas juga ikut berpegaruh terhadap melambungnya harga komoditas pangan, hal ini sanggup dilihat dari pengiriman komoditas yang berasal dari suatu wilayah akan didistribusikan ke banyak sekali wilayah lainnya. 

Seperti contoh pada distribusi daging sapi yang banyak disuplai dari wilayah Nusa Tenggara dan Bali, terkadang mengalami kendala pengiriman alasannya ialah banyak sekali aspek, menyerupai keadaan alam, trasnportasi, dan lain sebagainya. Hal ini tentu dapat menjadikan kenaikan harga komoditas.


RANTAI PASOKKAN YANG PANJANG

Rantai Pasokkan (supply chain) sangat besar lengan berkuasa terhadap distribusi komoditas, hal ini bisa dilihat dari bagaimana perjalanan komoditas dari produsen hingga hingga ke tangan konsumen.

Terkadang rantai pasokkan ini menjadi lebih panjang karena banyak terlibat dalam hal ditribusi produk, hal ini tentu secara tak pribadi sanggup mengakibatkan kenaikan harga komoditas secara signifikan.

PERMAINAN KARTEL KOMODITAS

Tak bisa dipungkiri dalam hal ditribusi dan rantai pasokkan terdapat sejumlah oknum yang memainkan dan berusaha mengendalikan harga komoditas, yakni dengan cara menimbun sehingga terjadi kelangkaan (scarcity) komoditas di pasar.

Penimbunan komoditas pangan ini dimaksudkan untuk mengeruk laba dari selisih harga beli ketika komoditas melimpah dengan harga jual ketika sudah terjadi kelangkaan. Hal ini sering terjadi menjelang momen hari raya.

PERILAKU BELI MASYARAKAT YANG TINGGI

Perilaku masyarakat yang sangat tinggi dalam menyambut Ramadhan dan Idulfitri menciptakan harga pangan pun ikut berpengaruh. Perilaku masyarakat ini bisa berupa memborong komoditas pangan atau juga dari sektor industri pangan (mis: restoran, warung makan, atau pedagang makanan) yang mulai membuat stok persediaan materi baku makanan.

Perilaku beli masyarakat ini bisa dilihat pada dikala awal atau ketika menyambut Ramadhan, masyarakat banyak yang menghidangkan menu yang istimewa berbeda dengan hari biasanya. Hal ini tentu bisa dipahami sebagai materi motivasi dalam hal berpuasa, atau ketika pada dikala lebaran, menu yang dihidangkan pun lebih Istimewa dan 'tak boleh sama menyerupai hari biasa'. Sehingga, permintaan komoditas pangan utama menyerupai daging dan materi pendukung lain pun menjadi melonjak tajam.


Itu tadi beberapa faktor umum yang dapat mensugesti kenaikan harga komoditas pangan. Untuk mengatasi permasalahan ini pemerintah pun berupaya dalam hal menstabilkan harga pangan, biar kenaikan komoditas ini tidak membebani masyarakat pada umumnya.

Untuk mencegah kenaikan yang lebih tajam, bukan hanya tigas dari Kementerian yang terkait dan Perum Bulog saja, namun juga semua pihak juga harus bisa membantu untuk menstabilkan harga komoditas ini khususnya menjelang momen Ramadhan dan Lebaran.

Salam Mahasiswa Fakultas Ekonomi (MFE)   


Keywords:
  1. Kenapa harga pangan naik sata puasa?
  2. Kenapa harga beras naik dikala puasa?
  3. Kenapa harga daging sapi naik dikala puasa?   
  4. Kenapa harga gula pasir naik dikala puasa? 
  5. Kenapa harga bawang merah naik dikala puasa? 
  6. Kenapa harga daging ayam naik dikala puasa? 
  7. Kenapa harga susu naik dikala puasa? 
  8. Kenapa harga sayur-mayur naik dikala puasa?
  9. Kenapa harga buah-buahan naik dikala puasa?  
  10. Kenapa harga makanan naik dikala puasa? 
  11. Faktor kenaikan harga komoditas pangan
  12. Kajian Ekonomi Kenaikan Barang saat Puasa
  13. Problem kenaikan harga komoditas barang
  14. Sapi Import Australia apa menjamin ketersediaan daging sapi lokal?
  15. Kenaikan harga barang pangan 2016     
 


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kenapa Setiap Puasa Dan Lebaran Harga Komoditas Pangan Naik?"

Posting Komentar