Hubungan Perencanaan Pemasaran Dengan Perencanaan Perusahaan

Hubungan Perencanaan Pemasaran Dengan Perencanaan Perusahaan

Terdapat lima langkah dalam perencanaan perusahaan. Seperti yang bisa dilihat pada tabel dibawah, titik awalnya biasanya merupakan suatu pernyataan target jangka panjang keuangan perusahaan, yang sering kali dinyatakan dalam bentuk penjualan, keuntungan sebelum pajak, serta pengembalian atas investasi.

Pada umumnya, rentang waktu perencanaan jangka panjang yaitu lima tahun ke depan, meskipun rentang tiga tahun secara berangsur sudah menjadi suatu kebiasaan yang baru. Rentang periode, bahwasanya ditentukan oleh sifat pasar dimana perusahaan yang bersangkutan beroperasi. Contohnya, rentang lima tahun tidak cukup panjang untuk perusahaan gelas, sebab diharapkan waktu yang sama hanya untuk memesan tungku api yang baru, sedangkan dalam industri pakaian lima tahun merupakan waktu yang terlalu lama.

Hubungan Perencanaan Pemasaran Dengan Perencanaan Perusahaan Hubungan Perencanaan Pemasaran Dengan Perencanaan Perusahaan

Untuk tujuan semoga diperoleh rincian yang cukup sehingga sebuah planning strategic bisa digunakan, apabila memungkinkan, disarankan supaya periode perencanaan tetap dibentuk dalam rentang tiga tahunan. Di luar rentang periode tersebut rincian perencanaan cenderung akan menjadi tidak banyak artinya. Bisa saja untuk menciptakan skenario yang merentang dari lima hingga sepuluh tahun dan bahkan lebih jauh lagi, akan tetapi bukan sebuah planning dalam pengertian menyerupai di atas.

Langkah selanjutnya yaitu audit manajemen. Tinjauan situasi yang menyeluruh, khususnya pada bidang pemasaran, memungkinkan perusahaan untuk memastikan apakah akan bisa mencapai target keuangan jangka panjang dengan modal rentang produk yang dimiliki ketika ini serta di pasar yang ada ketika ini. Apabila diperkirakan akan terjadi kesenjangan maka harus segera diisi dengan pengembangan produk ataupun perpanjangan pasar.

Tidak diragukan lagi bahwa langkah yang paling sulit dan yang paling penting dalam perencanaan perusahaan yaitu langkah ketiga, yaitu penetapan tujuan dan strategi. Apabila langkah ini tidak dilaksanakan dengan benar, segala sesuatu yang mengikutinya tidak akan banyak artinya.

Saat ini, hal yang paling penting merupakan siklus perencanaan untuk pencapaian sebuah kompromi antara apa yang diinginkan oleh beberapa departemen fungsional dengan apa yang bisa dipraktikkan, dengan semua keterbatasan yang dimiliki oleh perusahaan. Contohnya, tidaklah baik memutuskan tujuan pemasaran untuk melakukan penetrasi pasar gres apabila perusahaan tidak memiliki kapasitas produksi yang memadai untuk melayani pelengkap undangan tersebut, dan apabila tidak tersedia modal untuk membiayai investasi yang dibutuhkan. Pada tahap tersebut, taktik dan tujuan ditetapkan untuk tiga tahun ataupun sesuai dengan rentang perencanaan yang sudah ditetapkan.

Selanjutnya langkah keempat melibatkan pembuatan sebuah planning (plans) rinci untuk satu tahun yang berisikan tanggung jawab, waktu serta biaya untuk mencapai target pada tahun pertama, dan planning umum untuk tahun yang akan tiba berikutnya. Rencana tersebut kemudian sanggup digabungkan ke dalam planning perusahaan (corporate), yang berisikan tujuan, strategi, rencana, untung dan rugi, serta neraca rugi keuntungan perusahaan jangka panjang.

Salah satu dari tujuan utama planning perusahaan (corporate plan) yaitu untuk menyediakan visi jangka panjang mengenai apa yang sedang berusaha untuk dicapai oleh perusahaan, dengan mempertimbangkan harapan-harapan pemegang saham, trend lingkungan, trend pasar konsumsi, trend pasar sumber daya, dan kompetensi khas yang dimiliki perusahaan yang ditemukan pada ketika audit manajemen. Apa arti semua ini dalam acara sehari-hari yaitu bahwa planning perusahaan pada umumnya berisikan paling tidak elemen-elemen yaitu sebagai berikut:
1.      Tingkat kemampulabaan yang diinginkan.
2.      Batasan bisnis
a.       Produk apa saja yang akan dijual dan pada pasar yang bagaimana (pemasaran)
b.      Fasilitas apa saja yang akan dibangun (produksi dan distribusi)
c.       Jumlah serta huruf tenaga kerja (personalia)
d.      Pembiayaan (keuangan)
e.       Teknologi yang akan dikembangkan (penelitian & pengembangan)
3.      Tujuan-tujuan perusahaan lainnya, menyerupai bersa saham, tanggungjawab sosial, tujuan perusahaan, dan gambaran perusahaan.

Rencana perusahaan menyerupai diatas, yang berisikan peramalan neraca rugi keuntungan dan neraca keuangan, cenderung lebih menunjukkan stabilitas jangka panjang bagi sebuah perusahaan ketimbang planning yang didasari pada proses intuisi yang berisi peramalan yang lebih cenderung hanya merupakan ekstrapolasi trend di masa lalu.

Kantor sentra sebuah perusahaan multinasional dengan sistem anggaran yang sangat canggih mendapatkan banyak sekali planning dari kantor cabangnya di seluruh dunia kemudian mengkoordinasikannya dalam terminologi kuantitatif serta lintas fungsi, menyerupai unit terjual, jumlah karyawan, jenis pabrik yang dimiliki, berapa meter persegi luas lokasi produksi, bersama implikasi keuangan yang berhubungan. Permasalahannya yaitu keseluruhan bangunan rumit data yang terbentuk dibangun diatas peramalan penjualan, yang bahwasanya tidak lebih dari sebuah permainan angka yang banyak menghabiskan waktu. Isu-isu strategis utama yang berafiliasi dengan pasar dan produk malah karam dalam semua acara keuangan, yang bahwasanya berujung pada sebuah permasalahan operasional dan kemampulabaan yang sangat serius.

ASUMSI

Mari kita kembali ke persiapan planning pemasaran. Setiap perusahaan memiliki penentu utama keberhasilan yang mesti diasumsikan sebelum proses perencanaan bisa diteruskan. Ini merupakan suatu pertanyaan mengenai standardisasi lingkungan perencanaan. Contohnya, tidaklah menolong untuk mendapatkan sebuah planning dari dua manajer produk, dimana yang satu sangat percaya bahwa pasar akan meningkat 10% sedangkan manajer yang lainnya sangat percaya bahwa pasar sedang turun 10%. Asumsi haruslah sedikit mungkin jumlahnya. Apabila suatu planning memungkinkan untuk terlepas dari asumsi-asumsi yang dibuat, maka perkiraan tersebut bisa diabaikan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hubungan Perencanaan Pemasaran Dengan Perencanaan Perusahaan"

Posting Komentar