Manajemen Pemasaran (Bagian Ii)

RISET PEMASARAN
Tujuan Utama : menemukan secara tegas dan terperinci problem pemasaran yang sebenarnya
Pelaksana Riset sanggup memakai cara :
1. menganggap apa yang mereka rasa sebagai problem itu adalh tanda-tanda dari problem sebenarnya,
2. menemukan banyak sekali macam lantaran mengapa tanda-tanda tadi timbul
Misalnya :
“menurunnya penjualan radio”
langkah-langkah perumusan problem pemasaran
Analisis situasi
Tujuannya : mempertajam citra pemasaran yang telah dirumuskan, sehingga pelaksanaan riset selanjutnya lebih gampang dan terarah.
Pada langkah ini, bermacam data dari dalam perusahaan dikumpulkan dan dianalisis.

Misalnya:
1. laporan penjualan seluruh hasil produksi.
2. prestasi kerja wiraniaga sebelum dan sehabis perubahan peraturan balas jasa.
3. perkembangan penjualan (radio) dibandingkan hasil produksi yang lain sebelum dan sehabis perubahan syarat penjualan.

Data dari luar perusahaan,misalnya:
1.wawancara terbatas dengan beberapa pelanggan.
2.wawancara dengan beberapa pedagang.
3.pakar yang dianggap jago dalam bidang perjuangan sejenis.

Penelitian resmi lapangan

1. wawancara
penelitian resmi dilapangan (surat,telepon,dan tata muka)
2. pengamatan.misalnya:kekurangan terampilan wiraniaga
3. Uji pemasaran (biasanya dilakukan perusahaan besar untuk mendapat dan menganalisis data pemasaran). Terutama dalam rangka perencanaan pemasaran produk baru.

Uji pemasaran tidak sanggup dipakai dalam waktu yang mendesak,karena cara ini membutuhkan waktu yang cukup lama.


Memperkirakan jumlah penjualan hasil produksi

Diperlukan untuk penyusunan :

1. Rencana Pemasaran
Sasarannya ialah asumsi hasil penjualan mendatang.
Perkiraan hasil penjualan berfungsi sebagai pengawasan seberapa jauh pelaksanaan pemasaran telah sesuai dengan yang direncanakan.

Perkiraan penjualan juga merupakan dasar penyusunan anggaran penjualan serta kebijakan pemasaran.

Dalam planning pemasaran produk baru, planning jumlah penjualan membantu memperhitungkan jumlah laba yang sanggup diperoleh.

2. Rencana Produksi
Peranana asumsi jml penjualan dlm planning produksi terutama tampak dlm penyusunan jadwal produksi
Jadwal kegiatan produksi umumnya disusun menurut asumsi jenis dan jumlah hasil produksi yang akan dijual pada waktu tertentu.
Kelanjutannya, planning pembelian materi baku, materi pembantu, maupun jumlah sediaan, akan banyak tergantung dari jadwal keg. Produksi.

3. Rencana keuangan
Taksiran jml kebutuhan dana dari luar perusahaan untuk periode tertentu jg akan banyak dipengaruhi oleh asumsi jml penjualan hasil produksi

Untuk hal tsb, perlu diketahui lbh dahulu berapa jml dana yg sanggup diterima dari penjualan hasil produksinya.


Hal-hal yg mensugesti jml penjualan hasil produksi

1. Pengaruh dari luar perusahaan
 Kebijakan pemerintah
 Perkembangan ekonomi dunia
 Perkembangan sosial ekonomi masyarakat
 Situasi persaingan.

2. Pengaruh dari dalam perusahaan
 Kapasitas produksi dan modal kerja
 Kualitas hasil produksi
 Kebijakan harga jual


Metode penyusunan asumsi penjualan hasil produksi

1. Metode subjektif
a. Menanyakan secara pribadi kepada pembeli target
b. Taksiran para wiraniaga
c. Gabungan pendapat para pejabat teras


2.Metode objektif

a. proyeksi kedepan menurut penjualan rata-rata
Perkembangan penjualan disusun berurutan dari waktu kewaktu berikutnya.

b. Proyeksi kedepan menurut “least square”
Banyak dipakai untuk asumsi penjualan jangka panjang. Salah satu persyaratannya ialah penjualan hasil produksi masa lampau berkembang secara konstan (gelombang naik-turun tidak terlalu tajam).

Maka asumsi penjualannya dimasa depan secara matematis sanggup digambarkan dengan suatu garis lurus.

Formula : ŷ = α + βx


Kebijakan produk

Barang atau jasa yang dibeli untuk dipakai sebagai alat memuaskan kebutuhan atau keinginan.

Jadi, membeli barang bukanlah lantaran fisik saja, tetapi manfaat yang dibawanya.

Manfaat barang/jasa bagi tiap-tiap orang berbeda dan berkembang. Oleh lantaran itu, pengusaha harus kreatif, dinamis, dan berpikiran luas.

Mereka dituntut daya imajinasi yang tinggi, sehingga terus-menerus sanggup memikirnya dan menemukan sebanyak munkin manfaat gres yang sanggup ditambahkan pada produk mereka ,sehingga produk mereka memiliki nilai lebih dibandingkan tentangan mereka.

Dimata pembeli, produk yang ditawarkan mencakup pula daerah parkir,keamanan,sirkulasi udara,kelengkapan jenis barangyang ditawarkan,pembungkus,merupakan manfaat-manfaat komplemen yang dikehendaki pembeli.


Daur hidup produk

Daur hidup produk sacara grafis besar dibagi empat tahap
Tingkat laju penjualan produk pada tiap tahap berbeda-beda.
Kebutuhan dana pun berbeda-beda pada tiap tahap.


Memposisikan penawaran pasar sepanjang daur hidup produk product life cycle (PLC)

Dalam persaingan:perusahaan perlu terus menerus memikirkan ciri dan nilai tambah gres untuk mendapat perhatian dan minat dari pelanggan yang peka harga,kaya pilihan.

Perusahan-perusahaan biasanya berkali-kali merumuskan seni administrasi pemasaran mereka selama kehidupan produk.

Kondisi ekonomi berubah,pesaing melancarkan serangan baru,dan produk melewati tahap-tahap minat dan tuntutan pembeli .maka perusahaan harus merencanakan seni administrasi yang sesuai dengan masing-masing tahap daur hidup produk (plc).

**didasari bahwa hidup produk tidak abadi**

Maka perusahaan sanggup mendifferensikan dan memilih posisi penawaran secara efektif untuk memcapai keunggulan bersaing selama daur hidup produk (plc).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Manajemen Pemasaran (Bagian Ii)"

Posting Komentar