Sejarah Singkat Bank Indonesia

masa penjajahan
sebelum Indonesia merdeka, tepatnya tanggal 10 Oktober 1827 di wilayah Hindia Belanda (Nusantara), sudah didirikan bank oleh pemerintah Hindia Belanda. Bank tersebut diberi nama De Javasche Bank kedudukan di Batavia (sekarang Jakarta). Bank tersebut bukanlah milik pemerintah, namun semua pimpinannya diangkat oleh pemerintah. Tujuan utama pendirian bank tersebut ialah untuk meningkatkan perekonomian pemerintah Belanda. Pada tahun 1951, De Javashe Bank di nasionalisasikan diganti namanya menjadi Bank Indonesia.

Selain bank yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda,ada juga bank yang didirikan oleh swasta yang dananya berasal dari orang-orang Belanda, Inggris, Jepang, dan Cina. Bank-bank yang dimiliki oleh orang Belanda adalah:

  1. Nederland Handels Maatschappij (1824).
  2. De Escomptobank N.V (1857), dan
  3. Nationale Handelsbank (1863).

Bank-bank yang dimiliki oelh orang Inggris adalah:

  1. The Chartered Bank of Hindia.
  2. Hongkong Shanghai Banking Corporation.

Bank-bank yang dimiliki oleh orang inggris adalah:

  1. The Yokohama Shokin Bank, dan
  2. The Mitsui Bank.

Bank-bank yang dimiliki oleh orang Cina adalah:

  1. The Overseas Chinese Banking Corporation.
  2. The Bank of China.
  3. NV Batavia Bank, dan
  4. NV Bank Vereeninging Oei Tiong Ham.

Keberadaan bank-bank swasta aneh tersebut lebih bersifat menguntungkan orang-orang aneh dan bukunya memajukan perekonomian rakyat Indonesia. Namun, untunglah terdapat beberapa tokoh (orang indonesia yang memikirkan nasib perekonomian rakyat. Mereka mendirikan banyak sekali organisasi yang kegiatannya untuk meningkatkan perekomonian orang indoensia. Di antara sekian banyak organisasi yang muncul di indonesia yang sangat populer adalah:

  1. Bank Pyiyayi yang didirikan oleh Patih Wiriaatmadja dii Purwokerto tahun 1896.
  2. Indonesia Study Club, yang dipimpin oleh Dr. Sutomo, mendirikan koperasi, sekolah tenun, sentra kerajinan, dan bank. Bank yang didirikan di Surabaya diberi nama Bank Nasional Indonesia pada tahun 1925
  3. NV Bank Boemi di Jakarta yang dipelopori oleh Sumanang.
  4. Bank Nasional Abuan Saudagar di Bukittinggi.

Masa Kemerdekaan

sehabis jepang mengalah pada Perang Dunia kedua, Belanda kembali lagi ke Indonesia dengan membonceng tentara Inggris. Akibanya, wilayah Indonesia ketika itu terbagi menjadi dua, yaitu Daerah Republik yang dikuasai oleh pemerintah Republik Indinesia dan Daerah Federal yang diduduki oleh Belanda.

Di tempat Republik terdapat bank pemerintah dan bank swasta. Bank pemerintah yang ada pada ketika itu adalah:

  1. Bank Negara Indonesia (BNI) yang didirikan tanggal 5 juli 1946.
  2. Bank Rakyat Indonesia (BRI), yang berasal dari De Algemene Volkscredietbank.

Adapun bank - bank swasta yang ada pada ketika itu adalah:

  1. Bank Surakarta Maskapai Andil Bumi Puteri di Solo.
  2. Bank Indonesia di Palembang.
  3. Indonesia Banking Corporaton di Yogyakarta, dan
  4. Bank Nasional Indonesia di Surabaya.

Di tempat Federasi terdapat bank yang dimiliki oleh swasta, yakni

  1. NV Bank Soelawesi di Manado.
  2. NV Bank Perniagaan Indonesia.
  3. NV Bank Timoer di Semarang.
  4. Bank Dagang Indonesia VV di Banjarmasin, dan
  5. Kalimantan Trading Corpporation di Samarinda.

Dewasa ini di Indonesia terdapat banyak bank yang dimiliki oleh pemerintah maupun swasta nasional dan swasta nasional dan swasta asing, namun, berdasarkan fungsinya bank-bank tersebut sanggup dikelompokkan menjadi Bank Sentral yaitu Bank Indonesia.

Bank Sentral di atur oleh Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1999 wacana Kemandirian Bank Sentral, sedangkan Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 wacana Perbankan. Sejumlah pasal UU tersebut mengalami perubahan melalui Undang-Undang No. Tahun 1998.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sejarah Singkat Bank Indonesia"

Posting Komentar