Sasaran Dan Taktik Pemasaran

SASARAN DAN STRATEGI PEMASARAN

Langkah berikutnya dalam perencanaan pemasaran ialah penulisan target dan seni administrasi pemasaran sebagai langkah kunci dalam proses secara keseluruhan. Suatu target merupakan apa yang ingin capai. Sementara suatu seni administrasi yaitu bagaimana berencana untuk mencapai sasaran. Pada seluruh tingkatan pemasaran niscaya terdapat target dan strategi. Contohnya, akan ada yang dinamakan dengan target dan seni administrasi harga serta target dan seni administrasi periklanan. Hal yang penting dalam target pemasaran (marketing objectives) adalah bahwa target tersebut tidak berbicara mengenai produk dan pasar saja. Sasaran pemasaran ialah ihwal satu atau lebih dari hal-hal sebagai berikut:

1.      Produk gres di pasar yang telah ada.

2.      Produk yang telah ada di pasar yang telah ada.

3.      Produk gres untuk pasar baru.

4.      Produk yang telah ada untuk pasar baru.

Sasaran pemasaran sanggup diukur. Istilah pengarah ibarat "penetrasi", "maksimalisasi", "minimalisasi",  dan "meningkat" sanggup diterima apabila ada pengukuran kuantitatif yang sanggup dilekatkan pada istilah-istilah tersebut. Pengukuran dinyatakan dalam bentuk beberapa ataupun seluruh hal sebagai berikut: pangsa pasar, volume penjualan, laba, persentase, awareness, penetrasi outlet, dan kepercayaan.

Strategi pemasaran merupakan sebuah metode untuk mencapai target pemasaran dan dinyatakan dalam bauran pemasaran (marketing mix) seperti yang digambarkan pada tabel berikut ini:

BAURAN PEMASARAN

Jantung dari planning pemasaran dinyatakan dalam bentuk bauran pemasaran (marketing mix). Bauran tersebut merupakan suatu set variabel dalam planning pemasaran yang sanggup dikontrol yang pada umumnya dinyatakan dalam bentuk 4P yakni price (harga), product (produk), place (distribusi), dan promotion (promosi). Tantangan dari perencanaan pemasaran ialah pengoptimalan bauran dengan menyesuaikan setiap variabel dan anggaran untuk setiap variabel untuk sanggup memaksimalkan nilai bagi konsumen serta donasi bagi perusahaan yang diukur dalam penjualan dan keuntungan ataupun target organisasi lainnya.

Contohnya, apakah menaikkan harga produk akan meningkatkan pendapatan per unit, menurunkan, atau mungkin akan meningkatkan pendapatan total tergantung pada elastisitas seruan (demand elasticity) produk yang bersangkutan. Elastisitas seruan tergantung pada kualitas dan kuantitas iklan dan bentuk komunikasi yang lain serta ciri-ciri dan manfaat produk yang bersangkutan itu sendiri. Pada awal tahun 1996, Ford Motor Company nampaknya memperkirakan elastisitas harga yang cenderung hiperbola untuk mobilnya saat menambahkan aneka macam feature serta perbaikan mesin yang sudah niscaya menaikkan harga diatas pesaing langsungnya, yang memperlihatkan sebuah mesin biasa, jumlah feature yang lebih sedikit, dengan harga yang lebih rendah untuk sanggup bersaing dengan Ford. Chevrolet juga terlibat dalam iklan perbandingan pribadi yang berfokus terhadap kelengkapan dasar serta keunggulan harga dari Chevrolet, dan alhasil berhasil mencuri pangsa pasar Ford.

Biaya setiap seni administrasi haruslah dihitung untuk memilih akomodasi dalam penerapannya. Dalam latihan ini, asumsi mengenai jawaban pasar harus dikombinasikan dengan asumsi pengeluaran yang dibutuhkan untuk sanggup mencapai alternatif yang paling tepat.

Subscribe to receive free email updates: